LOKASI ASPEK-ASPEK BISNIS 1. FASILITAS

43 agar lokasi mudah dijangkau, strategis, dekat dengan konsumen dan mudah diakses. c. Pertimbangan dalam Penentuan Lokasi Menurut Tjiptono pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut: 28 1 Akses, lokasi yang dilalui mudah dijangkau sarana transportasi umum. 2 Visibilitas, lokasi yang dapat dilihat dengan jelas dari jarak pandang normal. 3 Lalu lintas traffic, menyangkut dua pertimbangan utama berikut • Banyaknya orang yang lalu-lalang bisa memberikan peluang besar terhadap terjadinya impulse buying. • Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan. 4 Tempat parkir yang luas, nyaman, dan aman, baik untuk kendaraan roda dua maupun roda empat. 5 Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang luas untuk perluasan usaha dikemudian hari. 6 Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. 28 Fandi Tjiptono, Strategi Pemasaran Yogyakarta: Andi, 2007, h.147. 44 7 Kompetisi, yaitu lokasi pesaing. 8 Peraturan pemerintah. Tempat atau lokasi perusahaan adalah salah satu elemen penting untuk menarik minat konsumen untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan. Lokasi yang strategis dan menarik akan menciptakan kepuasan dan rasa loyal konsumen terhadap perusahaan.

4. KEPUTUSAN KONSUMEN DALAM PEMBELIAN

Keputusan merupakan salah satu bentuk perilaku konsumen dalam menggunakan suatu produk. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk membeli atau memakai suatu produk akan melalui suatu proses dimana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen menganalisis berbagai macam masukan untuk mengambil keputusan dan melakukan pembelian sebelum membuat keputusan membeli, konsumen akan melalui tahap proses seperti ini: Gambar 2.3 Tahap-tahap proses keputusan pembelian Sumber: Kotler dan Keller, 2007:235 Pengenalan Masalah Pencarian Informasi Evaluasi Alternatif Keputusan Pembelian Perilaku Setelah Pembelian 45 1 Pengenalan Masalah Pengenalan masalah muncul ketika konsumen menghadapi suatu masalah, yaitu suatu keadaan dimana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dengan keadaan yang sebenarnya terjadi. Proses membeli dimulai ketika konsumen mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Para pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang memicu kebutuhan tertentu, dengan mengumpulkan informasi dari sejumlah konsumen. Mereka kemudian dapat menyusun strategi pemasaran yang mampu memicu minat konsumen. 29 2 Pencarian Informasi Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa keputusan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya pencarian internal dan mencari informasi dari luar pencarian eksternal. Seberapa jauh konsumen mencari informasi akan tergantung pada kekuatan dorongan, jumlah informasi awal, kemudahan memperoleh informasi lebih jauh, nilai dan informasi tambahan, dan kepuasan yang diperoleh dari pencarian tersebut. Ada empat sumber informasi yang didasarkan pada kelompok: sumber pribadi keluarga, teman, tetangga, 29 Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Jakarta: PT. Indeks, 2007, h.235. 46 kenalan, sumber komersil iklan, pedagang perantara, penjual, tenaga kemasan, sumber pengalaman penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk, dan sumber publik media masa, organisasi, peringkat konsumen. 3 Evaluasi Alternatif Evaluasi alternatif adalah roses mengevaluasi pilihan suatu produk dan merek dan memilihnya sesuai yang diinginkan konsumen. Pada proses ini, konsumen membandingkan berbagai pilihan yang dapat memecahkan masalah yang dihadapinya. Menurut Mowen dan Minor 1998, pada tahap ini konsumen membentuk kepercayaan, sikap, dan intensinya mengenai alternatif produk yang dipertimbangkan tersebut. 4 Keputusan Pembelian Jika konsumen telah memutuskan alternatif yang akan dipilih dan mungkin penggantinya jika diperlukan, maka ia akan melakukan pembelian. Pembelian meliputi keputusan konsumen mengenai apa yang dibeli, apakah membeli atau tidak, kapan membeli, dimana membeli, dan bagaimana cara membayarnya. 5 Perilaku Pasca Pembelian Dalam suatu proses keputusan, konsumen tidak akan berhenti hanya sampai proses konsumsi. Konsumen akan melakukan proses evaluasi terhada kosumsi yang telah dilakukannya. Inilah yang disebut sebagai proses evaluasi alternatif pascapembelian atau pasca konsumsi. 47 Hasil dari evaluasi alternatif pascapembelian adalah konsumen puas atau tidak puas terhadap konsumsi produk atau merek yang telah dilakukannya. Setelah mengkonsumsi suatu produk atau jasa, konsumen akan memiliki perasaan puas atau tidak puas terhadap produk atau jasa yang dikonsumsinya. Kepuasan akan mendorong konsumen membeli dan mengkonsumsi ulang produk tersebut. 6 Tindakan Setelah Pembelian Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen pada suatu produk akan mempengaruhi tingkah laku berikutnya. Jika konsuen merasa puas, maka ia akan memperlihatkan kemungkinan yang lebih tinggi untuk membeli produk itu lagi. Konsumen yang tidak puas akan berusaha mengurangi ketidakpuasannya, karena dengan kodrat manusia “untuk menciptakan keserasian, konsistensi, dan keselarasan di antara pendapat, pengetahuan dan nilai-nilai di dalam dirinya”. Konsumen yang tidak puas akan akan mengambil satu atau dua tindakan. Mereka mungkin akan mengurangi ketidakcocokannya dengan meninggalkan atau mengembalikan produk tersebut, atau mereka mungkin berusaha mengurangi ketidakcocokannya dengan mencari informasi yang mungkin mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai tinggi menghindari informasi yang mengkonfirmasikan produk tersebut sebagai bernilai rendah.