Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Bandung,.....................
Observer
3.5.3 Instrumen Penelitian
Instrumen dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP  dengan  materi  pokok  pembelajaran  mengubah  teks  wawancara  menjadi
narasai dan video wawancara pentingnya pendidikan. RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran  ini  berisikan  pedoman  pembelajaran  yang  di  dalamnya  terdapat
langkah-langkah  pembelajaran  yang  dapat  memberikan  gambaran  yang  jelas mengenai  proses  pembelajaran  yang  akan  berlangsung.  Sementara  itu,  video
lengkung.
j. Siswa  menentukan  kata-kata
kunci  pada  setiap  garis  yang tepat  sesuai  gambar  sebagai
kata-kata  turunan  dari  pusat tema.
k. Siswa  menentukan  kata-kata
kunci  tersebut  secara  bersama- sama.  Kata-kata  kunci  tersebut
sesuai dengan video wawancara yang telah diperlihatkan.
l. Siswa merangkai kalimat sesuai
turunan  yang  telah  ditentukan sebelumnya.
Rangakaian tersebut  berbentuk  sebuah  teks
narasi karya siswa.
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
wawancara pentingnya pendidikan digunakan sebagai media pembelajaran dalam
penelitian ini. Rencana Pelakasanaan Pembelajaran pada penelitian ini terdiri dari
dua,  RPP  kelas  eksperimen  dan  RPP  kelas  kontrol.  Adapun  RPP  Rencana Pelaksanaan  Pembelajaran  yang  digunakan  dalam  penelitian  ini  adalah  sebagai
berikut. RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
RPP KELAS EKSPERIMEN
Sekolah                    : SMP Negeri 44 Bandung Mata Pelajaran       : Bahasa Indonesia
KelasSemester : VII
Alokasi Waktu : 4 x 40
A. Standar Kompetensi
12. mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.
B. Kompetensi Dasar
12.1 Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan
cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.
C. Indikator
 Mampu mengidentifikasi hal-hal penting dalam wawancara.
 Mampu menemukan perbedaan kaliamt langsung dan tak langsung.
 Mampu  mengubah  wawancara  menjadi  narasi  dengan  emnggunakan
kalimat efektif.
D. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik mampu mengidentifikasi hal-hal penting dalam wawancara.
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
 Peserta  didik  mampu  menemukan  perbedaan  kaliamt  langsung  dan  tak
langsung. 
Peserta  didik  mampu  mengubah  wawancara  menjadi  narasi  dengan emnggunakan kalimat efektif.
E. Materi Pembelajatan
Mengubah  teks  wawancara  menjadi  bentuk  narasi  dapat  diartikan  sebagai suatu  kegiatan  memaparkan  suatu  dialog  dalam  bentuk  tulisan.  Pada  wawancara
biasanya  kalimat  yang  diujarkan  merupakan  kalimat  langsung.  Ditinjau  dari penggunaan  ujarannya,  kalimat  dapat  dibedakan  menjadi  kalimat  langsung  dan
kalimat  tidak  langsung.Kalimat  langsung  adalah  kalimat  yang  diucapkan  dalam ujaran  langsung.  Kalimat  ini  ditandai  dengan  ciri  tanda  koma  ,  atau  tanda  titik
dua : dan sebelum ujaran langsung terdapat tanda petik ganda “.....” di antara ujaran langsung.
Ciri-ciri kalimat langsung diantaranya: 1.
Kalimat langsung ditulis di antara tanda petik “...”. 2.
Kalimat langsung ditulis dengan tanda titik dua : 3.
Huruf  pertama  pada  petikan  langsung  ditulis  dengan  menggunakan  huruf kapital.
4. Tanda  petik  penutup  mengikuti  tanda  baca  yang  mengakhiri  petikan
langsung. 5.
Bagian pengiring dan petikan langsung dipisahkan dengan tanda koma , Contoh kalimat langsung:
Evy S : “Mengapa cabai ini disebut sebagai cabai kathur, Pak?”
