Distribusi Bentuk Kepala Indeks Sefalik Horizontal

Tabel 12 menunjukkan distribusi frekuensi bentuk kepala indeks sefalik transversal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun. Pada umur 7-18 tahun menunjukkan presentase bentuk kepala tertinggi adalah Tapeiocephalic 99, Metriocephalic 1, Acrocephalic 0.

4.4.3 Distribusi Bentuk Kepala Indeks Sefalik Horizontal

Setelah mendapatkan ukuran indeks sefalik horizontal, maka hasil tersebut dapat diklasifikasikan pada bentuk kepala indeks sefalik horizontal masing-masing sampel berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun seperti yang terlihat pada tabel 13. Tabel 13. Distribusi Bentuk Kepala Indeks Sefalik Horizontal berdasarkan Kelompok Umur 7-18 Tahun. Umur N Bentuk Kepala Indeks Sefalik Horizontal Mesocephalic Brachycephalic Hyperbrachycephalic 7-9 tahun 48 100 00 2246 2654 10-12 tahun 48 100 36 510 4083 13-15 tahun 48 100 00 510 4390 16-18 tahun 48 100 00 48 4492 Total 192100 31 3619 15380 Tabel 13 menunjukkan distribusi frekuensi bentuk kepala indeks sefalik horizontal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun. Pada umur 7-18 tahun menunjukkan presentase bentuk kepala tertinggi adalah Hyperbrachycephalic 80, Brachycephalic 19, Mesocephalic 1 dan Dolicocephalic 0.

BAB 5 PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan terhadap 192 sampel usia 7-18 tahun yang dikelompokkan atas 7-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Pada tiap kelompok usia terdiri dari 48 orang yaitu 24 orang laki-laki dan 24 orang perempuan dan terdiri dari beberapa suku yang termasuk kedalam Deutro Melayu, yaitu suku jawa 111 orang 57,9, Padang 19 orang 9,8, Aceh 32 orang 16,7, Melayu 15 orang 7,8, Sunda 12 orang 6,2, Betawi 2 orang 1,1, dan Manado 1 orang 0,5 tabel 4. Setiap sampel dilakukan 3 kali pengukuran kepala yaitu tinggi kepala, lebar kepala dan panjang kepala untuk mendapat nilai indeks sefalik vertikal, transversal dan horizontal serta mengklasifikasikan bentuk kepala berdasarkan masing-masing indeks sefalik. Sebelum dilakukan pengukuran, dicari titik terluar dan dibuat titik penanda pada kepala subjek di daerah nasion ke gnation, daerah eurion kiri dan kanan serta di daerah opisthocranion dan glabella. Untuk panjang kepala diukur dari Glabella g ke inion. Panjang maksimum kepala diukur dengan menempatkan ujung kaliper pada titik glabella dan inion. Untuk tinggi kepala diukur dari nasion na ke gnation gn. Tinggi kepala diukur dengan menempatkan ujung kaliper pada titik nasion dan gnation. Untuk lebar kepala diukur jarak antara parietal eminence atau eurion ke eurion eu-eu. 1,9,24 Indeks sefalik vertikal adalah hasil ukuran tinggi kepala dibagi panjang kepala dan dikali 100. Bentuk kepala terdiri atas Chamaecephalic, Orthocephalic, Low Hypsicephalic, Moderate Hypsicephalic dan High Hypsicephalic. Indeks sefalik transversal adalah hasil ukuran tinggi kepala dibagi lebar kepala dan dikali 100. 9,24 Bentuk kepala indeks sefalik horizontal terdiri atas tapeiosefalik, metriosefalik dan acrosefalik.Indeks sefalik horizontal adalah hasil ukuran lebar kepala dibagi panjang kepala dan dikali 100. Bentuk kepala terdiri atas Dolicocephalic, Mesocephalic, Brachycephalic dan Hyperbrachycephalic. 31 Data dianalisa berdasarkan uji statistik Anova. Uji Anova dilakukan untuk membandingkan rata-rata ukuran lebar, panjang , tinggi kepala dan indeks sefalik vertikal, transversal dan horizontal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun Pada tabel 5, 6, 7 dan antara laki-laki dan perempuan pada tabel 8,9,10 secara keseluruhan pada ras Deutro Melayu. Pada tabel 11, 12, dan 13 dapat dilihat distribusi bentuk kepala masing-masing indeks sefalik vertikal, transversal dan horizontal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun. Pada penelitan ini didapati hasil ukuran tinggi, lebar dan panjang kepala yang tidak stabil antara kelompok umur berdasarkan jenis kelamin, ini dikarenakan sampel yang digunakan berasal dari orang yang berbeda pada tiap kelompok umur. Status gizi diet, ekonomi, kebiasaan dan lingkungan tempat tinggal merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perubahan morfologi