D. Metode Pengumpulan Data D. 1. Skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling

41 berlaku bagi populasi Arikunto,1996. Menurut Hadi 2000 populasi adalah seluruh penduduk yang dimaksudkan untuk diselidiki. Survey sampel adalah suatu prosedur yang mana hanya sebagian dari populasi yang digunakan untuk menentukan sifat – sifat serta ciri – ciri yang dikendalikan dari populasi. Populasi dibatasi sebagai sejumlah penduduk yang sedikitnya memiliki satu sifat yang sama sebagai karakteristik. Dalam penelitian ini, teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu teknik purposive sampling. Hal ini didasarkan atas pendapat Hadi 2000 yang mengemukakan bahwa purposive sampling ,yaitu pemilihan sekelompok subjek didasarkan atas ciri – ciri atau sifat – sifat tertentu yang dipandang mempunyai sangkut-paut yang erat dengan ciri – ciri atau sifat – sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Karakteristik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 31 Medan yang duduk di kelas VII dan VIII.

III. D. Metode Pengumpulan Data

Dalam usaha mengumpulkan data penelitian diperlukan suatu metode. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala psikologi. Metode skala psikologi adalah suatu metode pengumpulan data yang merupakan suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab subjek secara tertulis Hadi, 2000. Menurut Hadi 2000 metode skala mempunyai kebaikan – kebaikan dan alasan – alasan penggunaan yaitu : Universitas Sumatera Utara 42 1. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri sendiri subjek yang tidak disadari. 2. Skala digunakan untuk mengungkap suatu atribut tunggal. 3. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang sesungguhnya diungkap dari pertanyaan skala. Kemudian Azwar 1999 menyatakan bahwa metode skala mempunyai kebaikan – kebaikan dengan alasan sebagai berikut : 1. Pertanyaan disusun untuk memancing jawaban yang merupakan refleksi dari keadaan diri subjek yang tidak disadari. 2. Digunakan untuk dapat mengungkapkan suatu atribut tunggal. 3. Subjek tidak menyadari arah jawaban yang dikehendaki dan kesimpulan yang sesungguhnya diungkap oleh pertanyaan. Metode skala yang digunakan adalah metode rating yang dijumlahkan atau yang dikenal dengan model likert Azwar, 1995. Metode ini dimodifikasi dengan menghilangkan pilihan jawaban tengah, yaitu netral N. Prosedur penskalaan dengan metode likert didasari oleh dua asumsi Azwar, 1995, yaitu : 1. Setiap pertanyaan yang disepakati termasuk pertanyaan yang bersifat favorable mendukung atau unfavorable tidak mendukung. 2. Jawaban dari individu yang mempunyai sikap posistif harus diberi bobot nilai yang lebih tinggi daripada jawaban yang diberikan responden yang mempunyai sikap negatif. Dalam penelitian ini menggunakan dua skala yaitu skala persepsi terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling dan skala self disclosure pada siswa Universitas Sumatera Utara 43

III. D. 1. Skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling

Skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling diukur dengan menggunakan skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling. Skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling disusun berdasarkan teori Dahlan 1992. Adapun aspek – aspek persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling adalah empati, respek, keaslian genuiness, kekongkretan concreteness, konfrontasi confrontation, membuka diri self-disclosure, kesanggupan potency, kesiapan immediacy, dan aktualisasi diri self actualization. Aspek – aspek ini kemudian diuraikan ke dalam sejumlah pernyataan. Secara lebih rinci penyebaran aitem pernyataan untuk skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling dapat dilihat pada tabel 1. Universitas Sumatera Utara 44 Tabel 1. Distribusi Aitem Skala Persepsi Siswa Terhadap Karakteristik Guru Bimbingan dan Konseling Sebelum Uji Coba Aspek – aspek Nomor Aitem Jumlah Favourable Unfavourable Empati 1, 10, 37, 55 19, 28, 46 7 Respek 2, 29, 47 11, 20, 38, 56 7 Keaslian 12, 21, 48, 57 3, 30, 39 7 Kekongkretan 13, 22, 40 4, 31, 49 6 Konfrontasi 5, 32, 41 14, 23, 50, 58 7 Membuka diri self-disclosure 6, 33, 51 15, 24, 42 6 Kesanggupan potency 16, 25, 52 7, 34, 43 6 Kesiapan 17, 26, 44, 59 8, 35, 53 7 Aktualisasi diri 9, 36, 45 18, 27, 54, 60 7 Jumlah 30 30 60 Model skala persepsi siswa terhadap karakteristik guru bimbingan dan konseling menggunakan skala model Likert. Aitem terdiri dari pernyataan dengan 4 empat pilihan jawaban yaitu : sangat sesuai SS, sesuai S, tidak sesuai TS dan sangat tidak sesuai STS. Skala disajikan dalam bentuk pernyataan favourable mendukung atau unfavourable tidak mendukung. Nilai setiap pilihan bergerak 1satu sampai 4empat. Bobot penilaian untuk pernyataan favourable yaitu : SS = 4 empat, S = 3 tiga, TS = 2 dua, dan STS = 1 satu. Universitas Sumatera Utara 45 Sedangkan bobot penilaian untuk pernyataan unfavourable yaitu SS = 1 satu, S = 2 dua, TS = 3 tiga, dan STS = 4 empat.

III. D. 2. Skala Self Disclosure Pada Siswa

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 1 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP LAYANAN BIMBINGAN KONSELING DENGAN KEMANDIRIAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Layanan Bimbingan Konseling Dengan Kemandirian Belajar Pada Siswa.

0 3 13

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DENGAN HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PERAN GURU BIMBINGAN KONSELING DI SEKOLAH DENGAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA SISWA.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA.

0 0 15

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP FUNGSI BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN MINAT BERKONSULTASI SISWA Hubunagn Antara Persepsi Terhadap Fungsi Bimbingan dan Konseling dengan Minat Berkonsultasi Siswa.

0 1 15

SELF DISCLOSURE SISWA SMP DENGAN GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) (Studi Kasus Deskriptif Kualitatif Tingkat Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa SMP dengan Guru Bimbingan Konseling serta Teknik Meningkatkan Self Disclosure di SMPK St. Stanislaus II Sura

1 6 113

HUBUNGAN ANTARA SELF - DISCLOSURE DENGAN STRES PADA REMAJA SISWA SMP NEGERI 8 SURAKARTA.

1 13 16

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KARAKTERISTIK GURU BIMBINGAN DAN KONSELING DENGAN SELF DISCLOSURE SISWA SMP NEGERI 2 BABAT.

1 4 95

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah - Hubungan Antara Self-Disclosure Dengan Stres Pada Remaja Siswa Smp Negeri 8 Surakarta

0 0 10

SELF DISCLOSURE SISWA SMP DENGAN GURU BIMBINGAN KONSELING (BK) (Studi Kasus Deskriptif Kualitatif Tingkat Keterbukaan Diri (Self Disclosure) Siswa SMP dengan Guru Bimbingan Konseling serta Teknik Meningkatkan Self Disclosure di SMPK St. Stanislaus II Sura

0 0 21