Sartono : “Karena buahnya tumbuh menjulang menantang langit ngathur,
Jawa, red
.” Contoh kalimat tidak langsung:
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Sartono mengatakan bahwa cabai ini disebut sebagai cabai kathur karena buahnya tumbuh menjulang menantang langit ngathur, Jawa, red.
Perlu  dicermati  lagi,  bahwa  wawancara  biasanya  berupa  kalimat  langsung.  Jika dinarasikan maka kalian harus mengubah kalimat tersebut menjadi tidak langsung.
Cara mengubah teks wawancara menjadi narasi 
Membaca teks wawancara atau menonton video wawancara dengan cermat. 
Mencatat pokok-pokok masalah dalam teks wawancara. 
Mengubah  pokok-pokok  masalah  dalam  bentuk  kalimat  langsung  menjadi kalimat tidak langsung
 Merangkai pokok-pokok masalah itu menjadi sebuah narasi yang utuh.
F. Metode Pembelajaran Peta Pikiran Mind Mapping
1. Metode peta pikiran
2. Tanya jawab
3. Penugasan
G. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-1 Kegiatan
Deskripsi Alokasi
Waktu A.
Pendahuluan 1.
Peserta  didik  menjawab  sapaan  pendidik, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
2. Pendidik
menyampaikan kaitan
materi pelajaran sebelumnya  dengan materi yang akan
berlangsung tentang wawancara. 3.
Pendidik  menyampaikan  kompetensi  dasar  dan tujuan pembelajaran.
4. Pendidik
memberikan satu
buah video
wawancara. 5.
Pendidik  menugaskan  siswa  secara  mandiri untuk  menarasikan video wawancara  yang telah
10 menit
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
disimak  sebagai  salah  satu  test  awal  untuk mengetahui kemampuan siswa.
B. Inti
1. Siswa  diberi  penjelasan  mengenai  materi  apa
yang akan
disampaikan dan
tujuan pembelajaran.
2. Siswa  diberi  kesempatan  untuk  bertanya  jawab
kembali  kepada  guru  dan  guru  menjelaskan kembali  mengenai  gambar  yang  diperlihatkan
serta kaitannya dengan materi. 3.
Kepada siswa diperlihatkan beberapa gambaran yang berhubungan dengan wawancara.
4. Siswa  bertanya  jawab  dengan  guru  mengenai
pengalaman  siswa  yang  berkaitan  dengan gambar yang diperlihatkan.
5. Siswa  diajak  untuk  membuat  peta  pikiran
terlebih dahulu. 6.
Siswa  diajak  untuk  menempatkan  gambar  di tengah.  Gambar  tersebut  diganti  dengan  nama
tema dari beberapa gambar yang diperihatkan. 7.
Siswa diarahkan membuat cabang-cabang  yang akan  dihubungkan  ke  pusat  tema.  Cabang-
cabang  tersebut  diarahkan  dengan  garis lengkung.
8. Siswa  diarahkan  untuk  menentukan  kata-kata
kunci  pada  setiap  garis  yang  tepat  sesuai gambar  sebagai  kata-kata  turunan  dari  pusat
tema. 9.
Siswa  diberi  pertanyaan  untuk  menentukan kata-kata  kunci  tersebut  secara  bersama-sama.
Kata-kata kunci
tersebut sesuai
dengan 60
menit
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
wawancara. 10.
Siswa  diminta  untuk  merangkai  kalimat  yang sesuai  dengan  turunan  yang  telah  dibuat
sebelumnya.  Rangkaian  tersebut  berbentuk sebuah teks narasi hasil karya siswa.
11. Kepada  siswa  diperlihatkan  video  dengan  tema
”kegiatan  cocok  tanam  di  sekolah”  yang dikaitkan  dengan  pengalaman  siswa  yang
mungkin  pernah  mereka  dengar,  saksikan  dan bahkan alami.
12. Siswa
diminta untuk
menulis narasi
berdasarkan video tersebut. 13.
Siswa diajak  untuk  membuat  peta  pikiran
terlebih dahulu. 14.
Siswa  diajak  untuk  menempatkan  gambar  di tengah.  Gambar  tersebut  diganti  dengan  nama
tema dari beberapa gambar yang diperihatkan. 15.
