Makna Perlengkapan-Perlengkapan dalam Perayaan Cheng Beng

diberikan kepada roh-roh leluhur berbeda-beda menurut tingkat ekonomi dalam masyarakat, tergantung dari kemampuan keluarganya. Gambar 5.4 Barang persembahan kiri dan barang persembahan yang dibakar kanan

5.4 Makna Perlengkapan-Perlengkapan dalam Perayaan Cheng Beng

Perlengkapan-perlengkapan yang digunakan oleh masyarakat Tionghoa dalam melaksanakan upacara perayaan Cheng Beng memiliki makna tersendiri. Adapun makna dari perlengkapan-perlengkapan yang digunakan dalam melaksanakan upacara tersebut adalah sebagai berikut : 44 Universitas Sumatera Utara 1. Dupa hio, Tempat Dupa hiolo dan Lilin lak cek Makna dari dupa hio adalah sebagai alat untuk sembahyang bagi masyarakat Tionghoa. Dupa yang dibakar dalam sembahyang masyarakat Tionghoa melambangkan keharuman dan keharuman tersebut diharapkan tersebar ke seluruh penjuru alam. Sedangkan tempat dupa hiolo berfungsi sebagai tempat penancapan dupa setelah selesai melakukan sembahyang. Lilin lak cek memiliki makna sebagai lambang dari penerangan. Lilin yang digunakan dalam perayaan Cheng Beng dipercaya akan menerangi roh para leluhur di dunia akhirat. 2. Kertas Lima Warna go sek cua Makna dari kertas lima warna go sek cua adalah sebagai tanda bahwasanya makam para leluhur tersebut telah dikunjungi oleh keturunannya. Seperti yang telah penulis uraikan sebelumnya bahwasanya perayaan Cheng Beng bermula dari kertas lima warna. Tradisi ini terus dilakukan oleh masyarakat Tionghoa hingga saat ini. 3. Makanan, Minuman dan Buah-Buahan Makna dari makanan, minuman dan buah-buahan adalah sebagai lambang penghormatan kepada roh leluhur. Masyarakat Tionghoa tetap menghormati leluhur mereka walaupun telah meninggal dunia. Oleh sebab itu makanan, minuman dan buah-buahan yang disukai oleh para leluhur 45 Universitas Sumatera Utara sewaktu mereka masih hidup dipersembahkan sebagai bentuk tanda hormat mereka kepada para leluhur. 4. Uang Akhirat Makna dari uang akhirat adalah sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup roh para leluhur di akhirat. Sama halnya dengan uang yang kita gunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup kita hanya saja uang akhirat tersebut berbentuk emas dan perak yang dikenal dengan nama Kimcua uang emas dan Gincua uang perak. 5. Barang-Barang persembahan Sama halnya dengan makanan persembahan, makna dari barang- barang persembahan juga adalah sebagai lambang penghormatan terhadap roh para leluhur. Masyarakat Tionghoa memiliki kepercayaan bahwa kesejahteraan para leluhurnya di dunia akhirat ditentukan oleh penghormatan dan persembahan para keturunannya yang masih hidup. Oleh karena itu, jika keturunannya tidak menghormati dan memberikan persembahan kepada roh leluhurnya maka roh leluhur akan hidup menderita dan sengsara di dunia akhirat. Begitu juga yang terjadi sebaliknya dengan kehidupan keturunannya di dunia, mereka juga akan hidup menderita dan sengsara jika tidak menghormati roh para leluhur. Bahkan dipercaya bahwa penderitaan dan kesengsaraan tersebut dapat terus berlanjut kepada keturunan berikutnya. 46 Universitas Sumatera Utara

5.5 Tempat-Tempat Perayaan Cheng Beng