kepala. Faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuan kepala adalah faktor gizi dan lingkungan. Karena status gizi diet masing-masing sampel yang sangat bervariasi, dimana diet merupakan faktor penting yang mempengaruhi pertumbuhan kepala. Faktor lingkungan juga mempengaruhi pertumbuhan kepala, menurut Beals orang yang tinggal didaerah yang beriklim dingin cenderung memiliki kepala bundar dari pada mereka yang hidup di daerah panas. Penelitian yang telah dilakukan ini hanya melihat pertumbuhan berdasarkan jenis kelamin dan kelompok umur dari orang yang berbeda pada waktu sekarang. Oleh karena itu, penelitian ini masih memiliki kekurangan, sehingga perlu dilakukan penelitian jangka panjang untuk penelitian selanjutnya seperti mengikuti perkembangan dan pertumbuhan seseorang dari lahir sampai dewasa dan memakai sampel yang memiliki status gizi diet, ekonomi, kebiasaan dan lingkungan yang sama. 5.1 Perbandingan Rata-rata Lebar Kepala, Panjang Kepala, Tinggi Kepala dan Indeks Sefalik Vertikal, Transvsersal, Horizontal berdasarkan Kelompok Umur 7-18 Tahun pada Laki-laki dan Perempuan Ras Deutro Melayu Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 5 tentang perbandingan rata-rata tinggi kepala, panjang kepala dan indeks sefalik vertikal diperoleh hasil pada laki-laki umur 7-18 tahun total keseluruhan ukuran rata-rata tinggi kepala 9,79±0,86 cm, panjang kepala 17,27±0,76 cm dan indeks sefalik vertikal 55,52±4,41 cm. Pada perempuan umur 7-18 tahun total keseluruhan ukuran rata-rata tinggi kepala 9,71±0,66 cm, panjang kepala 17,15±0,93 cm dan indeks sefalik vertikal 56,57±4,4,15 cm. Dari analisis uji Anova pada laki-laki menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan p=0,00 terhadap tinggi kepala, panjang kepala dan rata-rata indeks sefalik vertikal berdasarkan kelompok umur 7-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Dari analisis uji Anova pada perempuan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan p=0,00 terhadap tinggi kepala, panjang kepala dan rata-rata indeks sefalik vertikal berdasarkan kelompok umur 7-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Tabel 6 menunjukkan ukuran rata-rata tinggi kepala, lebar kepala dan perhitungan indeks sefalik transversal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun pada laki-laki dan perempuan. Pada laki-laki umur 7-18 tahun total keseluruhan ukuran rata-rata tinggi kepala 9,79±0,86 cm, lebar kepala 15,31±0,94 cm dan indeks sefalik transversal 64,20±4,84 cm. Pada perempuan umur 7-18 tahun total keseluruhan ukuran rata-rata tinggi kepala 9,71±0,66 cm, lebar kepala 15,18±0,74 cm dan indeks sefalik transversal 63,80±3,57 cm. Dari analisis uji Anova pada laki-laki menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan p=0,00 terhadap tinggi kepala, lebar kepala dan rata-rata indeks sefalik transversal berdasarkan kelompok umur 7-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Dari analisis uji Anova pada perempuan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan p=0,00 terhadap tinggi kepala, lebar kepala dan rata-rata indeks sefalik transversal berdasarkan kelompok umur 7-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Tabel 7 menunjukkan ukuran rata-rata lebar kepala, panjang kepala dan perhitungan indeks sefalik horizontal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun pada laki-laki dan perempuan.Pada laki-laki umur 7-18 tahun total keseluruhan ukuran rata-rata lebar kepala 15,31±0,94 cm, panjang kepala 17,27±0,76 cm dan indeks sefalik horizontal 86,80±3,89 cm. Pada perempuan umur 7-18 tahun total keseluruhan ukuran rata-rata lebar kepala 15,18±0,74 cm, panjang kepala 17,15±0,93 cm dan indeks sefalik horizontal 88,57±4,09 cm. Dari analisis uji Anova pada laki-laki menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan p=0,00 terhadap lebar kepala, panjang kepala dan rata-rata indeks sefalik horizontal berdasarkan kelompok umur 7- 9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Dari analisis uji Anova pada perempuan menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan p=0,00 terhadap lebar kepala, panjang kepala dan rata-rata indeks sefalik horizontal berdasarkan kelompok umur 7-9 tahun, 10-12 tahun, 13-15 tahun dan 16-18 tahun. Penelitian yang dilakukan oleh E Ligha dan B. Fawehinmi tentang indeks sefalik pada anak-anak bangsa Nigeria yang dilakukan pada kelompok umur 3-6 tahun, 7-10 tahun, 11-14 tahun dan 15-18 tahun diperoleh nilai indeks sefalik umur 3- 6 tahun 79,06, umur 7-10 tahun 79,07, umur 11-14 tahun 80,26 dan umur 15-18 tahun 80,54. 