Siswa  diarahkan  membuat  cabang-cabang  yang akan  dihubungkan  ke  pusat  tema.  Cabang-
cabang  tersebut  diarahkan  dengan  garis lengkung.
16. Siswa  diarahkan  untuk  menentukan  kata-kata
kunci pada setiap garis yang tepat sebagai kata- kata turunan dari pusat tema.
17. Siswa
diberi  pertanyaan  untuk  menentukan kata-kata  kunci  tersebut  secara  bersama-sama.
Kata-kata  kunci  tersebut  sesuai  dengan  video wawancara.
18. Siswa  diminta  untuk  merangkai  kalimat  sesuai
turunan  yang  telah  ditentukan  sebelumnya.
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Rangkaian  tersebut  berbentuk  teks  narasi  hasil karya siswa.
C. Penutup
1. Siswa
diajak bersama
–  sama  untuk menyimpulkan  materi  pembelajaran  yang  telah
dipelajari. 2.
Siswa  saling  memberikan  umpan  balik  hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.
10 menit
Pertemuan Ke-2 Kegiatan
Deskripsi Alokasi
Waktu A.
Pendahuluan 1.
Siswa  menjawab  sapaan  guru,  berdoa,  dan mengondisikan diri siap belajar.
2. Guru  memberi  kesempatan    pada  siswa  untuk
bertanya mengenai materi yang akan di pelajari. 10
menit
B. Inti
1. Siswa  diberikan  video  wawancara
dengan tema anak prestasi 2.
Siswa    diberi  pertanyaan  mengenai beberapa  gambar  video  yang  dimungkinkan
pernah lihat pada kehidupan nyata. 3.
Siswa  diminta  untuk  membuat sebuah  narasi    berdasarkan  video  tersebut.
Siswa  diajak  untuk  membuat  peta  pikiran terlebih dahulu secara berkelompok.
4. Siswa  diajak  untuk  menempatkan
gambar  di  tengah.  Gambar  tersebut  diganti dengan nama tema dari beberapa gambar yang
diperihatkan. 5.
Siswa  diarahkan  membuat  cabang- cabang yang akan dihubungkan ke pusat tema.
60 menit
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Cabang-cabang tersebut diarahkan dengan garis lengkung.
6. Siswa  diarahkan  untuk  menentukan
kata-kata  kunci  pada  setiap  garis  yang  tepat sesuai  gambar  sebagai  kata-kata  turunan  dari
pusat tema. 7.
Siswa  diberi  pertanyaan  untuk menentukan  kata-kata  kunci  tersebut  secara
bersama-sama.  Kata-kata  kunci  tersebut  sesuai dengan video wawancara..
8. Secara  mandiri  siswa  diminta  untuk
merangkai  kata-kata  sesuai  turunan  yang  telah ditentukan  sebelumnya  bersama  kelompok
masing-masing.  Rangkaian  tersebut  berbentuk sebuah teks narasi hasil karya siswa.
6. Penutup
1.  Guru  dan  siswa  bersama – sama menyimpulkan
materi pembelajaran yang telah dipelajari. 2.  Siswa  saling  memberikan  umpan  balik  hasil
evaluasi pembelajaran yang telah dicapai. 10
menit
H. SumberBahanAlat Pembelajaran
Sumber dan Bahan Pembelajaran: Buku pelajaran bahasa Indonesia kelas VII
Maryati  Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMPMts Kelas VII. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Annindyarini  Ningsih. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMPMts Kelas VII. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
MediaAlat Pembelajaran:
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
 Laptop;
 LCD;
 Power point menarasikan wawancara;
 Video wawancara Kick Andy tentang Pentingnya Pendidikan.
F. Penilaian
Indikator Pencapaian Kompetensi
Penilaian Teknik
Penilaian Bentuk
Penilaian Instrumen
 Peserta
didik mampu
mengidentifikasi unsur-unsur
wawancara.
 Peserta
didik mampu
menemukan perbedaan  kaliamt
langsung  dan  tak langsung.
Tes
Tes Tes
tertulis
Tes tertulis
1. Tuliskan  lima  hal
penting dalam
kalimat langsung
yang disampaikan
narasumber dalam
video wawancara
kick andy
pentingnya pendidikan?
