G. Prosedur Penelitian G. 1. Tahap Persiapan

51 Tabel 6. Distribusi Penomoran Baru Aitem Skala Self Disclosure Tahapan- tahapan Nomor Aitem Jumlah Favourable Unfavourable Amount 13, 25, 28 7, 16, 22, 30 7 Valence 4, 11, 32, 35, 37 1, 14, 21, 31 9 Accuracy Honesty 8, 18, 23, 29 2, 9, 12, 26 8 Intention 5, 15, 34 3, 17, 19, 24, 27 8 Intimacy 10, 33, 38 6, 20, 36 6 Jumlah 18 20 38 III. G. Prosedur Penelitian III. G. 1. Tahap Persiapan Hal – hal yang dilakukan pada tahap ini adalah membuat alat ukur dan setelah itu alat ukur diujicobakan. Sebelum pembuatan alat ukur, terlebih dahulu menentukan aspek – aspek dari alat ukur tersebut. Kemudian dari aspek – aspek tersebut dibuat pernyataan – pernyataan. Sebelum skala tersebut dijadikan sebagai alat ukur yang sebenarnya dalam penelitian, terlebih dahulu skala tersebut diujicobakan kepada sejumlah sampel yang sesuai dengan karakteristik sampel yang akan digunakan dalam penelitian. Karakteristik sampel yang dimaksud adalah siswa kelas VII dan VIII. Pada penelitian ini, peneliti bermaksud mengambil sampel uji coba dari Sekolah SMP Negeri 31 Medan. Universitas Sumatera Utara 52 Sebelum peneliti melakukan uji coba alat ukur ini, terlebih dahulu peneliti meminta izin kepada Bapak Kepala SMP Negeri 31 Medan agar diperkenankan untuk melaksanakan uji coba alat ukur di sekolah tersebut. Setelah membaca surat pengantar dari Fakultas Psikologi USU, Bapak Kepala Sekolah tersebut langsung memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan uji coba. Selanjutnya peneliti melakukan wawancara untuk menanyakan jumlah siswa kelas VII dan VIII kepada guru bimbingan dan konseling BK sekolah tersebut. Dari hasil wawancara diperoleh data mengenai jumlah siswa kelas VII dan VIII yang keseluruhannya berjumlah 397 orang yang terbagi kedalam 9 sembilan kelas, dengan perincian pada tabel 7 berikut ini. Tabel 7 Jumlah Siswa Kelas VII dan VIII SMP Negeri 31 Medan T.A.20072008 KELAS VII-1 VII-2 VII-3 VII-4 VIII-1 VIII-2 VIII-3 VIII-4 VIII-5 Jumlah Siswa 41 40 46 43 45 46 44 48 44 Sumber : Data Siswa Kelas VII dan VIII SMP Negeri 31 Medan yang Terdaftar pada Semester Genap T.A.20072008 Pada hari Jumat tanggal 28 Maret 2008 pukul 11.00 WIB, peneliti melakukan uji coba dengan dibantu oleh seorang guru BK. Dalam penelitian ini peneliti bermaksud mengambil sampel uji coba dari 3 tiga kelas. Sebelumnya guru BK meminta izin kepada Bapak Kepala Sekolah dan guru piket yang ada agar dapat meluangkan waktu sejenak untuk melaksanakan uji coba. Permintaan itu disetujui Bapak Kepala Sekolah dan guru piket, dan langsung mempersilahkan peneliti untuk masuk kelas, yang kebetulan jam pelajaran telah selesai karena guru Universitas Sumatera Utara 53 – guru ada rapat. Kemudian peneliti membagikan kedua skala; skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling dan skala self disclosure pada siswa, kepada siswa. Waktu yang digunakan untuk pengisian dua skala tersebut kira – kira 1satu jam. Setelah pengisian skala di kelas VII-4 selesai, peneliti melanjutkan ke kelas VIII-1 dan yang terakhir ke kelas VIII-3. Jumlah sampel yang dipergunakan dalam uji coba alat ukur untuk skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling dan skala self disclosure pada siswa adalah 100 orang siswa. Setelah diujicobakan, data yang diperoleh tersebut diolah untuk menentukan aitem – aitem mana saja yang valid dan dijadikan sebagai aitem dalam penelitian yang sebenarnya. Validitas alat ukur ditentukan dengan menggunakan koefisien korelasi product moment dan reliabilitas alat ukur ditentukan melalui teknik koefisien alpha dari Cronbach. Perhitungannya menggunakan software SPSS. versi 12.0 for windows.

III. G. 2. Tahap Pelaksanaan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA Hubunagn Antara Persepsi Terhadap Fungsi Bimbingan dan Konseling dengan Minat Berkonsultasi Siswa.

0 1 15

SELF DISCLOSURE SISWA SMP DENGAN GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) (Studi Kasus Deskriptif Kualitatif Tingkat Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa SMP dengan Guru Bimbingan Konseling serta Teknik Meningkatkan Self Disclosure di SMPK St. Stanislaus II Sura

1 6 113

HUBUNGAN ANTARA SELF - DISCLOSURE DENGAN STRES PADA REMAJA SISWA SMP NEGERI 8 SURAKARTA.

1 13 16

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KARAKTERISTIK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN SELF DISCLOSURE SISWA SMP NEGERI 2 BABAT.

1 4 95

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Hubungan Antara Self-Disclosure Dengan Stres Pada Remaja Siswa Smp Negeri 8 Surakarta

0 0 10

SELF DISCLOSURE SISWA SMP DENGAN GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) (Studi Kasus Deskriptif Kualitatif Tingkat Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa SMP dengan Guru Bimbingan Konseling serta Teknik Meningkatkan Self Disclosure di SMPK St. Stanislaus II Sura

0 0 21