14 Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan dimana terdapat variasi nilai indeks sefalik yang meningkat pada tiap kelompok umur. Pertumbuhan post natal pada sinkondrosis speno-osipital merupakan faktor utama yang berperan pada pertumbuhan dasar kranial, yang tetap ada sampai awal kedewasaan. Sinkondrosis speno-osipital merupakan sinkondrosis terakhir yang saling bergabung, dimulai pada permukaan serebral pada remaja putri 12-13 tahun dan putra 14-15 tahun serta berosifikasi sempurna pada permukaan luarnya di usia 20 tahun. 26 Menurut Todd dan Mark 1981, perubahan morfologi dan pertumbuhan yang sebenarnya pada setiap individu terjadi di antara usia 8-17 tahun dan setelah usia tersebut perubahan morfologi dan pertumbuhan tidak terjadi lagi. 7 5.2 Perbandingan Rata-rata Lebar Kepala, Panjang Kepala, Tinggi Kepala dan Indeks Sefalik Vertikal, Transversal, Horizontal antara laki-laki dan perempuan pada Ras Deutro Melayu Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 8 menunjukkan ukuran rata-rata perhitungan tinggi kepala, panjang kepala dan indeks sefalik vertikal berdasarkan jenis kelamin dari kelompok umur 7-18 tahun secara keseluruhan. Rata-rata tinggi kepala umur 7-18 tahun pada laki-laki adalah 9,79 cm, sedangkan pada perempuan 9,71 cm. Rata-rata panjang kepala umur 7-18 tahun pada laki-laki adalah 17,27 cm sedangkan pada perempuan 17,27 cm. Rata-rata indeks sefalik vertikal umur 7-18 tahun pada laki-laki adalah 55,52 sedangkan pada perempuan 56,57. Dari analisis uji anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 terhadap rata- rata tinggi kepala p=0,45, panjang kepala p=0,35 dan indeks sefalik vertikal p=0,91 umur 7-18 tahun antara laki-laki dan perempuan. Tabel 9 menunjukkan ukuran rata-rata perhitungan tinggi kepala, lebar kepala dan indeks sefalik transversal berdasarkan jenis kelamin dari kelompok umur 7-18 tahun secara keseluruhan. Rata-rata tinggi kepala umur 7-18 tahun pada laki-laki adalah 9,79 cm sedangkan pada perempuan 9,71 cm. Rata-rata lebar kepala umur 7- 18 tahun pada laki-laki adalah 15,31 cm, sedangkan pada perempuan 15,18 cm. Rata- rata indeks sefalik transversal umur 7-18 tahun pada laki-laki adalah 64,21 sedangkan pada perempuan 63,80. Dari analisis uji anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 terhadap rata-rata tinggi kepala p=0,45, lebar kepala p=0,32 dan indeks sefalik transversal p=0,50 umur 7-18 tahun antara laki-laki dan perempuan. Tabel 10 menunjukkan ukuran rata-rata perhitungan lebar kepala, panjang kepala dan indeks sefalik horizontal berdasarkan jenis kelamin dari kelompok umur 7-18 tahun secara keseluruhan. Rata-rata lebar kepala umur 7-18 tahun pada laki-laki adalah 15,31±0,94 cm sedangkan pada perempuan 15,18±0,74 cm. Rata-rata panjang kepala umur 7-18 tahun pada laki-laki adalah 17,27±0,76 cm sedangkan pada perempuan 17,16±0,94 cm. Rata-rata indeks sefalik horizontal umur 7-18 tahun pada laki-laki adalah 86,80±3,90 sedangkan pada perempuan 88,57±4,09. Dari analisis uji anova menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan p0,05 terhadap rata-rata lebar kepala p=0,32, panjang kepala p=0,35 tetapi terdapat perbedaan yang disgnifikan pada rata-rata nilai indeks sefalik p=0,02 umur 7-18 tahun antara laki-laki dan perempuan. Hasil penelitian ini lebih kecil dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Salve, Chandrasekkar dan Sidharta tentang studi indeks sefalik vertikal dan transversal pada usia 20-25 tahum di India dimana diperoleh nilai rata-rata tinggi kepala laki-laki 13,63 dan perempuan 12,60, rata-rata lebar kepala laki-laki dan perempuan sama 13,82, rata-rata panjang kepala laki-laki 18,28 dan perempuan 17,26, rata-rata indeks sefalik vertikal pada laki-laki 74,08 dan perempuan 73,03 dan nilai rata- rata indeks sefalik transversal pada laki-laki 97,91 dan perempuan 93,41. 