2. Ubahlah
lima kalimat
langsung yang  terdapat  dalam
video pentingnya
pendidikan ke dalam kalimat
tidak
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hasil penilaian dihitung dengan rumus:
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP KELAS KONTROL
Sekolah                    : SMP Negeri 44 Bandung Mata Pelajaran       : Bahasa Indonesia
KelasSemester : VII
Alokasi Waktu : 4 x 40
A. Standar Kompetensi
12. mengungkapkan berbagai informasi dalam bentuk narasi dan pesan singkat.
B. Kompetensi Dasar
12.2 Mengubah teks wawancara menjadi narasi dengan memperhatikan
cara penulisan kalimat langsung dan tak langsung.
 Peserta
didik mampu  mengubah
wawancara  menjadi narasi
dengan emnggunakan
kalimat efektif.
Tes Tes
tertulis langsung?
3. Tuangkan
isi wawancara
yang kalian
simak ke
dalam bentuk
narasi?
Nilai =
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
C. Indikator
 Mampu mengidentifikasi hal-hal penting dalam wawancara.
 Mampu menemukan perbedaan kaliamt langsung dan tak langsung.
 Mampu  mengubah  wawancara  menjadi  narasi  dengan  emnggunakan
kalimat efektif.
D. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik mampu mengidentifikasi hal-hal penting dalam wawancara.
 Peserta  didik  mampu  menemukan  perbedaan  kaliamt  langsung  dan  tak
langsung. 
Peserta  didik  mampu  mengubah  wawancara  menjadi  narasi  dengan emnggunakan kalimat efektif.
E. Materi Pembelajatan
Mengubah  teks  wawancara  menjadi  bentuk  narasi  dapat  diartikan  sebagai suatu  kegiatan  memaparkan  suatu  dialog  dalam  bentuk  tulisan.  Pada
wawancara  biasanya  kalimat  yang  diujarkan  merupakan  kalimat  langsung. Ditinjau  dari  penggunaan  ujarannya,  kalimat  dapat  dibedakan  menjadi
kalimat langsung dan kalimat tidak langsung. Kalimat  langsung  adalah  kalimat  yang  diucapkan  dalam  ujaran  langsung.
Kalimat  ini  ditandai  dengan  ciri  tanda  koma  ,  atau  tanda  titik  dua  :  dan sebelum ujaran langsung terdapat tanda petik ganda “.....” di antara ujaran
langsung. Ciri-ciri kalimat langsung diantaranya: 1.
Kalimat langsung ditulis di antara tanda petik “...”. 2.
Kalimat langsung ditulis dengan tanda titik dua : 3.
Huruf  pertama  pada  petikan  langsung  ditulis  dengan  menggunakan huruf kapital.
4. Tanda  petik  penutup  mengikuti  tanda  baca  yang  mengakhiri  petikan
langsung.
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
5. Bagian  pengiring  dan  petikan  langsung  dipisahkan  dengan  tanda  koma
, Contoh kalimat langsung:
Evy S : “Mengapa cabai ini disebut sebagai cabai kathur, Pak?”
Sartono : “Karena buahnya tumbuh menjulang menantang langit ngathur,
Jawa, red
.” Kalimat  tidak  langsung  merupakan  kalimat  yang  diucapkan  dalam  ujaran
tidak langsung. Kalimat ini ditandai dengan kata bahwa untuk menggantikan tanda  koma  ,  dan  tanda  titik  dua  :  serta  petik  ganda  “......”  yang
mengapit ujaran langsung. Contoh kalimat tidak langsung:
Sartono  mengatakan  bahwa  cabai  ini  disebut  sebagai  cabai  kathur  karena buahnya tumbuh menjulang menantang langit ngathur, Jawa, red.
Perlu  dicermati  lagi,  bahwa  wawancara  biasanya  berupa  kalimat  langsung. Jika dinarasikan maka kalian harus mengubah kalimat tersebut menjadi tidak
langsung. Cara mengubah teks wawancara menjadi narasi 
Membaca  teks  wawancara  atau  menonton  video  wawancara  dengan cermat.
