Pembelajaran Konvensional Kerangka Pikir

20

F. Pembelajaran Konvensional

Pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang dilakukan oleh guru seperti metode ceramah, tanya jawab dan latihan soal Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002: 592. Sedangkan menurut Sumarno 2011 pembelajaran konvensional adalah pembelajaran yang didalamnya meliputi berbagai metode yang berpusat pada guru. Metode-metode tersebut diantaranya adalah ceramah, tanya jawab, dan diskusi. Metode ceramah merupakan salah satu cara penyampaian informasi dengan lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi searah dari pembaca kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan, sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Metode diskusi merupakan metode pembelajaran yang menghadapkan siswa pada suatu permasalahan. Tujuan utama metode ini adalah untuk memecahkan suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengetahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan. Metode tanya jawab adalah metode mengajar yang memungkinkan terjadinya komunikasi langsung sebab pada saat yang sama terjadi dialog antara guru dan siswa. Guru bertanya siswa menjawab atau siswa bertanya guru menjawab. Dalam komunikasi ini terlihat adanya hubungan timbal balik secara langsung antara guru dan siswa.

G. Kerangka Pikir

Belajar merupakan proses yang sangat penting untuk memperoleh pengetahuan. Pengetahuan yang didapat akan lebih bermakna dan membekas dalam pikiran jika 21 siswa mengalami apa yang dipelajarinya tidak hanya mendengar saja. Oleh karena itu, dalam belajar diperlukan aktivitas karena dengan adanya aktivitas maka proses pembelajaran tidak akan membosankan, dan materi yang di dapat tidak akan terlewat begitu saja. Salah satu alternatif untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa adalah dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif. Kegiatan pembelajaran ko- operatif mempunyai beberapa kelebihan diantaranya tercipta kerjasama yang baik antar anggota tim, ada ketergantungan saling memerlukan yang positif, tanggung jawab masing-masing anggota, keterampilan hubungan antar personal, serta meningkatkan interaksi antar siswa. STAD adalah salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang paling sederhana. Siswa ditempatkan dalam tim belajar beranggotakan empat sampai lima orang yang merupakan campuran menurut tingkat kemampuan dan jenis kelamin. Siswa juga dituntut untuk saling membantu dalam menguasai materi yang diajarkan. Siswa berkemampuan tinggi dalam kelompok diharapkan dapat memberikan bantuan kepada teman kelompoknya dalam memahami konsep yang dipelajari. STAD adalah salah satu pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif dalam belajar, yaitu dengan bekerja sama dan saling bertukar pikiran dalam menyelesaikan tugas. Dengan siswa aktif dalam belajar siswa mempunyai kesempatan untuk mendapatkan pengalaman langsung dalam menerapkan ide-ide mereka, sehingga pengetahuan yang mereka peroleh dari pengalamannya akan lebih bermakna dan mudah diingat. Dengan pengetahuan yang bermakna, tentu siswa akan lebih mudah dalam mengerjakan persoalan matematika yang dihadapinya, sehingga diharapkan dapat memperoleh hasil belajar yang maksimal. 22 Aktivitas belajar siswa mempunyai peranan yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Tanpa aktivitas siswa proses belajar mengajar tidak akan berjalan dengan baik. Penggunaan pembelajaran STAD dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa dalam proses belajar. Proses belajar mengajar dalam STAD pada akhirnya akan menghasilkan perubahan kemampuan siswa yang mencakup pengetahuan, sikap dan keterampilan. Keberartian perubahan siswa yang diperoleh selama proses belajar tersebut akan berpengaruh terhadap efektifitas pembelajaran STAD. Dalam arti bahwa perubahan kemampuan tersebut merupakan indikator untuk mengetahui hasil belajar siswa. Perubahan kemampuan siswa dalam pembelajaran STAD dapat terjadi karena terdapat pembaharuan dalam proses belajar atas dasar perkembangan ilmu pengetahuan yang terus mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain pembelajaran yang semula berpusat pada guru teacher centered sekarang cenderung berpusat pada siswa student centered dan pengorganisasian kelas yang semula bersifat klasikal berubah menjadi kelompok. Dengan demikian metode pembelajaran STAD akan menjadikan siswa lebih efektif. Efektif yang dimaksud adalah adanya perubahan yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Dari uraian di atas, diharapkan penerapan pembelajaran matematika dengan pembelajaran kooperatif tipe STAD efektif terhadap aktivitas dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 28 Bandarlampung.

H. Hipotesis

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah 3 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/201

0 4 54

EFEKTIVITAS MODEL GROUP INVESTIGATION DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 8 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 14 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 10 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 8 31

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 31

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 28 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 4 66

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DITINJAU DARI HASIL BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA (Studi Pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 9 Metro Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 15 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi Pada Siswa Kelas VIII SMP Pelita Bangsa Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013).

0 5 35

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TIPE GI DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Seputih Banyak Semester Genap Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 15 137