11
2.1.4.1 Hubungan dengan orang tua
Pada masa remaja, remaja cenderung menginginkan kemandirian dan kebebasan dalam mengeksplorasikan diri sehingga dengan sendirinya
keterikatan dengan orang tua berkurang. komunikasi yang efektif dan pola asuh yang demokratif adalah cara yang paling baik untuk menyelesaikan
masalah ini. Komunikasi yang terbuka dimana masing–masing anggota keluarga dapat berbicara tanpa adanya perselisihan akan memberikan
kekompakan dalam keluarga sehingga hal tersebut juga dapat membantu remaja dalam proses pencarian identitas diri Potter Perry, 2009.
Jersild dkk, 1998 dalam Ali dan Asrori, 2004 mengatakan remaja memiliki perjuangan untuk membebaskan dirinya dari ketergantungan dari
orang tua untuk mencapai status dewasa. Dengan demikian, ketika berinteraksi dengan orang tua, remaja mulai berusaha meninggalkan
kemanjaan dirinya dengan orang tua dan semakin bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Akibatnya remaja sering kali mengalami pergolakan dan
konflik ketika berinteraksi dengan orang tua. Remaja berusaha menempatkan dirinya berteman dengan orang dewasa dan berinteraksi
dengan lancar dengan mereka. Namun, usaha remaja ini sering kali memperoleh hambatan yang disebabkan oleh pengaruh dari orangtua yang
sebenarnya masih belum bisa melepaskan anak remajanya secara penuh. Akibatnya, remaja sering kali menentang gagasan–gagasan dan sikap
orang tuanya.
Universitas Sumatera Utara
12
2.1.4.2 Hubungan dengan saudara kandung
Hubungan saudara sekandung remaja meliputi menolong, berbagi, mengajar, bertengkar, dan bermain, dan saudara sekandung remaja bisa
bertindak sebagai pendukung emosi, lawan, dan teman komunikasi. Dalam beberapa contoh, saudara sekandung bisa lebih kuat mempengaruhi remaja
dibandingkan dengan orang tua. Seseorang yang usianya dekat dengan si remaja seperti saudara kandung mungkin bisa lebih memahami masalah
remaja dan berkomunikasi lebih efektif dari pada orang tua. Dalam berhadapan dengan teman sebaya, menghadapi guru yang sulit, dan
mendiskusikan masalah yang tabu seperti seks, saudara sekandung bisa lebih berpengaruh dalam melakukan sosialisasi terhadap remaja
dibandingkan dengan orangtua Santrock, 2003. Saudara sekandung yang lebih muda jarang memahami kebutuhan pribadi remaja untuk berfikir
dan berinteraksi dengan teman kelompoknya. Pada saat tertentu remaja menyukai interaksi dengan saudara sekandung yang lebih muda Potter
Perry, 2009.
2.1.4.3 Hubungan dengan kelompok