Zaman Belanda Zaman Jepang Zaman Kemerdekaan

Radio siaran broadcasting yang digunakan sebagai alat atau media komunikasi massa, mula-mula diperkenalkan oleh David Sarnoff pada tahun 1915. Lee De Forest melalui radio siaran eksperimennya pada tahun 1916 telah menyiarkan kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat antara Wilson dan Hughes pada masyarakat umum, sehingga ia dianggap sebagai pelopor radio siaran, dan mula-mula menyiarkan berita radio siaran, sedang yang melakukan eksperimen menyiarkan music ialah Dr. Frank Conrad pada tahun 1919, mulai tahun 1920 masyarakat Amerika Serikat telah dapat menikmati radio siaran secara teratur dengan berbagai programnya. 14

B. Sejarah Radio Di Indonesia

Perkembangan radio siaran di Indonesia dimulai dari masa penjajahan Belanda, penjajahan Jepang, zaman Kemerdekaan dan Zaman Orde Baru. 15

1. Zaman Belanda

Radio Siaran yang pertama kali di Indonesia waktu itu bernama Nederlands Indies – Hindia Belanda, ialah Bataviase Radio Vereniging BVR di Batavia Jakarta tempo dulu yang resminya didirikan pada tanggal 16 Juni 1925 pada saat Indonesia masih dijajah Belanda, dan berstatus swasta. Setelah BRV berdiri, secara serempak berdiri pula badan-badan radio siaran lainnya di Yogyakarta, Surakarta, Semarang, Surabaya, yang terbesar dan terlengkap adalah NIROM Nederlandsch Indische Radio Omreop Mij di Bandung, Jakarta, dan Medan, karena mendapat bantuan dari pemerintah 14 Ibid. hlm 23 15 Elvinaro Ardianto, dkk. Komunikasi Massa, Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. 2007. hlm. 125-128 Hindia Belanda. Sebagai pelopor timbulnya radio siaran usaha bangsa Indonesia ialah Solosche Radio Vereningning SRV yang didirikan di kota Solo pada tanggal 1 April 1933 oleh Mangkunegoro VII dan Ir. Sarsito Mangunkusumo.

2. Zaman Jepang

Ketika Belanda menyerah pada Jepang 8 Maret 1942, sebagai konsekuensinya, radio siaran yang tadinya berstatus perkumpulan swasta dinonaktifkan dan diurus oleh jawatan khusus bernama Hoso Kanri Kyoku, di Bandung, Yogyakarta, Purwakarta, Surakarta, Surabaya dan Malang. Rakyat Indonesia pada masa ini hanya boleh sembunyi- sembunyi mendengarkan siaran luar negeri.

3. Zaman Kemerdekaan

Proklamasi kemerdekaan oleh Bung Karno dan Bung Hatta tidak dapat disiarkan langsung melalui radio siaran karena radio siaran masih dikuasai oleh Jepang. Teks Proklamasi kemerdekaan Indonesia baru dapat disiarkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris pada pukul 19.00 WIB, dan hanya dapat didengar oleh penduduk di sekitar Jakarta. Baru pada tanggal 18 Agustus 1945, naskah bersejarah itu dapat dikumandangkan ke luar batas tanah air dengan risiko petugasnya diberondong senjata serdadu Jepang. Tak lama kemudian dibuat pemancar gelap, radio siaran dengan stasiun call Radio Indonesia Merdeka. Di sinilah Wakil Presiden Mohammad Hatta dan pemimpin lainnya menyampaikan pidato melalui radio siaran yang ditujukan kepada rakyat Indonesia. Pada 11 September 1945 diperoleh kesepakatan untuk mendirikan sebuah organisasi radio siaran. Tanggal 11 September itu menjadi hari ulang tahun Radio Republik Indonesia. 16

4. Zaman Orde Baru

Dokumen yang terkait

Hiburan Musik Siaran Radio Prambos Fm dan Minat Mendengar di Kalangan Mahasiswa. (Studi Deskriptif Kuantitatif Minat Mendengar Hiburan Musik Siaran Radio Prambos Fm di Kalangan Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara)

1 48 122

EFEKTIVITAS PROGRAM SIARAN RADIO SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI (Studi Pada Program Siaran "Kata Kota Kita" di Radio Andalus FM Malang)

0 31 3

Strategi dakwah radio wadi 102 FM dalam meningkatkan program siaran radio

7 44 84

Analisis deskriptif produksi program siaran hikmah fajar pada radio Republik Indonesia 105,2 FM Jakarta

8 81 55

Pola Komunikasi Penyiar Terhadap Pendengar Di Dakta Radio 107 Fm

5 135 160

Analisis wacana tentang akhlak pada siaran abi maulana dalam program sound of spirit di radio mustang88 fm

1 12 146

EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KAMPANYE PROGRAM HITS WITHOUT VIOLENCE MELALUI RADIO PRAMBORS FM SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat kampanye program Hits Without Violence melalui Radio Prambors Fm Sura

4 15 102

MOTIF PENDENGAR AKTIF RADIO PRAMBORS FM SURABAYA ( Studi Deskriptif Kuantitatif Tentang Motif Pendengar Radio Prambors FM Surabaya Dalam Program Acara “Afternoon Show”).

2 4 78

Siaran Interaktif” di Radio(Studi Deskriptif Siaran Interaktif di Radio Solo_Radio FM di Surakarta)

1 2 291

EFEKTIVITAS IKLAN LAYANAN MASYARAKAT KAMPANYE PROGRAM HITS WITHOUT VIOLENCE MELALUI RADIO PRAMBORS FM SURABAYA (Studi Deskriptif Kuantitatif tentang Efektivitas Iklan Layanan Masyarakat kampanye program Hits Without Violence melalui Radio Prambors Fm Sura

0 0 20