Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam  dunia  pendidikan,  mata  pelajaran  pendidikan  jasmani  mempunyai kedudukan  yang  sama  dengan  mata  pelajaran  yang  lainnya,  karena  dalam
pendidikan  jasmani  bermaterikan  dasar-dasar  pengetahuan  dan  keterampilan cabang  olahraga  dan  kesehatan,  juga  memberi  peluang  bagi  siswa  untuk
mengembangkan  kemampuan  gerak  dirinya  dalam  bidang  olahraga  khususnya
dalam cabang senam.
Pada  masa  sekarang  ini  masyarakat  telah  menyadari  akan  perlunya melakukan  olahraga.  Ini  terbukti  dari  banyaknya  anggota  masyarakat  yang
melakukan  olahraga  pada  hari-hari  libur  di  lapangan-lapangan  atau  di  tempat- tempat  tertentu  yang  memungkinkan.  Salah  satu  cabang  olahraga  yang  populer
dan digemari oleh masyarakat  yaitu olahraga senam.  Olahraga senam  juga dapat menjadi  sebuah  media  untuk  pendidikan  dan  rekreasi  serta  untuk  peningkatan
kebugaran.  Olahraga  senam  ini  menurut  individu  untuk  tidak  hanya mengandalkan  segi  fisik  dan  kekuatan  semata,  tetapi  juga  dituntut  untuk  dapat
menggunakan  kemampuan  dalam  mengembangkan  koordinasi  geraknya.  Dan perlu  diperhatikan  olahraga  ini  memerlukan  keahlian  dan  daya  ingat  dari  tiap
individu  yang  melakukannya,  sehingga  gerakan-gerakan  dalam  senam  dapat dilakukan  dengan  benar.  Semua  jenis  senam  memberikan  input  yang  baik  bagi
individu  yang  melakukannya  dan  berpengaruh  terhadap  kebugaran  jasmani  bila dilakukan  secara  teratur.  Sampai  saat  ini  belum  ada  definisi  senam  yang  tepat,
artinya  yang  dapat  mencangkup  semua  jenis  senam,  karena  sekarang  begitu banyak  macamnya  dan  tujuannya  pun  berbeda-beda  seperti  senam  ritmik,  senam
artistik, dan sebagainya.
Senam  yang  dikenal  dalam  bahasa  Indonesia  sebagai  salah  satu  cabang olahraga,  merupakan  terjemahan  dari  bahasa  Inggris  Gymnastics  yang  berarti
olahraga  senam,  atau  Belanda  Gymnastiek.  Gymnastics  sendiri  dalam  bahasa aslinya merupakan serapan dari bahasa Yunani, gimnos, yang berarti telanjang.
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Senam  merupakan  aktivitas  fisik  yang  dapat  membantu  mengoptimalkan perkembangan  anak.  Gerakan-gerakan  senam  sangat  sesuai  untuk  mendapat
penekanan  di  dalam  program  pendidikan  jasmani,  terutama  karena  tuntutan  fisik yang dipersyaratkannya, seperti kekuatan dan daya tahan otot dari seluruh bagian
tubuh. Di samping itu, senam juga menyumbang besar pada perkembangan gerak dasar fundamental yang penting bagi aktivitas fisik cabang olahraga lain, terutama
dalam hal bagaimana mengatur tubuh secara efektif dan efisien. Menurut  Peter  H.  Werner  dalam  Mahendra,  A  1994:  9  mengatakan  bahwa
“senam  dapat  diartikan  sebagai  bentuk  latihan  tubuh  pada  lantai  atau  pada  alat, yang  dirancang  untuk  meningkatkan  daya  tahan,  kekuatan,  kelentukan,
kelincahan, koordinasi,  serta kontrol tubuh.” Jadi fokusnya  adalah tubuh, bukan alatnya,  bukan  pula  pola-pola  geraknya,  karena  gerak  apapun  yang  digunakan,
tujuan  utamanya  adalah  peningkatan  kualitas  fisik  serta  penguasaan pengontrolannya.  Selanjutnya menurut  Iman Hidayat  1995 dalam Mahendra, A
2001: 8 menjelaskan bahwa : Senam  adalah  suatu  latihan  tubuh  yang  dipilih  dan  dikonstruk  dengan
sengaja,  dilakukan  secara  sadar  dan  terencana,  disusun  secara  sistematis dengan
tujuan meningkatkan
kesegaran jasmani,
mengembangkan keterampilan, dan menanamkan nilai-nilai mental dan spiritual.
