Kerangka Pikir TINJAUAN PUSTAKA

23 Berdasarkan uraian di atas, dalam penelitian ini hasil belajar adalah hasil yang diperoleh siswa dalam aspek kognitif setelah melalui proses belajar, yaitu berupa skor yang diperoleh siswa setelah mengikuti tes.

E. Kerangka Pikir

Penelitian tentang pengaruh pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Purbolinggo terdiri dari satu variabel yaitu hasil belajar matematika siswa. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok di sekolah yang diajarkan pada setiap jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar, sekolah lanjutan, sampai dengan perguruan tinggi. Matematika perlu dipelajari oleh siswa karena melalui matematika siswa dapat menumbuhkembangkan pola berfikir logis, sistematis, obyektif, kritis dan rasional seiring dengan peningkatan mutu pembelajaran matematika. Salah satu faktor keberhasilan pembelajaran matematika adalah siswa dapat menguasai materi pelajaran dan diterapkannya model pembelajaran koopeartif yang tepat di kelas, sehingga dapat menciptakan suasana pembelajaran yang membuat siswa senang dan kondusif. Dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif yang tepat, maka diharapkan hasil belajar matematika siswa pun akan optimal. Salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat diterapkan di kelas yaitu TSTS. Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TSTS ini mengarahkan siswa untuk terlibat aktif, baik dalam menggali dan berbagi pengetahuan, tanya 24 jawabbertukar pikiran, mencari jawaban, menjelaskan dan juga menyimak informasi yang dijelaskan oleh teman, serta menyampaikan pendapat dan memberi tanggapan. Selain itu, melalui TSTS siswa dapat mengembangkan berbagai kemampuan lainnya, seperti: kemampuan berkomunikasi, kerja sama, bertanggung jawab, sa- ling menghargai, saling berbagi, dan percaya diri. Pada TSTS, pembelajaran diawali dengan guru menyampaikan indikator pembelajaran kemudian siswa dibagi pada kelompok kecil yang beranggotakan 4-5 orang yang telah ditentukan oleh guru. Setiap kelompok diberikan masalah atau soal dalam bentuk LKK yang berhubungan dengan pembelajaran, kemudian mendiskusikan masalah tersebut bersama-sama dengan anggota kelompoknya dan masing-masing anggota kelompok memiliki tanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya. Masing- masing kelompok menyelesaikan atau memecahkan masalah yang diberikan dengan cara mereka sendiri. Kemudian setelah selesai mengerjakan LKK, dua anggota yang tinggal dalam kelompok bertugas menyampaikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu. Sementara itu dua dari empat anggota yang lain pada masing-masing kelompok meninggalkan kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lain. Pada saat anggota kelompok bertamu ke kelompok lain, akan terjadi proses pertukaran informasi yang bersifat saling melengkapi. Ketika kegiatan dilaksanakan, maka akan terjadi proses tatap muka antar siswa, pada tahap inilah kemampuan ber- komunikasi dan saling berbagi dapat dikembangkan. Setelah memperoleh infor- masi dari dua anggota yang tinggal, tamu mohon diri dan kembali ke kelompok 25 masing-masing untuk melaporkan temuan mereka dari kelompok lain dan mencocokkan serta membahas hasil-hasil kerja mereka. Saat melakukan presentasi hasil diskusi kelompok, siswa dilatih untuk memiliki rasa percaya diri dalam mengutarakan pendapat dan sikap saling menghargai, yaitu siswa mendengarkan dan menanggapi hasil yang dipresentasikan oleh siswa lain. Seluruh rangkaian kegiatan tersebut dapat membantu siswa mengembangkan pola pikir yang sistematis, yaitu dalam mencapai tujuan yang diinginkan harus melalui tahapan-tahapan yang terstruktur. Model pembelajaran kooperatif tipe TSTS mengarahkan siswa untuk berpartisipa- si aktif selama pembelajaran berlangsung, yaitu pada tahapan stay dan stray, serta presentasi hasil diskusi kelompok. Pada tahapan stay dan stray, siswa akan saling berbagi hasil dan informasi untuk menyelesaikan masalah. Sedangkan saat presentasi hasil diskusi kelompok, siswa diberi kesempatan untuk mengutarakan, menanggapi, dan menghargai pendapat. Jika pembelajaran yang demikian mampu berjalan dengan baik dari waktu ke waktu secara terus-menerus, maka diharapkan siswa dapat lebih terpacu untuk belajar matematika, sehingga dapat membuahkan hasil belajar matematika siswa yang optimal. Jika pembelajaran kooperatif tipe TSTS diterapkan pada siswa kelas VIII SMPN 2 Purbolinggo, maka diharapkan hasil belajar matematika siswa akan optimal, sehingga berpengaruh terhadap hasil belajar matematika siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Purbolinggo. 26

F. Hipotesis

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENGGUNAAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI KELAS VIII DI SMPN 01 GONDANGLEGI

0 15 28

PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN TIPE STAD DENGAN PENDEKATAN DISCOVERY TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Studi pada siswa kelas VIII SMP Negeri 5 Blambangan Umpu Way Kanan Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 11 61

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 3 Natar Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 6 46

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VII SMP Muhammadiyah 3 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

1 20 55

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPETWO STAY TWO STRAY TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA (Studi pada siswa kelas VIII SMPN 2 Purbolinggo Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 7 57

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS (TWO STAY TWO STRAY) DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS (Studi pada Siswa Kelas VIII SMPN 1 Seputih Raman Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 5 52

EFEKTIVITAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP N 1 Ambarawa Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 31

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR (Studi pada siswa kelas VII SMP Negeri 10 Bandar Lampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2011/2012)

0 3 53

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 12 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

1 42 56

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISW (Studi pada Siswa Kelas VIII Semester Genap SMP Negeri 25 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014)

0 3 59