Korelasi parsial digunakan untuk mengetahui kekuatan hubungan masing- masing variabel independen pembelajaran organisasi dan modal intelektual
dengan keuunggulan bersaing pada perusahaan PT Telkom. Melalui korelasi parsial akan dicari pengaruh masing-masing variabel independen terhadap
keunggulan bersaing ketika variabel independen lainnya dianggap konstan. Dan hasil pengolahan SPPS 18: 0 data koefisien korelasi pada tabel 4.22
Tabel 4.22 Koefisien korelasi Parsial
Pembelajaran Organisasi dan Modal Intelektual dengan Keunggulan Bersaing
Correlations
Pembelajaran Organisasi
Modal Intelektual
Keunggulab Bersaing
Pearson Correlation
1 .794
.658 Sig. 2-tailed
.000 .000
Pembelajaran Organisasi
N 95
95 95
Pearson Correlation
.794 1
.651 Sig. 2-tailed
.000 .000
Modal Intelektual N
95 95
95 Pearson
Correlation .658
.651 1
Sig. 2-tailed .000
.000 Keunggulab
Bersaing N
95 95
95 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed.
4.4.2.1 Koefisien korelasi Pembelajaran Organisasi, Modal Intelektual dan
Keunggulan Bersaing secara Parsial
Berdasarkan analisis secara parsial individual diketahui, masing-masing variabel memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya. Keterkaitan tersebut tidak
hanya diantara variabel indenpenden dengan variabel dependen, akan tetapi nilai korelasi diantara variabel independen itu sendiri. Tabel 4.22 menujukan bahwa :.
1. Nilai korelasi antara pembelajaran organisasi dengan modal intelektual menunjukan nilai koefisien korelasi yang sebesar 0,794 dengan arah positif.
Nilai tersebut menunjukan pembelajaran organisasi dengan modal intelektual,
berada dalam derajat kekuatan hubungan yang kuat karena ada pada rentang
Klasifikasi 0,61 – 0,80. 2. Nilai korelasi dari pembelajaran organisasi dengan keunggulan bersaing
menunjukan nilai koefisien korelasi yang sebesar 0,658. Nilai tersebut menunjukan pembelajaran organisasi dengan keunggulan bersaing, berada
dalam derajat kekuatan hubungan yang kuat karena ada pada rentang
Klasifikasi 0,61 – 0,80. 3. Nilai korelasi antara Modal intelektual dengan keunggulan bersaing
menunjukan nilai koefisien korelasi yang sebesar 0,651. Nilai tersebut menunjukan pembelajaran organisasi dengan modal intelektual, berada dalam
derajat kekuatan hubungan yang kuat karena ada pada rentang Klasifikasi
0,61 – 0,80.
4.4.2.2 Korelasi Pembelajaran organisasi, modal intelektual dan keunggulan bersaing secara Simultan
Nilai koefisien korelasi pada Tabel 4.23 merupakan nilai yang didapatkan dari hasil out put SPSS, penulis mengambil nilai koefisien korelasi untuk melihat
korelasi variabel pembelajaran organisasi, modal intelektual dan keunggulan bersaing secara simultan.
Tabel 4.23. Analisis Korelasi Simultan
Pembelajaran Organisasi, Modal Intelektual dan keunggulan bersaing
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
Durbin-Watson 1
.691
a
.478 .466
6.410 1.846
a. Predictors: Constant, Modal Intelektual, Pembelajaran Organisasi b. Dependent Variable: Keunggulan Bersaing
Berdasarkan kepada hasil nilai koefisien korelasi secara simultan diketahui nilai korelasinya pembelajaran organisasi, modal intelektual dan
keunggulan bersaing sebesar 0,691. Nilai tersebut berada pada kisaran 0,61 – 0,80, yang tingkat derajat kekuatan hubungan pada klasifikasisasi kuat. Kondisi
tersebut menunjukan bahwa derajat kekuatan hubungan dari variabel pembelajaran dan modal intelektual dengan variabel keunggulan bersaing di PT.
Telkom Bandung menunjukan hubungan yang kuat
4.4.3 Analisis Koefisien Determinasi