Beng terkecuali jika untuk proses pemakaman maka akan mendapat kesialan ataupun anak-cucu mereka tidak akan sejahtera.
Upacara perayaan Cheng Beng memiliki struktur ataupun tahapan-tahapan dalam melaksanakannya. Adapun struktur ataupun tahapan-tahapan dalam
melaksanakan upacara perayaan Cheng Beng adalah sebagai berikut :
5.1.1 Tahap Persiapan
Persiapan adalah suatu kegiatan yang dipersiapkan sebelum melaksanakan sebuah kegiatan. Dalam melaksanakan upacara perayaan Cheng Beng masyarakat
Tionghoa akan mempersiapkan barang-barang yang dibutuhkan untuk melakukan upacara tersebut, seperti memasak makanan untuk dipersembahkan kepada para
leluhur sehari sebelum mengunjungi makam. Hal ini dilakukan karena tradisi perayaan Cheng Beng yang diajarkan oleh leluhur mereka yang mengatakan
bahwa pada saat melakukan perayaan Cheng Beng semua makanan yang dihidangkan harus tersaji dalam kondisi dingin. Kemudian mempersiapkan
barang-barang kebutuhan lainnya untuk pelaksanaan perayaan tersebut seperti lilin, dupa, tempat dupa, kertas lima warna, uang akhirat Kimcua dan Gincua,
barang-barang yang akan dipersembahankan dan lain-lain. Selanjutnya dalam mengunjungi makam leluhur masyarakat Tionghoa terlebih dahulu memenjatkan
doa kepada dewa bumi, yaitu dewa yang menjaga makam. Kemudian mereka akan membersihkan makam, seperti mencabut rumput-rumput liar yang tumbuh di
sekitar makam, mengumpulkan sampah-sampah yang ada disekitar makam, menyapu makam dan lain sebagainya. Kemudian mereka akan menyusun lilin lak
35
Universitas Sumatera Utara
cek, tempat dupa hiolo, dupa hio, makanan dan minuman serta buah-buahan untuk persembahan di depan makam leluhur. Selanjutnya menebarkan kertas lima
warna dimakam leluhur. Setelah semua selesai dilakukan maka selanjutnya masuk ke tahap berikutnya, yaitu tahap sembahyang.
5.1.2 Tahap Sembahyang
Setelah tahap persiapan selesai dilakukan maka akan masuk kedalam tahap sembahyang. Dalam tahap ini masing-masing anggota keluarga akan
memanjatkan doa di depan makam leluhur. Dalam memanjatkan doa mereka akan menyalakan dupa hio kemudian menghormat tiga kali lalu berdoa dan kembali
menghormat tiga kali lalu menancapkan dupa di tempat dupa hiolo. Sembahyang dilakukan berdasarkan tingkatan umur dalam keluarga. Artinya
sembahyang dilakukan mulai dari anggota keluarga yang lebih tua kemudian disusul oleh yang lebih muda dan seterusnya. Dalam tahap ini mereka berdoa
kepada para leluhur agar diberikan kemurahan rezeki, kesejahtraan, umur yang panjang dan roh-roh leluhur tetap bersama mereka selamanya.
5.1.3 Pembakaran Barang-Barang Persembahan