 Mencatat pokok-pokok masalah dalam teks wawancara.
 Mengubah
pokok-pokok  masalah  dalam  bentuk  kalimat  langsung menjadi kalimat tidak langsung
 Merangkai pokok-pokok masalah itu menjadi sebuah narasi yang utuh.
Kalimat Langsung Kalimat Tidak Langsung
Bu  Salim  :  “Halim  tolong  sampaikan kepada  Andi  besok  ibu  tidak  bisa
menajar karena besok ibu akan pergi ke Bu  Salim  berkata  pada  Halim  bahwa
besok  ia  tidak  akan  mengajar  karena besok ia akan pergi ke jakarta.
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
jakarta.” Halim  :  “Baiklah  bu  nanti  akan  saya
sampaikan.” Andi  menjawab  pesan  bu  salim  bahwa
ia akan menyampaikannya pada Andi.
Contoh menarasikan wawancara:
Wartawan :  “Wah  hebat  Adik  telah  berhasil  menjadi  juara  pertama
Olimpiade     Matematika.”
Pelajar : “ Terima Kasih.”
Wartawan : “ Berapa lama Adik mempersiapkannya?”
Pelajar
: “ Yah, kira-kira satu tahun.” Jika diubah menjadi narasi akan seperti ini
E. Metode Pembelajaran Terlangsung
Metode yang digunakan dalam pembelajaran ini yaitu metode tanya jawab dan demontrasi.  Metode  Tanya  jawab  adalah  metode  yang  melibatkan  peserta  didik
untuk  aktif  berbicara  dengan  menjawab  pertanyaan  dari  pendidik.  Metode demonstrasi  adalah  metode  mengajar  dengan  cara  memperagakan  barang,
kejadian,  aturan,  dan  urutan  melakukan  sesuatu  kegiatan,  baik  secara  langsung maupun  melalui  penggunaan  media  pengajaran  yang  relevan  dengan  pokok
bahasan  atau  materi  yang  sedang  disajikan  Muhibbin  Syah,  2000.  Metode demonstrasi adalah metode yang digunakan untuk memperlihatkan sesuatu proses
atau cara kerja suatu benda yang berkenaan dengan bahan pelajaran Syaiful Bahri Djamarah, 2000.
F. Langkah-Langkah Pembelajaran
Pertemuan Pertama Kegiatan
Deskripsi Alokasi
Waktu Seorang pelajar telah berhasil menjadi juara pertama Olimpiade Matematika.
Persiapan yang dibutuhkan untuk mengikuti lomba tersebut adalah selama satu tauhn.
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
A. Pendahuluan
7. Peserta  didik  menjawab  sapaan  pendidik,
berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar. 8.
Pendidik menyampaikan
kaitan materi
pelajaran sebelumnya  dengan materi yang akan berlangsung.
9. Pendidik  menyampaikan  kompetensi  dasar  dan
tujuan pembelajaran. 10.
Pendidik  menyampaikan  pokok-pokok  cakupan materi pembelajaran.
11. Pendidik
bertanya  jawab  tentang  kalimat langsung dan tak langsung.
10 menit
B. Inti
1. Salah  satu  peserta  didik  membacakan  teks
wawancara di depan kelas. 2.
Pendidik  bertanya  jawab  dengan  peserta  didik tentang teks wawancara tersebut.
3. Pendidik  dan  peserta  didik  bersama-sama
mengidentifikasi kalimat langsung yang terdapat dalam teks wawancara.
4. Pendidik  menjelaskan  materi  tentang  kalimat
langsung dan tak langsung. 5.
Peserta  didik  mengubah  kalimat  langsung  yang telah
diidentifikasi menjadi
kalimat tak
langsung. 6.
Pendidik  membimbing  peserta  didik  untuk mengubah kalimat langsung menjadi kalimat tak
langsung.
7. Beberapa
peserta didik
bersama-sama menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis.
8. Pendidik  dan  peserta  didik  bersama-sama
mengoreksi pekerjaan yang telah ditulis di papan tulis.