Senam  merupakan  aktivitas  jasmani  yang  efektif  untuk  mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangan seseorang. Gerakan-gerakan senam sangat sesuai
untuk  mengisi  program  pendidikan  jasmani.  Aktivitas  jasmani  adalah  segala bentuk  kegiatan  jasmani.  Kegiatan  yang  melibatkan  jasmani  bergerak.  Aktivitas
jasmani  adalah segala bentuk  menggerakan badan, termasuk gerak berjalan kaki, berlari,  melempar  menangkap,  merayap,  merangkak,  berlompat,  berloncat,  dan
bentuk  gerak  dasar  lainnya.  Aktivitas  jasmani  atau  gerak  badan  yang  dikenal selama  ini  juga  terkait  dengan  istilah  “human  movement”,  yang  dalam  bahasa
Indonesia dapat dialih- bahasakan menjadi “gerak insani” atau “gerak manusiawi”.
Tema gerak  insani  nampaknya  sangat  akurat  untuk  menterjemahkan  “human
movement ”.  Dan  merupakan  inti  dari  semua  bentuk  istilah  seperti:  olahraga
pendidikan,  olahraga  rekreasi,  olahraga  prestasi,  olahraga  tradisional,  olahraga
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kesehatan  olahraga  rehabilitasi,  olahraga  adaptif,  termasuk  pula  pendidikan jasmani  dan  pendidikan  olahraga.  Dengan  demikian  tema  “gerak  insani”  adalah
suatu  bentuk  istilah  sangat  luas  maknanya,  mencakup  semua  tema  yang  terkait dengan menggerakan badan. Adapun materinya, khususnya untuk mata pelajaran
Pendidikan Olahraga dan Kesehatan  tedapat berbagai materi yang harus diajarkan kepada  siswa  disekolah,  salah  satunya  aktivitas  ritmik  line  dance  yang  akan
menjadi bahasan dalam penelitian ini. Senam  line  dance  merupakan  bagian  dari  senam  irama  atau  senam  ritmik.
Pada perkembangannya banyak sekali jenis dari senam irama salah satunya adalah Line  Dance.  Line  Dance  adalah  sebuah  tarian
koreografi dengan
urutan  berulang dari
langkah-langkah di  mana  sekelompok
orang menari
dalam  satu  baris atau
lebih tanpa memperhatikan
jenis kelamin individu, semua menghadap ke arah
yang sama,
dan  melakukan  langkah-langkah pada  saat  yang  sama
.
Kemudian pengertian yang diambil dari http:herliessa.blogspot.com
„menerangkan kembali bahwa  Line  Dance  adalah  sejenis  olahraga  dansa  yang  berupa  langkah  yang
membentuk suatu koregrafi dan digerakan pada sejumlah hitungan musik tertentu. Rangkaian  gerak  itu  bisa  digerakkan  menghadap  ke  1,  2,  3  atau  4  bilik  wall.
Dari  pengertian  line  dance  diatas,  line  dance  tersebut  merupakan  bagian  dari aktivitas ritmik.
Aktivitas ritmik adalah rangkaian gerak manusia yang dilakukan dalam ikatan pola  irama,  disesuaikan  dengan  perubahan  tempo,  atau  semata-mata  gerak
ekspresi  tubuh  mengikuti  iringan  musik  atau  ketukan  di  luar  musik.  Aktivitas ritmik merupakan istilah baru dalam khasanah peristilahan pendidikan jasmani di
Indonesia, karena sebelumnya kehadirannya diwakili oleh senam irama. Aktivitas ritmik  mempunyai  karakteristik  sebagai  gerak  kreatif,  dimana  dalam
pembelajarannya  menekankan  siswa  sebagai  pembelajar  untuk  berkreasi  dalam bergerak.  Di  dalam  pembelajaran  perlu  adanya  suatu  dorongan  yang  dilakukan
oleh  seorang  guru  untuk  membangkitkan  minat  siswa  untuk  belajar  secara  baik, dorongan tersebut adalah motivasi belajar siswa.
Guru perlu mempertimbangkan faktor psikologis siswa, salah satunya adalah motivasi siswa. Motivasi belajar selalu berhubungan dengan tujuan pelajaran yang
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
jelas  dan  penting  untuk  dilaksanakan  karena  akan  memenuhi  harapan,  cita-cita dan  kebutuhannya.  Menurut  Sumadi  Suryabrata,  1991;  Singgih  Gunarsa,  1990;
Monks,  Knoers,  Siti  Rahayu,  1989  dalam  Dimyati  dan  Mudjiono  2006, “Motivasi  belajar  diperkuat  dengan  adanya  sikap,  emosi,  kesadaran,  kebiasaan,
dan kemauan”. Oleh karena itu agar siswa mau belajar tentang apa yang diajarkan,
maka  perlu  menghubungkan  bahan  pelajaran  itu  dengan  kebutuhan  minat  siswa yang bersangkutan.
