Validitas Instrumen METODOLOGI PENELITIAN

67 pelaksana dibagi menjadi 2 kategori yaitu kinerja perawat yang baik dan kinerja yang kurang baik. Selain itu, penelitian ini juga dilakukan pelatihan supervisi terhadap kepala ruangan. Penelitian ini menggunakan modul pelatihan ini dilakukan dengan bantuan seseorang yang ahli dalam bidangnya supervisi. Modul pelatihan ini disusun oleh peneliti dengan bantuan seseorang yang ahli dalam bidangnya yang memberi pelatihan supervisi yang mengacu pada tinjauan pustaka. Adapun pelatihan yang diberikan berupa penyampaian beberapa materi atau teori mengenai supervisi serta diskusi maupun studi kasus. Pelatihan ini dipimpin oleh Ibu Liberta Lumbantoruan, S.Kp, M. Kep.

4.6. Validitas Instrumen

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui tingkat kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat Arikunto, 2002. Uji validitas pada kompetensi kepala ruangan dilakukan dengan metode validitas isi isi content validity, yaitu instrumen dibuat mengacu pada isi dengan memberikan konsep yang digunakan dan instrumen yang telah disusun pada ahli dalam bidangnya. Ahli yang diminta untuk melakukan uji validitas adalah seorang narasumber yang akan memberikan pelatihan supervisi kepala ruangan dan juga sebagai staf perawat di Bidang Keperawatan di RSUP H. Adam Malik Medan Ibu Liberta Lumbantoruan, S.Kp, M. Kep. Universitas Sumatera Utara 68 Proses validasi diberikan dengan memberikan keterangan mengenai tujuan peneliti dan selanjutnya Ibu Liberta menelaah lebih lanjut isi proposal mengenai kemampuan supervisi kepala ruangan untuk proses validasi. Pada beberapa item pernyataan dilakukan perubahan sebelum instrumen ini dikatakan valid oleh beliau yaitu pada item No. 1 penggunaan kata keluasan dan kata cukup tidak digunakan karena sulit untuk dimengerti, pada item No. 4 pernyataan kepala ruangan mampu menyusun jadwal dinas kerja perawat pelaksana dengan baik tidak digunakan dihapus karena bukan merupakan kompetensi tugas dari kepala ruangan dan diubah menjadi kepala ruangan mengawasimengendalikan pendayagunaan sumber daya seperti peralatan perawatan, obat-obatan secara efektif dan efisien, pada item pernyataan No. 13 diubah menjadi kepala ruangan segera mencari solusi atas keluhan perawat pelaksana dan pernyataan No. 23 diubah menjadi kepala ruangan memberikan rewardpenghargaan bagi perawat pelaksana yang melaksanakan pekerjaannya dengan baik pujian, kesempatan untuk mengikuti pelatihan. Instrumen ini kemudian dikatakan valid oleh Ibu Liberta setelah peneliti melakukan perubahan sesuai dengan saran dan perbaikan yang disampaikan. Pada instrumen kinerja perawat pelaksana tidak dilakukan uji validitas karena intrumen yang digunakan berdasarkan Depkes yang telah ditetapkan kesahihan untuk validitasnya oleh Depkes. Universitas Sumatera Utara 69

4.7. Proses Pengumpulan Data