60 menit
C. Penutup
a. Pendidik  dan  peserta  didik  bersama-sama
menyimpulkan  materi  pembelajaran  yang  telah dipelajari.
b. Pendidik  dan  peserta  didik  melakukan  refleksi
pembelajaran. c.
Peserta  didik  ditugaskan  untuk  mengubah kalimat  langsung  dalam  wawancara  menjadi
kalimat tak langsung. 10
menit
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Pertemuan Kedua Kegiatan
Deskripsi Alokasi
Waktu A.
Pendahuluan 1.
Peserta  didik  menjawab  sapaan  pendidik, berdoa, dan mengondisikan diri siap belajar.
2. Pendidik bertanya jawab mengenai  tugas  yang
diberikan pada pertemuan sebelumnya. 10
menit
B. Inti
1. Pendidik menjelaskan tentang narasi.
2. Pendidik  mencontohkan  cara  mengubah  teks
wawancara menjadi bentuk narasi. 3.
Pendidik menayangkan
sebuah video
wawancara. 4.
Pendidik  menampilkan  teks  wawancara  dari video tersebut.
5. Peserta  didik  mengubah  teks  wawancara
tersebut  menjadi  bentuk  narasi  berdasarkan perubahan  kalimat  langsung  menjadi  kalimat
tak langsung. 60
menit
C. Penutup
1. Pendidik  dan  peserta  didik  bersama-sama
menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.
2. Pendidik  dan  peserta  didik  melakukan  refleksi
pembelajaran. 10
menit
G. SumberBahanAlat Pembelajaran
Sumber dan Bahan Pembelajaran: Buku pelajaran bahasa Indonesia kelas VII
Maryati  Sutopo. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMPMts Kelas VII. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
Annindyarini  Ningsih. 2008. Bahasa dan Sastra Indonesia untuk SMPMts Kelas VII. Jakarta: Pusat Pembukuan, Departemen Pendidikan Nasional.
MediaAlat Pembelajaran: 
Laptop; 
LCD; 
Power point menarasikan wawancara;
Nurul Nur’aeni Hermawati, 2015 EFEKTIVITAS METODE PETA PIKIRAN DENGAN MEDIA VIDEO WAWANCARA DALAM
PEMBELAJARAN MENGUBAH TEKS WAWANCARA MENJADI NARASI
Universitas Pendidikan Indonesia |
\.upi.edu perpustakaan.upi.edu
.
3.6 Teknik Pengolahan Data
Data  yang  diperoleh  dari  hasil  penelitian  akan  dianalisis  dengan mengguanakan  teknik  pengolahan  data  kuantitatif.  Dalam  penelitian  kuantitatif,
analisis data merupakan  kegiatan setelah data penelitian telah terkumpul. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik Sugiyono, 2013:
207. Data  yang  diolah  merupakan  data  yang  telah  terkumpul  dari  hasil  pretest
dan  postest  mengunah  teks  wawancara  menjadi  narasi  dengan  menggunakan metode peta pikiran. Data  yang telah diperoleh dari hasil  pretest  dan  posttest  ini
akan  di  analisis  dan  digunakan  penulis  untuk  menjawab  pertanyaan  yang  ada dalam rumusan masalah. Teknik pengolahan data ini dilakuakan untuk mengubah
data mentah menjadi data yang lebih spesifik. Langkah-langkah  yang  dilakukan  dalam  mengolah  data  penelitian  ini
adalah sebagai berikut. 1
Menilai  dan  menganalisis  data  tes  awal  dan  akhir.  Langkah-langkah  analisis datanya adalah sebagai berikut.
a. Menganalisis hasil tulisan siswa.
b. Menentukan  skor  tes  awal  dan  tes  akhir,  kemudian  menentukan  nilai
dengan rumus: Nilai skor =
c. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir.
2 Uji reliabilitas antarpenimbang
Hasil  analisis  data  dilakukan  oleh  tiga  orang  penimbang.  Uji  reliabilitas dilakukan  untuk  menghindari  adanya  penilaian  secara  subjektif.  Untuk
mengetahui  ketepatan  analisis  data  yang  dilakukan  oleh  tiga  penimbang tersebut, dilakukan uji sebagai berikut.
∑dt
2
= Sigma determinan