Manfaat Pameran TINJAUAN TEORI

37

BAB III GAMBARAN UMUM IKAPI DKI JAKARTA

A. Sejarah IKAPI DKI Jakarta

Organisasi Ikatan Penerbit Indonesia IKAPI lahir pada tanggal 17 Mei 1950 di Jakarta, semestinya pada tanggal tersebut lahir pula IKAPI Daerah Jakarta. Namun sampai kini belum diketahui tanggal berdirinya IKAPI DKI Jakarta, mungkin karena para pendirinya adalah pendiri IKAPI juga, dan kebetulan usaha penerbit para pendiri IKAPI itu berada dijakarta. Bisa difahami bila catatan tanggal kelahirannya itu tidak ditemukan karena kantor IKAPI Daerah DKI Jakarta pada waktu itu suka berpindah- pindah, mengikuti pengurusnya. Yang pasti IKAPI Daerah Jakarta disahkan pada kongres IKAPI tanggal 16-18 maret 1954, bersama IKAPI Daerah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari sini dapat di pastikan IKAPI Daerah DKI Jakarta telah lahir pada tahun 1954 atau sebelumnya. Bukan hanya tanggal kelahirannya, demikian juga yang menjadi ketua IKAPI DKI Jakarta yang pertama, belum diketahui secara pasti. Yang dapat diketahui adalah ketua IKAPI Daerah DKI Jakarta periode 1959-1963, yaitu H. Oemar Bakry Dt, Tan Besar, dan beliau memimpin IKAPI Daerah DKI Jakarta selama beberapa periode sampai awal tahun 1973. Setelah H. Oemar Bakry Dt. Tan Besar IKAPI Daerah DKI Jakarta secara berturut-turut dipimpin oleh H. Machmoed 1973-1976, Adam 37 38 Saleh 1976-1979, Soemantri Brataatmadja 1979-1982, Drs. Azmi Syahbuddin 1983-1985,Doddy Yudhista, SH 1985-1988, Drs. H. Maderman 1988-1993, dan Drs. H.Bakri Junus 1994-1999 dan 1999- 2003 serta Lucya Andam Dewi 2003-2007 Pada awal perjalanannya, jumlah anggota IKAPI Daerah DKI Jakarta selalu mengalami pasang surut.Pada tahun 1969 jumlah anggota tercatat 109 penerbit, dan tahun berikutnya berkurang menjadi 60. Penyusutan jumlah anggota ini terus terjadi hingga awal tahun 1973 yang hanya tersisa menjadi 26 anggota, suatu gambaran akan dunia penerbitan Indonesia pada masa itu. Lima belas tahun kemudian, tepatnya pada periode 1988-1993, jumlah anggota IKAPI Daerah DKI Jakarta meningkat tajam, tercatat 170 anggota. Hal ini mungkin akibat adanya proyek pengadaan buku bacaan anak SD, SLTP, dan SMA. Periode berikutnya, 1994-1998 jumlah anggota menjadi 287 anggota dan bertambah 117 anggota, dan pada akhir 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang mengakibatkan banyak perusahaan penerbit gulung tikar, tercatat ada 85 anggota IKAPI DKI Jakarta menutup usahanya. Pada pertengahan tahun 2000 masih tercatat lebih 220 anggota, namun 39 diantaranya berada dalam keadaan kritis. Saat diadakan heregistrasi tahun 2001 anggota IKAPI Daerah DKI Jakarta tinggal 142 anggota, kemudian bertambah lagi menjadi 216 anggota. Kini dalam satu tahun terakhir ini ada peningkatan yang cukup