24 Hal ini dapat terjadi karena adanya perbedaan pada sampel penelitian yang telah dilakukan mengambil usia 7-18 tahun sedangkan pada penelitian Salve, Chandrasekkar dan Sidharta mengambil sampel dengan usia 20-25 tahun. Tetapi, sampel yang dipakai dalam kedua penelitian ini mengambil sampel yang sudah dewasa dan sudah tidak terjadi pertumbuhan kepala. Penelitian ini menunjukkan ukuran panjang dan tinggi kepala ras deutro melayu lebih kecil dibandingkan dengan orang india jika diukura dengan menggunakan indeks sefalik vertikal. Identifikasi jenis kelamin dari kranial dapat dilakukan dengan pengukuran dengan tingkat akurasi 80-90. Antara karakter tulang pada kepala yang dapat membedakan laki-laki dan perempuan adalah kapasitas kranial, dahi atau tulang frontal, tulang zygomaticus, mandibula, sudut gonion dan dagu atau gnation. 31 Kepala dan wajah laki-laki secara umum lebih besar dari perempuan. Kapasitas kranial pada laki-laki juga 10 lebih besar dari perempuan. Dahi atau tulang frontal pada laki-laki lebih rata, sedangkan pada perempuan lebih membulat. 31,32 Hanya struktur dan ukuran yang dapat membedakan laki-laki dan perempuan secara signifikan tetapi indeks sefalik dan bentuk kepala tidak dapat membedakan jenis kelamin secara signifikan. 5.3 Distribusi Bentuk Kepala Indeks Sefalik Vertikal, Transversal dan Horizontal berdasarkan Kelompok Umur 7-18 Tahun pada Ras Deutro Melayu Tabel 11 menunjukkan distribusi frekuensi bentuk kepala indeks sefalik vertikal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun. Pada umur 7-18 tahun menunjukkan presentase bentuk kepala tertinggi adalah Chamaecephalic 68, diikuti dengan bentuk kepala Orthocephalic 14 dan Low Hypsicephalic 7. Tabel 12 menunjukkan distribusi frekuensi bentuk kepala indeks sefalik transversal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun. Pada umur 7-18 tahun menunjukkan presentase bentuk kepala tertinggi adalah Tapeiocephalic 99, diikuti dengan bentuk kepala Metriocephalic 1. Pada penelitian Salve, Chandrasekkar dan Sidharta bentuk kepala indeks sefalik vertikal terbesar adalah hypsicephalic 100 dan bentuk kepala indeks sefalik transversal terbesar adalah acrocephalic 100. 24 Hasil tersebut berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan, hal ini bisa terjadi kemungkinan karena perbedaan ras dimana etnik India merupakan ras Kaukasoid sedangkan etnik Melayu merupakan ras Mongoloid atau bisa diakibatkan karena faktor lainnya misalnya pertumbuhan, genetik atau lingkungan sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Tabel 13 menunjukkan distribusi frekuensi bentuk kepala indeks sefalik horizontal berdasarkan kelompok umur 7-18 tahun. Pada umur 7-18 tahun menunjukkan presentase bentuk kepala tertinggi adalah Hyperbrachicephalic 80, diikuti dengan bentuk kepala Brachycephalic 19 dan Mesocephalic 1. Pada penelitian Jihan tentang studi indeks sefalik pada mahasiswa Malaysia didapati bentuk kepala etnik melayu pada indeks sefalik horizontal terbesar adalah Hyperbrachycephalic 55,6 sedangkan Mesocephalic 0 dan Brachycephalic 44,4. Hasil tersebut sesuai dengan hasil penelitian yang telah saya lakukan dimana presentase terbesar bentuk kepala indeks sefalik adalah bentuk kepala Hyperbrachycephalic 80. 33 Hal tersebut sesuai dikarenakan tergolong dalam ras yang sama yaitu ras Mongoloid. Ras Mongoloid dibagi dua yaitu, Mongoloid Asia dan Indian. Mongoloid Asia terdiri dari subras Tionghoa terdiri atas orang-orang Jepang, Taiwan, Vietnam, Cina dan subras Melayu terdiri atas orang-orang Malaysia, Indonesia, dan Filipina. Mongoloid Indian terdiri atas orang-orang Indian di Amerika. Ras Mongoloid memiliki ciri-ciri kulit warna kuning sampai sawo matang, rambut lurus, bulu badan sedikit, dahi membulat, muka lebar dan datar dan mata sipit terutama Asia Mongoloid. Ras Mongoloid mempunyai bentuk kepala brakhisefalik dengan indeks sefalik 80. Penelitian menunjukkan laki-laki dan perempuan pada masing-masing ras menunjukkan bentuk kepala yang sama tetapi lebar kepala, panjang kepala, dan rata-rata indeks sefalik bagi setiap ras pada perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. 23,12

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan