Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Y2 : tes akhir X1 : perlakuan dengan menerapkan metode pembelajaran progresif
Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah pretest-postest control design, di mana dua kelompok dipilih secara random, kemudian diberi tes awal
pretest dan tes akhir posttest untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kelompok kontrol yang menerapkan metode pembelajaran langsung dan
kelompok eksperimen yang menerapkan metode pembalajaran progresif.
D. Instrumen Penelitian
Dalam proses pembelajaran pendidikan jasmani perlu adanya alat evaluasi yang akan digunakan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa, terutama
motivasi belajar. Instrument penelitian adalah alat untuk memperoleh data, yang pada hakekatnya adalah alat ukur untuk mengukur variable penelitian.
Keberhasilan penelitian banyak ditemukan oleh instrument yang digunakan, sebab data yang diperlukan untuk menjawab pertanyaan penelitian masalah dan
menguji hipotesis diperoleh melalui instrument penelitian. Menurut Arikunto 2002: 136 menyatakan bahwa.
“Instrument penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih
mudah dan hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sitematis sehingga lebih mudah diolah.
” Bertolak dari tujuan dan jenis data yang diperlukan dalam penelitian ini,
maka instrument yang digunakan adalah berupa skala atau angket pengukuran motivasi belajar dengan menggunakan skala likert. Dibawah ini akan dijelaskan
tentang pengertian angket. 1.
Angket Dalam melakukan penelitian ini, penulis akan menggunakan angket motivasi
belajar sebagai alat ukur dalam melakukan penelitian ini. Menurut Sugiyono 2010: 142 menyetakan bahwa:
kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang paling efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel
yang akan diukur dan tahu pasti apa yang akan diharapkan dari responden.
Kuesioner juga cocok bila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan tertutup
atau terbuka. Pertanyaan atau pernyataan terbuka adalah pernyataan yang mengharapkan responden untuk menulis jawabannya berbentuk uraian tentang
sesuatu hal. Sedangkan pernyataan tertutup akan membantu responden untuk menjawab dengan cepat, dan juga memudahkan peneliti dalam melakukan analisis
data terhadap seluruh angket yang telah terkumpul. Pertanyaan atau pernyataan dalam angket tertutup perlu dibuat kalimat positif dan negatif agar responden
dalam memberikan jawaban setiap pertanyaan lebih serius, dan tidak mekanistis. Maka dalam penelitian ini penulis akan menggunakan pertanyaan tertutup
dalam pembuatan angketnya, karena dengan menggunakan pertanyaan tertutup akan mendapatkan jawaban yang tegas dari responden. Angket tersebut telah
tersusun atas pertanyaan atau pernyataan yang tegas, teratur, kongkrit, lengkap dan tidak menuntut jawaban, hanya sesuai dengan alternatif jawaban. Ini
sependapat dengan apa yang dikemukakan oleh Arikonto 2006: 152 yang menyebutkan “angket tertutup atau koesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis
yang sudah disediakan jawabannya sehingga responden tinggal memilih”.
Angket yang diberikan kepada responden adalah merupakan instrumen penelitian, yang digunakan untuk mengukur variabel yang akan diteliti. Oleh
karena itu instrumen angket tersebut harus dapat digunakan untuk mendapatkan data yang valid dan reliabeltentang variabel yang diukur. Supaya diperoleh data
penelitian yang valid dan reliabel, maka sebelum instrumen angket tersebut diberikan pada responden, maka perlu diuji validitas dan reliabilitasnya terlebih
dulu. Varibel yang diukur dalam penelitian ini adalah motivasi belajar, maka
instrumen yang digunakan adalah tes motivasi belajar yang dikembangkan oleh peneliti sendiri. Sebelum menyusun butir-butir pernyataan yang akan diberikan
kepada responden dalam bentuk angket, penulis membuat kisi-kisi tentang
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
instrumen penelitian, yaitu kisi-kisi motivasi belajar siswa. Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan angket motivasi belajaryang
dikemukakan oleh Mc Cleland dalam Dimyati dan Mudjiono 2006: 88 bahwa: Motivasi dalam konteks pembelajaran berdasarkan tiga jenis kebutuhan
yang berbeda, yaitu: a. Motivasi untuk berprestasi, b.Motivasi untuk memperoleh kasih sayang seperti rela berkorban unruk sesama c. Motivasi
untuk berkuasa, seperti kesetiaan tujuan perkumpulan
Dari teori diatas, dapat dijelaskan sebagai berikut oleh Mc Cleland dalam Rekso hadiprojo dan Handoko 1996: 85:
1. Kebutuhan prestasi motivasi untuk berprestasi, tercermin dari keinginan
mengambil dari tugas yang dapat dipertanggung jawabkan secara pribadi atas perbuatan-perbuatannya. Ia menentukan tujuan yang wajar dapat
memperhitungkan resiko dan ia berusaha melakukan sesuatu secara kreatif dan inovatif.
2. Kebutuhan afiliasi motivasi untuk memperoleh kasih sayang, kebutuhan
ini ditujukan dengan adanya bersahabat. 3.
Kebutuhan kekuasaan motivasi untuk berkuasa, kebutuhan ini tercermin pada seseorang yang ingin mempunyai pengaruh atas orang lain, dia peka
terhadap struktur perilakunya dan membuat orang lain terkesan kepadanya, serta selalu menjaga reputasi dan kedudukannya.
http:nandahandoyo04.wordpress.com20140103memahami-motivasi- dalam-pembelajaran
Yang kemudian disederhanakan menjadi kisi-kisi dimensi motivasi belajar, dapat dilihat pada tabel 3.3 dibawah ini.
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Dimensi Motivasi Belajar
Variabel Subvariabel
Indikator No. Soal
+ -
Motivasi belajar
menurut Mc Cleland dalam
Dimyati dan Mudjiono
2006: 88 a.
Motivasi untuk berprestasi
b. Motivasi
untuk memperoleh
kasih sayang
seperti rela
berkorban untuk sesama
c. Motivasi
untuk menguasai
materi pembelajaran.
Yang dimaksud
dengan menguasai
disini dalam
artian membuat
dirinya tahu.
1. Mampu menyelesaikan tugas
2. Berkeinginan mendapatkan
penghargaan 3.
Belajar dengan semangat 4.
Menjadi yang terbaik
1. Membina hubungan sosial
2. Menjalin interaksi sosial
3. Membuat citra positif
4. Menyesuaikan diri dengan
lingkungan 1.
Mempunyai tujuan 2.
Mampu menganalisa 3.
Menghadapi tantangan baru 4.
Memahami materi dengan metode baru
3,14,24 16, 27
1,11,42,45 10, 17,49
13, 30 41, 28
7, 38 25, 39
9, 20,48 36,
33,15,46 2, 18, 34
12, 19 4, 29
5, 22 6,
35 43, 40
26, 31, 50
37,47 23,
21, 32,44
8
Setelah kisi-kisi dibuat dan indikator-indikator dirumuskan selanjutnya penulis menyusun item tes dalam angket sesuai dengan spesifikasi data. Item-item
tersebut dituangkandalam bentuk pernyataan dengan disediakan alternatif jawaban yang tersediaagar responden dapat menjawab, maka pernyataan-pernyataan
disajikan dan disusun dengan berpodoman pada penjelasan Surakhmad 1990: 184, sebagai berikut:
a. Rumuskan setiap pernyataan sejelas-jelasnya dan seringkasa-ringkasnya.
b. Mengajukanpernyataan-pernyataan yang memang dapat dijawab oleh
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
responden, pernyataan mana yang tidak menimbulkan kesan negatif. c.
Sifat pernyataan harus netral dan obyektif. d.
Mengajukan hanya pernyataanyang jawabannya tidak dapat diperoleh dari sumber lain.
e. Keseluruhan pernyataan dalam angket harus sanggup mengumpulkan
kebulatan jawaban masalah yang dihadapi. Tentang perumusan pernyataan-pernyataan atau item tes menurut pendapat
Sudrajat 2009:1 sebagai berikut: a.
Pernyataan yang dibuat harus jelas dan tidak meragukan. b.
Hindari pertanyaan ganda. c.
Pertanyaan atau pernyataan harus relavan. d.
Pertanyaan atau pernyataan yang pendek adalah yang terpendek adalah yang terbaik.
e. Hindari istilah yang kias.
Berdasarkan uraian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam pernyataan dalam menyusun pernyataan dalam angket harus bersifat jelas, ringkas
dan relevan. Alat yang digunakan adalah berupa skala atau angket pengukuran motivasi
belajar dengan menggunakan skala likert. Skala likert, menurut Sugiono 2008: 93 bahwa:
“Variable yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-
item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. ”
Lebih lanjut mengenai skala likert, Sudjana 2005: 107 menjelaskan bahwa “Skala likert dinyatakan dalam bentuk pernyataan untuk dinilai oleh responden,
apakah pernyataan itu didukung atau ditolak, melalui rentangan nilai tertentu”.
Adapun alasan penulis menggunakan skala likert skala ini mempunyai beberapa keuntungan seperti yang diungkapkan black dan champion yang dikutif
Sudrajat 2009: 6 ba hwa “Kelebihan skala likert yaitu : 1 mudah dibuat dan
ditafsirkan, 2 bentuknya yang paling umum, 3 bersifat fleksibel, 4 mengukur tingkat skala ordinal”.
Penskoran untuk alternatif jawab likert ialah dalam dalam bentuk chek list √. Pilihan jawaban setiap item memiliki gradasi dari sangat positif sampai sangat
negatif, dengan alternatif jawaban sebagai berikut:
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Pola Skor Opsi Alternatif Respons
Model Summated Ratings Likert
Alternatif Jawaban Pemberian Skor
Positif Negatif
Sangat Sesuai SS 5
1 Sesuai S
4 2
Kurang Sesuai KS 3
3 Tidak Sesuai TS
2 4
Sangat Tidak Sesuai STS 1
5
Berdasarkan diatas penulis menetapkan kategori penskoran sebagai berikut: kategori untuk setiap butir pernyataan positif, yaitu Sangat Sesuai = 5, Sesuai = 4,
Kurang Sesuai = 3, Tidak Sesuai = 2, Sangat Tidak Sesuai = 1. Kategori untuk pernyataan negatif, yaitu Sangat Sesuai = 1, Sesuai = 2, Kurang Sesuai = 3, Tidak
Sesuai = 4, Sangat Tidak Sesuai = 5. Pemberian skala skor pada setiap kategori pernyataan tes, dilakukan dengan pemberian bobot, terhadap lima alternatif
jawaban. Adapun skor menurut Nurhasanah 2007: 349 adalah: “Butir soal atau pernyataan-pernyataan tersebut tidak terlepas dari inti permasalahan yang ingin
dipecahkan. Instrumen dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk check list
√ dalam pengisiannya dengan contoh sebagai berikut.
Tabel 3.3 Skala Motivasi Belajar
No Pernyataan
Alternatif Jawaban SS
S KS
TS STS
1 Saya menggunakan seluruh kemampuan saya dalam
melakukan kegiatan pembelajaran aktivitas ritmik √
Keterangan: SS = Sangat Sesuai,
S = Sesuai,
KS = Kurang Sesuai,
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
TS = Tidak Sesuai,
STS = Sangat Tidak Sesuai. Rancangan instrumen angket motivasi belajar yang sudah jadi tersebut
kemudian di uji kadar validitas dan realibilitas instrumentnya.
E. Uji Coba Skala