pejabat dilingkungan Pemkab Serdang Bedagai, maka dengan mengacu pada Inpres No. 5 Tahun 2004 tentang Percepatan Pemberantasan Korupsi, maka sejak
tahun 2006 ini seluruh pejabat telah diwajibkan menyusun suatu penetapan kinerja. Penetapan ini pada dasarnya merupakan rencana kinerja yang akan
diwujudkan oleh para pejabat tersebut setiap tahunnya. Realisasi dari penetapan kinerja inilah. yang digunakan sebagai dasar evaluasi kinerja yang objektif dalam
proses penyusunan LAKIP. Dengan demikian diharapkan LAKIP dapat menggambarkan adanya transparansi dan akuntabilitas dari seluruh pejabat di
lingkungan Pemkab Serdang Bedagai. Meskipun telah terjadinya kemajuan dalam manajemen kinerja Pemkab
Serdang Bedagai akan tetapi masih terdapat kesenjangan antara praktek yang terjadi dengan konsep ideal yang seharusnya diterapkan.
Proposal ini akan meneliti tentang pengukuran kinerja Pemkab Serdang Bedagai. Karena Pengukuran kinerja merupakan salah satu instrumen penting
dalam menciptakan akuntabilitas sektor publik yang akan berdampak terhadap
pelaksanaan Good Governance, maka penulis memilih judul “Pengukuran Kinerja Pemerintah Daerah Berdasarkan Laporan Akuntabilitas Kinerja
Instansi Pemerintah Studi Kasus Pada Bapeda Pemkab Serdang Bedagai”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas penulis mencoba merumuskan masalah untuk menjadi dasar dalam penyusunan skripsi yaitu: Apakah LAKIP dijadikan sebagai
pedoman dalam pengukuran kinerja bagi Bapeda Pemkab Serdang Bedagai?
Universitas Sumatera Utara
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah : 1.
Untuk mengetahui sejauh mana LAKIP digunakan sebagai alat pengukuran kinerja Bapeda Pemkab Serdang Bedagai.
2. Untuk mengetahui implementasi LAKIP dalam mengukur
keberhasilan atau kegagalan kinerja Bapeda Pemkab Serdang Bedagai.
D. Manfaat Penelitian
Suatu Penelitian haruslah memiliki manfaat, adapun manfaat penelitian ini adalah :
1. Bagi Penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan
dan pengetahuan tentang pengukuran kinerja pemerintah daerah. 2.
Bagi Instansi Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, memberikan sumbangan masukan bagi pemerintah daerah.
3. Bagi Ilmu Pengetahuan, yaitu sebagai bahan acuanreferensi bagi
yang berminat melakukan penelitian yang berhubungan dengan kinerja pemerintah daerah.
E. Kerangka Konseptual
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah LAKIP disusun berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Universitas Sumatera Utara
Kinerja Instansi Pemerintah. Inpres ini memberikan tuntunan kepada semua instansi untuk menyiapkan LAKIP sebagai bagian integral dari siklus
akuntabilitas kinerja yang utuh yang dituangkan dalam suatu Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
Pemkab Serdang Bedagai belum memiliki dokumen Rencana Strategik Renstra yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai dalam kurun waktu 5
lima tahun. Hal ini disebabkan Pemkab Serdang Bedagai baru terbentuk tahun 2004 berdasarkan Undang-undang No. 36 tahun 2003. dengan demikian dalam
penyusunan LAKIP Kabupaten Serdang Bedagai berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJM tahun 2006 – 2010 dengan
memperhitungkan potensi, peluang dan kendala yang ada atau yang mungkin timbul.
Sebagai penjabaran lebih lanjut dari Rencana Stratejik, disusun Rencana Kinerja Tahunan Annual Performance Plan setiap tahun. Rencana kinerja
menggambarkan kinerja pencapaian sasaran strategik yang ingin dicapai atau target kinerja yang dengan orientasi pencapaian strategik tahunan. Target kinerja
ini menunjukkan nilai kuantitatif yang melekat pada setiap indikator kinerja, baik pada tingkat sasaran stratejik maupun tingkat kegiatan dan merupakan
perbandingan bagi proses pengukuran keberhasilan organisasi yang dilakukan setiap periode pelaksanaan. Sasaran stratejik ini mencakup programkegiatan yang
akan dilaksanakan dan ingin dicapai. Performance Budgeting
anggaran yang berorientasi pada kinerja adalah sistem penganggaran yang berorientasi pada output organisasi dan berkaitan
Universitas Sumatera Utara
sangat erat dengan Visi, Misi dan Rencana Strategis Organisasi. Performace budgeting
mengalokasikan sumber daya pada program, bukan pada unit organisasi semata dan memakai output measurement sebagai indikator kinerja organisasi.
Rencana kinerja yang diinginkan diimplementasikan selama periode tertentu. Rencana kinerja mengandung unsur-unsur meliputi: sasaran, program,
dan kegiatan. Pengimplementasian rencana kinerja tersebut akan menghasilkan Realisasi Kinerja yang dicapai organisasi. Realisasi kinerja tersebut disajikan
dalam Laporan Kinerja yang dikeluarkan pada akhir periode. Pengukuran kinerja dilakukan dengan membandingkan antara rencana kinerja yang diinginkan dengan
realisasi yang dicapai organisasi. Selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap penyebab terjadinya celah kinerja yang terjadi serta tindakan perbaikan yang
diperlukan di masa mendatang. Hasil analisis kinerja ini akan menghasilkan LAKIP yang merupakan gambaran tentang sejauh mana pelaksanaan misi
organisasi dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, kerangka konseptual penelitian ini sebagaimana
tercantum pada Gbr. 1.1.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual
Sasaran Stratejik Target Kinerja
Rencana Kinerja Capaian Kinerja
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
LAKIP Pengukuran
Kinerja Anggaran
Kabupaten Rencana
StratejikRPJM Kabupaten
Indikator Kinerja
Analisis Capaian Kinerja 2006
Mencakup Indikator Input, output, outcome, benefit dan Impact
Menggunakan anggaran berbasis kinerja
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengukuran Kinerja