Perkembangan itu tidak pernah terhenti sejalan dengan pertumbuhan perkembangan penduduk.
Pertumbuhan PKL di sekitar Cirendeu demikian pesat, berdampak positif dan negatif. Positif, karena dapat menjadi sumber bagi pendapatan
pedagang kaki lima, dapat menjadi alternatif untuk mengurangi pengangguran, dan dapat melayani kebutuhan masyarakat khususnya bagi golongan
masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Sebaliknya, pertumbuhan PKL di sekitar Cireundeu menjadi tidak
terkendali. Hal itu dapat menjadi penghalang bagi visi pemerintah setempat untuk mewujudkan ketertiban umum dan muncul fenomena sosial lain yaitu
potensi konflik antar-PKL maupun dengan kelompok-kelompok preman yang menguasai lokasi kaki lima. Namun sekarang sudah bisa dibendung, sehingga
PKL yang berada di sekitar Cireundeu sudah bisa menjalankan aktifitasnya dengan semaksimal mungkin.
3. Jenis-Jenis Pedagang Kaki Lima
Perdagangan adalah semua tindakan yang tujuannya menyampaikan barang untuk tujuan hidup sehari-hari, prosesnya berlangsung dari produsen
kepada konsumen. Orang yang pekerjaannya memperjualbelikan barang atas prakarsa dan resiko dinamakan pedagang.
17
Di dalam perdagangan, terdapat dua jenis dalam proses berdagang, yaitu perdagangan besar dan perdagangan kecil. Dalam perdagangan besar jual
17
Budi Ispiyarso, Jaminan Perlindungan Hukum bagi Pedagang Kaki Lima Sebagai Upaya Pembinaan Usaha Masyarakat Golongan Ekonomi Lemah. Semarang, 1999 h. 20
beli berlangsung secara besar-besaran. Dalam perdagangan besar, barang tidak dijualdisampaikan langsung kepada konsumen atau pengguna, sedangkan
dalam perdagangan kecil, jual beli berlangsung secara kecil-kecilan dan barang dijual langsung kepada konsumen.
18
Sementara itu, pedagang sendiri jenisnya bermacam-macam. Ada pedagang keliling, pedagang asongan, pedagang dari pintu ke pintu door to
door, pedangang kios, pedangang kaki lima, grosir pedagang besar, pedagang supermarket dan sebagainya. Jenis-jenis pedagang ini lazim dibedakan
berdasarkan pada cara menawarkan barang dagangannya masing-masing.
19
a. Pedagang keliling Pedagang keliling adalah pedagang yang menawarkan barang
dagangannya dengan cara berkeliling. Berkeliling di sini biasanya dilakukan dari RT ke RT, dari RW ke RW, dari kampung ke kampung,
atau dari desa ke desa. Barang yang mereka tawarkan biasanya digendong, dipikul. Didorong dengan gerobak, atau diangkut dengan
sepeda atau kendaraan bermotor yang termasuk pedagang jenis ini adalah pedagang jamu gendong, pedagang bakso, pedagang es krim dan
lain-lain. b. Pedagang Asongan
18
Budi Ispiyarso, Jaminan Perlindungan Hukum bagi Pedagang Kaki Lima Sebagai Upaya Pembinaan Usaha Masyarakat Golongan Ekonomi Lemah. Semarang, 1999, h. 23
19
M. C. Firdausy. Model dan Kebijakan Sektor Informal Pedagang Kaki Lima. Jakarta, 1955, h. 45