Dari Gambar 4.10 di atas lebih jelas terlihat bahwa nilai t
hitung
jatuh di daerah penolakan H
yang berarti adanya pengaruh positif dan signifikan secara parsial dari X
2
terhadap Y sebesar 0,348 atau 34,8
4.5.2. Uji Hipotesis Pembelajaran Organisasi, Modal Intelektual dan
Keunggulan Bersaing secara Simultan
Pengujian secara keseluruhan simultan dilakukan untuk membuktikan apakah ada pengaruh dari paling sedikit satu variabel bebas terhadap variabel tak
bebasnya. Pengujian ini dilakukan menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F
hitung
dengan nilai F
tabel
. Jika nilai F
hitung
F
kritis
, maka H
yang menyatakan bahwa variasi perubahan nilai variabel bebas pembelajaran organisasi dan Modal Intelektual tidak dapat menjelaskan
perubahan nilai variabel terikat Keunggulan Bersaing ditolak dan sebaliknya.
Adapun hipotesis yang akan diuji adalah :
H ;
ρ = 0, Secara simultan pembelajaran organisasi dan modal intelektual
tidak berpengaruh terhadap Keunggulan bersaing
H
1
; ρ
≠ 0, Secara simultan pembelajaran organisasi dan modal intelektual
berpengaruh terhadap Keunggulan bersaing Untuk mengetahui uji hipotesis secara simultan dengan melihat pada tabel 4.28
Uji ANOVA sebagai berikut :
Tabel 2.28 Hasil UjiAnova
Pembelajaran Organisasi, Modal Intelektual dan Keunggulan bersaing
ANOVA
b
Model Sum of Squares
Df Mean Square
F Sig.
Regression 3456.209
2 1728.104
42.061 .000
a
Residual 3779.904
92 41.086
1 Total
7236.113 94
a. Predictors: Constant, Modal Intelektual, Pembelajaran Organisasi b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Berdasarkan perhitungan SPSS.18.0 diperoleh nilai F
hitung
sebesar 42,061, dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5, maka dari tabel distribusi F
didapat nilai F
tabel
untuk n = 95; k = 2; df = n-k-1 = 95-2-1 = 92; diperoleh nilai sebesar 3.092
. Dikarenakan F hitung F tabel yaitu 42,061 3,092, Ho ditolak,
artinya secara simultan terdapat pengaruh signifikan antara pembelajaran organisasi dan modal intelektual terhadap Keunggulan bersaing.
Gambar 4.11 Uji F Pengujian Hipotesis secara Simultan
Dengan
α
= 5
Hasil pengujian hipotesis simultan di atas didukung oleh hasil penilaian dari nilai koefisien determinasi yang disesuaikan adjusted R
2
yakni sebesar 0.466 atau 46,6. sekaligus menjelaskan adanya pengaruh variabel-variabel di
luar model yaitu 1- adjusted R
2
= 0.466 atau 46,6. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang
diajukan dalam penelitian ini diterima. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara pemebelajar organisasi, modal intelektual dengan
keunggulan bersaing. Hasil ini mengandung arti bahwa model teoritis yang diajukan sejalan dengan kondisi empirisnya. Hal ini sesuai dengan DeNisi
2000 dalam penelitian Njuguna, John I 2009:35 menyatakan bahwa Sumber daya modal intelektual diperoleh melalui proses pembelajaran organisasi dan
dilihat sangat penting untuk mempertahankan keunggulan konpetitif dalam lingkungan yang kompetitif.
α = 0,
05 ; db1 = 2; db2 = 92 Fhitung =
42,061
Daerah Penerimaan H Daerah Penolakan H
Ftabel = 3,092
167
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat penulis sampaikan terkait rumusan dan tujuan penelitian, yang kemudian di jawab melalui hasil penelitian dan pembahasan
penelitian mengenai pengaruh pembelajaran organisasi dan modal intelektual terhadap keunggulan bersaing pada PT. Telkom Bandung, adalah sebagai berikut:
1. Tingkat implementasi pembelajaran organisasi pada PT. Telkom berada dalam kisaran klasifikasi tinggi dengan total skor nilai 69,93 . Kondisi
tersebut terlihat dari tanggapan responden terkait hasil persentase skor aktual pada 5 indikator yaitu berpikir sistemis, model mental dan share vision
mendapat nilai skor baik. Namun demikian dari 5 indikator tersebut diketahui bahwa skor nilai indikator penguasaan pribadi mendapat nilai
terendah dibandingkan dengan indikator lainnya yaitu 67,58 dalam kategori cukup, hal tersebut menunjukan masih perlu ditingkatkannya
komitmen manajer lini agar mendorong semua anggotanya dalam meningkatkan kapasitas pribadi melalui pembelajaran organisasi.
2. Tingkat modal intelektual pegawai pada PT. Telkom berdasarkan nilai skor aktual dari indikator modal manusia, dan modal manusia yang berada dalam
klasifikasi Baik. Dari ketiga indikator tersebut diketahui modal manuasia memiliki nilai prosentase skor aktual terendah. Kondisi tersebut menunjukan