7 Kegiatan pembelajaran yang masih berpusat pada guru dan belum banyak
melibatkan siswa di kelas masih banyak diterapkan oleh sebagian guru matematika SMP di Purbolinggo, demikian pula yang terjadi di SMPN 2
Purbolinggo. Berdasarkan observasi dengan guru matematika kelas VIII dan 3 orang siswa kelas VIII, diperoleh bahwa kegiatan pembelajaran diawali dengan
guru menjelaskan materi pelajaran, lalu memberikan contoh soal dan langkah- langkah pengerjaannya. Kemudian ketika guru melakukan tanya jawab dengan
siswa mengenai materi pelajaran, hanya satu atau dua orang siswa yang menjawab. Demikian juga diwaktu siswa berdiskusi dengan teman sebangkunya,
ketika mengerjakan soal-soal latihan, hanya beberapa siswa yang berdiskusi. Sementara siswa yang lain ada yang mendiskusikan bukan materi pelajaran,
terbukti saat mengerjakan latihan mereka masih ada yang melihat jawaban dari temannya. Dari uraian di atas siswa kurang aktif dan lebih banyak menerima
materi pelajaran yang diberikan oleh guru, dan pengetahuan yang diterima oleh siswa belum bersifat konstruktif, sehingga hal ini berpengaruh terhadap hasil
belajar. Dari uraian di atas, maka dilakukan penelitian terhadap pembelajaran matematika
di kelas VIII SMP Negeri 2 Purbolinggo Tahun pelajaran 20112012 untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay
Two Stray terhadap hasil belajar matematika siswa.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
Apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two Stay Two
8 Stray berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: Untuk mengetahui apakah penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Two
Stay Two Stray berpengaruh positif terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Purbolinggo tahun pelajaran 20112012.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam upaya memperbaiki mutu pembelajaran matematika.
2. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya teori dalam pengembangan ilmu pengetahuan mengenai model pembelajaran yang efektif
E. Ruang Lingkup Penelitian
Agar tidak terjadi salah penafsiran dalam memahami tulisan ini, perlu dibatasi ruang lingkup penelitian sebagai berikut.
1. Pengaruh model pembelajaran yang dimaksud merupakan daya yang ditimbulkan dari penerapan pembelajaran kooperatif tipe TSTS terhadap hasil
belajar matematika siswa kelas VIII SMPN 2
Purbolinggo. Model pembelajaran dalam penelitian ini dikatakan berpengaruh jika skor rata-rata
9 hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TSTS
lebih baik daripada skor rata-rata hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran konvensional.
2. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS adalah suatu model pembelajaran kelompok, dimana dalam satu kelompok beranggotakan empat siswa, dua
siswa diantaranya tetap berada dalam kelompok untuk menyampaikan hasil diskusi kepada kelompok yang berkunjung dan dua siswa yang lain bertamu ke
kelompok lain untuk memperoleh pengetahuan dari hasil diskusi kelompok yang dikunjungi.
3. Hasil belajar matematika adalah kemampuan atau penguasaan siswa terhadap matematika yang diperoleh setelah mengikuti pembelajaran. Hasil belajar ini
dibatasi pada aspek kognitif yang direpresentasikan dengan nilai tes.
10
II. TINJAUAN PUSTAKA