Keadaan subjek setelah bercerai

103 Subjek berusaha memahami mengapa rumah tangganya bisa mengalami kegagalan. Ia berusaha untuk menginstropeksi diri, karena menurutnya bagaimanapun manusia walaupun selalu merasa benar tapi juga tak luput dari kesalahan.

d. Keadaan subjek setelah bercerai

1 Masalah ekonomi Untuk menutupi masalah keuangan subjek mencoba membuka usaha rumah makan. Dengan pertimbangan bahwa ia sedikit banyaknya ia telah belajar secara tidak langsung pada suaminya terdahulu. Subjek juga menerima pesanan catering untuk 10-15 orang. Subjek terus bekerja keras. Saat usaha rumah makan dan catering subjek mengalami penurunan maka subjek meminta tolong kepada kawan-kawannya agar mau datang makan ke rumah makannya dan mau memesan catering. Subjek merasa hanya dari usaha itulah ia bisa hidup. 2 Masalah sosial Dari segi pergaulan subjek merasa sejak bercerai ia juga mulai kekurangan kenalan yang dulu dikenal oleh suaminya. Padahal mereka sesama usaha rumah makan, sehingga pada saat subjek ingin meminta nasehat tentang usahanya dari mereka tapi mereka sulit untuk dihubungi. 3 Masalah psikologis emosional Pada saat suami subjek mengajukan perceraian subjek merasa sangat sakit hati, goyang, dan putus asa. Subjek merasa stres dan terpukul dengan adanya rencana perceraian itu. Subjek merasa bingung bagaimana cara menyampaikan berita ini ke anak dan keluarganya. Subjek sering Universitas Sumatera Utara 104 menangis pada malam hari dan mengalami susah tidur. Kemudian untuk mengisi kekososngan hidupnya subjek ingin mengangkat seorang anak. Awalnya subjek tidak ada keinginan untuk mengangkat seorang anak, tetapi saat itu subjek merasa kehilangan arah hidupnya. Masalah lain yang dihadapi subjek adalah pada saat anak yang di adopsi subjek terus menanyakan keberadaan bapaknya. Subjek sendiri terkadang merasa jenuh dan capek memikirkan masa depan dirinya. Subjek lebih mengkhawatirkan masalah masa depan dirinya dan anak adopsinya. Subjek merasa sangat sedih, ia merasa nasibnya begitu menyedihkan masalah jodoh. Saat bertemu dengan pria lain, setelah beberapa lama pria itu juga meninggalkan dirinya. Tetapi barang-barangnya masih tertinggal di rumah subjek. Setiap anak subjek melihat barang-barang tersebut, anak subjek mengatakan bahwa itu adalah barang-barang bapaknya. Subjek tidak mampu untuk menyangkalnya. Subjek pernah langsung lari dan menangis saat anaknya mengatakan itu barang bapaknya. Subjek merasa sangat hancur. 4 Masalah praktis Setelah bercerai subjek berusaha mengerjakan semua pekerjaan rumah tangganya sendirian. Subjek berusaha tetap mengerjakan perkerjaannya walaupun seadanya. 5 Masalah kesepian Setelah bercerai kedua anak tiri subjek dibawa kembali oleh suami subjek. Sekarang walaupun kedua anak tirinya kadang datang berkunjung tetapi subjek merasa cinta kedua anak tirinya kepadanya tidak tulus lagi. Subjek Universitas Sumatera Utara 105 merasa anak-anak tirinya datang hanya saat memerlukan bantuan subjek. Subjek sangat merasa sendirian di dunia. Subjek merasa sangat kesepian setelah bercerai, bukan hanya dari segi biologis tetapi karena tidak adanya lagi tempat bersandar dan berbagi pikiran. Subjek merasa bingung pada saat menemui masalah. 6 Masalah pembagian tanggung jawab terhadap pemeliharaan anak Setelah bercerai kedua anak tiri subjek dibawa kembali oleh suami subjek. Karena suaminya merasa kedua anak-anak tersebut adalah anak kandungnya sedangkan subjek hanya ibu tiri saja. 7 Masalah seksual Subjek mengatakan akibat kesibukannya mengurus anak dan mengurus usaha rumah makannya subjek melupakan masalah kebutuhan biologisnya. Subjek merasa ia terlalu lelah untuk memikirkan masalah tersebut. 8 Masalah perubahan konsep diri Subjek merasa dulu ia adalah orang yang tegar dan tidak mudah jatuh. Tetapi sejak bercerai ia menjadi sering menangis dan mudah putus asa. B. Subjek II B. 1. Deskripsi Data

a. Data Diri