Proses  terbentuknya  motivasi  berasal  dari  dua  jenis,  yaitu  berasal  dari  diri sendiri  internal  dan  juga  berasal  dari  luar  eksternal.  Motivasi  internal  adalah
motivasi  yang  muncul  dari  dalam  diri  sendiri  tanpa  ada  faktor  luar  yang mempengaruhi.  Sedangkan  motivasi  eksternal  adalah  motivasi  yang  muncul
karena dorongan dari luar baik itu berupa hal yang positif seperti imbalan, reward, hadiah,  penghargaan  dan  lain-lain  maupun  hal  yang  negatif  seperti  hukuman,
paksaan  dan  lain-lain.  Jika  seseorang  mendapat  motivasi  yang  tepat  maka  akan bertambah motivasinya untuk belajar dan berlatih.
Usaha untuk membangkitkan motivasi belajar pada diri siswa dapat ditempuh dengan berbagai cara pendekatan, antara lain dengan menggunakan angka, hadiah,
sering  memberi  ulangan,  pujian  dan  lainnya.  Para  siswa  di  sekolah  merupakan suatu  kelompok  manusia  yang  mempunyai  minat  dan  kebutuhan  yang  kompleks
dan  beragam.  Untuk  menghadapi  kondisi  itu,  seorang  guru  perlu  mengenal karakteristik  para  siswanya,  sehingga  seorang  guru  dapat  mengembangkan  suatu
cara untuk membangkitkan motivasi siswa belajar, sesuai dengan kemampuannya dan kondisi kelasnya.
Dalam proses
pembelajaran pendidikan
jasmani, Guru
perlu mempertimbangkan faktor psikologis siswa, salah satunya adalah motivasi siswa.
Memotivasi  siswa  tidak  hanya  menggerakkan  siswa  agar  aktif  dalam  pelajaran, tetapi  juga  mengarahkan  dan  menjadikan  siswa  terdorong  untuk  belajar  secara
terus  menerus  didalam  sekolah  maupun  diluar  sekolah.  Dan  banyak  guru  yang kurang  tepat  menerapkan  metode  pembelajaran.  Sedangkan  penerapan  metode
yang  tepat  merupakan  salah-satu  faktor  penunjang  terhadap  penguasaan  gerak
Fadhilah Nur Syahbana, 2014 Pengaruh Metode Pembelajaran Progresif Terhadap Motivasi Belajar Siswa SMK Negeri 3
Cimahi kelas XI Perhotelan 3 Pada Pembelajaran Aktivitas Ritmik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
siswa  dalam  proses  pembelajaran.  Fathurrohman  dan  Sutikno  2007:  20. Mengungkapkan cara meningkatkan motivasi belajar, yaitu:
“...i.  Meningkatkan  motivasi  belajar  dengan  menggunakan  metode pembelajaran  yang  variasi, metode  yang  bervariasi  akan  sangat  membantu
dalam  proses  belajar  dan  mengajar.  Dengan  adanya  metode  yang  baru  akan mempermudah
guru untuk
menyampaikan  materi  pada  siswa...‟‟ http:belajarpsikologi.comcara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak
Ada  beberapa  metode  yang  digunakan,  salah  satunya  adalah  metode progresif.  Menurut    Mahendra,  A  2007:
278  menjelaskan  bahwa  „‟metode progresif  atau
„‟progressive method‟‟ adalah suatu cara mengajar dimana bahan latihan atau keterampilan dibagi dalam beberapa unit atau bagian.
Berdasarkan  penjelasan  di  atas  penulis  mencoba  menerapkan  salah  satu metode pembelajaran,  yaitu metode pembelajaran Progresif. Penggunaan  metode
progresif  merupakan  salah  satu  alternatif  yang  dapat  kita  tempuh  untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar berlangsung sehingga dapat terwujud apa
yang kita harapkan yakni dengan pembelajaran pendidikan jasmani. Dari  latar  belakang  di  atas  maka  penulis  dalam  peneliti  mengambil  judul
“Pengaruh metode pembelajaran progresif terhadap motivasi belajar siswa SMK
Negeri 3 Cimahi kelas XI Perhotelan 3 pada pembelajaran aktivitas ritmik .‟‟
B. Rumusan Masalah