Landasan Teori TINJAUAN PUSTAKA

termasuk hormon paratyroid, hormon tyroid, dan androgen. 30 Ada beberapa hal yang menyebabkan tulang kepala sangat bervariasi, dimana variasi tersebut diturunkan secara genetik, termasuk hubungannya dengan jenis kelamin dan ras. Nutrisi atau diet juga mempengaruhi variasi bentuk kepala. Peralihan dari bentuk dolicocephalic pada populasi pemburu di zaman pre-neolitik kepada bentuk brachycephalic disebabkan oleh pola makan tinggi karbohidrat yang lunak. Temperatur dan ketinggian juga mempengaruhi bentuk kepala. Penelitian menunjukkan populasi manusia di daerah beriklim dingin dan iklim panas mempunyai ukuran kepala yang lebih besar. 20,30

2.7 Landasan Teori

Antropologi adalah suatu ilmu yang sangat sedikit diminati calon-calon ilmuwan, bahkan di Indonesia sedikit yang mengetahui dan ahli di dalam bidang antropologi. Kajian ini sangatlah luas menyangkut berbagai bidang ilmu, oleh karenanya antropologi dibagi lagi menjadi beberapa cabang ilmu, diantaranya antropologi budaya, antropologi fisikragawi yang sebagian menyebutnya antropolgi biologi, antropologi kesehatan dan berbagai cabang ilmu lainnya. Antropometri adalah sebuah cabang ilmu tentang pengukuran fisik dari variasi dimensi tubuh manusia dan status kesehatan dari populasi tersebut dapat diketahui. Teknik antropometri ini dapat membantu dalam studi tentang asupan nutrisi, konsumsi energi, malnutrisi dan komposisi tubuh. Teknik antropometri juga membantu dalam identifikasi forensik, bedah plastik, arkeologi dan dalam membedakan antar ras dan jenis kelamin. Antropometri digunakan antara lain untuk melakukan penelitian dan membandingkan secara fisik antara satu manusia dengan manusia yang lain. Hal itu dimungkinkan karena walaupun satu spesies, manusia mempunyai variasi perbedaan yang memungkinkan adanya pengelompokan rasial, suku bangsa, disamping adanya perbedaan umur dan jenis kelamin. Antropometri telah banyak dilakukan dalam kedokteran gigi, seperti pengukuran bagian-bagian kepala, pengukuran gigi dalam berbagai dimensi. Antropologi pertumbuhan dipakai dalam mengikuti pertumbuhan dan perkembangan post-natal, mendeteksi kelainan, meramal pertumbuhan selanjutnya pada waktu dewasa. Antropometri kepala terdiri atas sefalometri dan kraniometri. Kraniometri merupakan pengukuran pada tulang kranium. Sedangkan sefalometri adalah studi tentang morfologi kepala dan pengukuran pada kepala manusia yang masih hidup atau kepala korban yang masih mempunyai jaringan lunak. Pengukuran kepala dilakukan dengan menggunakan alat-alat tertentu untuk mengetahui ukuran seperti panjang lingkaran kepala, lebar kepala, panjang kepala, jarak dari kedua mata, dimensi hidung, bibir, telinga dan sebagainya untuk perbandingan populasi. Agar dapat melihat perbedaan manusia secara lebih teliti, antropologi ragawi telah menciptakan indeks, diantaranya adalah indeks sefalik. Indeks sefalik merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan kraniofasial dengan variasi manusia, yang telah lama digunakan untuk berbagai kelompok ras antropologi fisik. Indeks sefalik merupakan parameter penting dalam mengevaluasi perbedaan ras dan jenis kelamin. Oleh karena itu, informasi terperinci dari suatu data populasi merupakan hal penting dalam studi dan perbandingan untuk menilai pertumbuhan dan pengembangan individu serta berguna dalam diagnosis kelainan bentuk dan ukuran tengkorak kepala. Indeks sefalik juga memberikan gambaran tentang bagaimana karakter genetik yang diturunkan antara orang tua, keturunan dan saudara. Dengan adanya indeks ini lebih mudah untuk mengelompokkan manusia ke dalam golongan yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Pengukuran indeks sefalik dibagi menjadi 3 yaitu pengukuran secara vertikal, transversal dan horizontal - Indeks Sefalik Vertikal: Chamaecephalic, Orthocephalic, Low Hypsicephalic, Moderate Hypsicephalic, High Hypsicephalic - Indeks Sefalik Transversal: Tapeiocephalix, Metriocephalic, Acrocephalix. - Indeks Sefalik Horizontal: Dolicocephalic, Mesocephalic, Brachycephalix, Hyperbrachycephalic. Indeks sefalik ditentukan berdasarkan deskriptif anatomi internasional. Nilai indeks didapatkan dari pengukuran panjang, tinggi, dan lebar kepala. - Lebar kepala diukur jarak antara parietal eminence atau dari eurion-eurion - Tinggi kepala diukur dari nation ke gnation - Panjang kepala diukur dari glabela ke inion Perubahan morfologi dan pertumbuhan yang sebenarnya pada setiap individu terjadi diusia 8-17 tahun dan setelah usia tersebut perubahan morfologi dan pertumbuhan tidak terjadi lagi. Pola pertumbuhan kepala sangat bervariasi berdasarkan usia dan jenis kelamin, dan rata-rata berhenti pada usia maturitas yaitu 18-20 tahun. Pertumbuhan kepala sangat dipengaruhi oleh faktor genetik disamping faktor-faktor yang lain yaitu lingkungan, nutrisi, derajat aktivitas fisik serta kesehatan dan penyakit. Penelitian terbaru menyatakan bahwa keragaman dalam morfologi kraniofasial dihasilkan oleh interaksi yang kompleks dari variabel lingkungan. Ada beberapa hal yang menyebabkan tulang kepala sangat bervariasi, dimana variasi tersebut diturunkan secara genetik, termasuk hubungannya dengan jenis kelamin dan ras.

2.8 Kerangka Konsep Antropometri