21 mendukung dan dengan adanya satu orang berkemampuan akademik tinggi
diharapkan memudahkan dalam pengelolaan kelas.
D. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku peserta didik yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran selama kurun waktu tertentu. Menurut Hamalik 2004:
30, Hasil belajar adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari
tidak mengerti menjadi mengerti. Hasil belajar sering digunakan dalam arti yang sangat luas yakni untuk bermacam-
macam aturan terhadap apa yang telah dicapai oleh siswa, misalnya ulangan harian, tugas-tugas pekerjaan rumah, tes
lisan yang dilakukan selama pembelajaran berlangsung, tes akhir semester, dan sebagainya. Oleh karena itu,
proposisi yang dipakai adalah sebagai berikut. a.
Hasil belajar siswa merupakan ukuran keberhasilan guru dengan anggapan bahwa fungsi penting guru dalam mengajar adalah untuk meningkatkan
prestasi belajar siswa. b.
Hasil belajar siswa mengukur apa yang telah dicapai siswa. c.
Hasil belajar achievement itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di pondok pesantren
atau sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.
Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002: 3-4 menyatakan bahwa:
22 berakhirnya suat proses belajar, maka siswa memperoleh suatu
hasil belajar. Hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri
dengan proses evaluasi hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupa- kan berakhirnya penggal dan pun
Sedangkan Hamalik 2004: 146 menyatakan pengertian hasil belajar, yaitu: achievement itu sendiri dapat diartikan sebagai tingkat
keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di pondok pesantren atau sekolah, yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh
Selain itu, Davies Dimyati, 2002: 20 mengklasifikasi hasil belajar dalam tiga ranah yaitu: a ranah kognitif cognitive domain, b ranah afektif affective
domain, c ranah psikomotor psychomotor domain. Hasil belajar dalam ranah kognitif terdiri dari enam kategori yaitu: pengetahuan,
pemahaman, penerapan, analisis, sintesis dan evaluasi. Sedangkan ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban
atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Dan yang terakhir ranah psikomotorik berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan
bertindak. Hasil belajar yang diidentifikasi dalam hal ini mengacu pada ranah kognitif.
Sardiman 2005: 47 mengungkapkan bahwa hasil belajar dikatakan baik jika memiliki ciri-ciri:
a. Hasil itu tahan lama dan dapat digunakan dalam kehidupan oleh siswa. b. Hasil itu merupakan pengetahuan asli atau autentik.
c. Hasil belajar itu selalu memunculkan pemahaman atau pengertian, atau menimbulkan reaksi atau jawaban yang dapat dipahami dan diterima
oleh akal. d. Hasil belajar itu tidak terikat pada situasi di tempat mencapai,
tetapi dapat digunakan juga dalam situasi yang lain.
23 Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini hasil belajar adalah hasil yang
diperoleh siswa dalam aspek kognitif setelah melalui proses belajar, yaitu berupa skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes.
E. Kerangka Pikir