49
Dari tabel diatas diperoleh nilai F
hitung
sebesar 275,743 sedangkan nilai F
tabel
pada α = 0,05 diketahui sebesar 2,649. Dengan demikian F
hitung
F
tabel
sehingga H ditolak dan H
1
diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel EPS, DPS dan pertumbuhan penjualan
berpengaruh secara simultan terhadap harga saham.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil pengujian signifikansi parsial, variabel EPS dan DPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham, sedangkan variabel pertumbuhan
penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hal ini dapat dilihat dari nilai t
tabel
dan t
hitung
serta nilai signifikansi dari masing-masing variabel. Jika nilai signifikansi 0,05 maka variabel independen berpengaruh
terhadap variabel dependen, sedangkan jika nilai signifikansi 0,05 maka variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.
Berdasarkan hasil uji t, nilai signifikansi EPS adalah sebesar 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi EPS 0,05 sehingga EPS berpengaruh
secara parsial terhadap harga saham. Informasi EPS yang terdapat pada laporan keuangan perusahaan dapat digunakan untuk memprediksi harga saham dan akan
membantu para investor dalam membuat keputusan investasi. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Abdul 2005, Intan 2009, Izhar
2010 dan Subrata 2010 yang menemukan bahwa EPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Universitas Sumatera Utara
50
Berdasarkan hasil uji t, nilai signifikansi DPS adalah sebesar 0,002. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi DPS 0,05 sehingga DPS berpengaruh
secara parsial terhadap harga saham. DPS dapat digunakan untuk memprediksi harga saham dan para investor dapat mempertimbangkan DPS sebagai informasi
dalam berinvestasi. Hasil penelitan ini bertentangan dengan Izhar 2010 dan Intan 2009, namun sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Subrata
2010 yang menyatakan bahwa DPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham.
Berdasarkan hasil uji t, nilai signifikansi pertumbuhan penjualan adalah sebesar 0,508. Hal ini menunjukkan bahwa nilai signifikansi pertumbuhan
penjualan 0,05 sehingga pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh signifikan secara parsial terhadap harga saham. Pertumbuhan penjualan tidak dapat
digunakan untuk memprediksi harga saham. Perusahaan yang dapat mencapai penjualan yang tinggi belum tentu diikuti oleh peningkatan laba. Perusahaan
mungkin menghadapi beban-beban yang semakin besar akibat dari penjualan yang tinggi misalnya beban pemasaran dan beban penjualan. Hal ini mengakibatkan
investor tidak terlalu mempertimbangkan pertumbuhan penjualan sehingga menyebabkan pertumbuhan penjualan tidak signifikan terhadap harga saham.
Hasil penelitian ini sejalan dengan Abdul 2005 yang menemukan bahwa pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap harga
saham. Berdasarkan hasil uji F menghasilkan bahwa secara simultan EPS, DPS dan
pertumbuhan penjualan berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. Hal
Universitas Sumatera Utara
51
ini juga dapat dilihat dari koefisien determinasi yang diperoleh yaitu sebesar 0,887 yang mengindikasikan bahwa harga saham mampu dijelaskan oleh EPS, DPS dan
pertumbuhan penjualan sebesar 88,7, sedangkan selebihnya sebesar 11,3 dijelaskan oleh sebab-sebab lain. Hal ini menunjukkan bahwa investor dapat
menggunakan variabel-variabel ini secara simultan dalam memprediksi harga saham.
Universitas Sumatera Utara
52
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. secara parsial EPS dan DPS berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-
2009, sedangkan pertumbuhan penjualan tidak menunjukkan adanya pengaruh terhadap harga saham.
2. secara simultan EPS, DPS dan pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap harga saham. EPS, DPS dan pertumbuhan penjualan dapat
digunakan secara bersama-sama dalam memprediksi harga saham.
B. Keterbatasan penelitian
Penelitian ini memiliki keterbatasan diantaranya: 1. perusahaan yang tidak membayar dividen ikut disertakan dalam kriteria
sampel sehingga mengakibatkan hasil penelitan DPS menjadi tidak akurat,
2. peneliti hanya menggunakan variabel dari faktor fundamental untuk mengetahui pengaruh harga saham dan mengabaikan faktor-faktor lain
yang dapat mempengaruhi harga saham.
Universitas Sumatera Utara