Tahap Penyesuaian dalam perceraian

100 Sejak menikah suami subjek telah memiliki sebuah restoran. Sejak saat itu keuangan suami subjek semakin meningkat dibandingkan sebelum menikah, sudah melebihi dari keuangan orangtua subjek sendiri h Pekerjaan Subjek memutuskan tidak bekerja setelah menikah karena ia ingin memberikan perhatian yang penuh kepada anak-anaknya.

c. Tahap Penyesuaian dalam perceraian

1 Menyangkal bahwa ada perceraian. Saat suami subjek mengajukan perceraian subjek masih berusaha tenang. Subjek merasa mungkin suaminya hanya emosi sesaat dan tidak sungguh- sungguh ingin bercerai. 2 Timbul kemarahan di mana masing-masing individu tidak ingin saling terlibat. Saat subjek ingin memperjelas suasana suaminya justru marah dan berkata bahwa ia kecewa karena subjek hingga saat itu belum sadar juga kesalahannya. Subjek pada saat itu benar-benar bingung apa kesalahannya. 3 Dengan alasan pertimbangan anak mereka berusaha untuk tidak bercerai Subjek merasa tidak ada kesalahan yang fatal yang diperbuatnya. Ia tidak terima kenapa ia langsung dicerai. Subjek juga menolak untuk diceraikan karena memikirkan anak-anaknya. Subjek tidak ingin anak-anaknya melihat perceraian orangtuanya untuk kedua kalinya. 4 Mereka mengalami depresi mental ketika mereka tahu akibat Universitas Sumatera Utara 101 menyeluruh dari perceraian terhadap keluarga Subjek merasa stres dan terpukul dengan adanya rencana perceraian itu. Subjek merasa bingung bagaimana cara menyampaikan berita ini ke anak dan keluarganya. Tetapi subjek merasa bahwa ia juga harus tegar dan tidak boleh jatuh di hadapan suaminya. 5 Akhirnya mereka setuju untuk bercerai Subjek akhirnya sadar bahwa ini semua kehendak Allah dan ia pasrah tidak akan menggugat balik suaminya. Ia merasa jika memaksakan kehendaknya hanya membuat semakin teraniaya. Penyesuaian terhadap setiap anggota keluarga. 1 Penyesuaian terhadap pengetahuan bahwa perceraian akan terjadi. Subjek sebenarnya tidak ingin percaya kalau dia tidak akan bercerai, tapi subjek hanya bisa pasrah. 2 Penyesuaian terhadap perceraian itu sendiri Subjek akhirnya sadar bahwa ini semua kehendak Allah dan ia pasrah tidak akan menggugat balik suaminya. Ia merasa jika memaksakan kehendaknya hanya membuat semakin teraniaya. Sesaat setelah bercerai subjek sempat berpikir untuk kembali ke keluarganya, tetapi tidak jadi karena khawatir akan timbul masalah baru. Subjek memutuskan untuk tetap tegar dan menerima kenyataan walopun pahit. 3 Penyesuaian salah satu orangtua anak untuk menentang salah satu orangtua yang lain. Subjek tidak setuju mantan suaminya mengubah nama nya di akte Universitas Sumatera Utara 102 kelahiran anak-anaknya. Ia ingin walaupun bercerai namanya tetap ada di akte itu. Subjek sempat bertentangan dengan mantan suaminya. 4 Penyesuaian terhadap perilaku kelompok usia sebaya Teman subjek awalnya heran mengapa subjek dan suaminya yang selalu terlihat akur dan tanpa masalah justru bercerai. Tapi akhirnya mereka bisa mengerti dan memberi semangat dan dukungan kepada subjek. 5 Penyesuaian terhadap perubahan perasaan Dulu subjek merasa sayang dan percaya kepada suaminya. Tetapi sejak bercerai subjek merasa kecewa, sakit hati dan merasa dikhianati oleh mantan suaminya. 6 Penyesuaian untuk menikah kembali Subjek mengharapkan agar segera mendapatkan jodoh yang baik bagi dirinya. Subjek terus berdoa agar Allah segera menurunkan jodoh yang terbaik baginya. Subjek merasa semakin banyak gangguan yang menghampirinya karena ia berstatus janda. Subjek merasa belum ada orang yang cocok karena kebanyakan suami orang. Subjek tidak ada mau jika harus dimadu. Subjek pernah mencoba menjalin hubungan dengan orang lain tetapi tidak berhasil. Dulu subjek pernah memiliki hubungan dekat dengan seorang tentara. Pada saat itu subjek sudah mengadopsi anak tetapi masih bayi. Awalnya subjek sudah merasa cocok dengan tentara itu. Tapi takdir kembali memisahkan mereka. Suatu hari tentara itu pergi dinas ke luar kota tetapi hingga sekarang tidak pernah kembali lagi. 7 Penyesuaian untuk memahami kegagalan keluarga Universitas Sumatera Utara 103 Subjek berusaha memahami mengapa rumah tangganya bisa mengalami kegagalan. Ia berusaha untuk menginstropeksi diri, karena menurutnya bagaimanapun manusia walaupun selalu merasa benar tapi juga tak luput dari kesalahan.

d. Keadaan subjek setelah bercerai