d. Kepuasan pegawai
Dalam organisasi yang banyak melakukan invoasi, peran strategis pegawai sangat menentukan kelangsungan organisasi.
e. Kepuasan komunitas dan Shareholder Stakeholder
Pengukuran kinerja perlu idrancang untuk mengakomodasikan kepuasan para stakeholder.
f. Waktu
Informasi untuk pengukuran kinerja haruslah informasi yang terbaru, sehingga manfaat hasil pengukuran kinerja dapat dimaksimalkan.
Pengukuran kinerja atas aspek-aspek diatas bertujuan untuk memperoleh hasil kinerja yang nyata dan untuk perbaikan kinerja di masa mendatang.
4. Siklus Pengukuran Kinerja
Menurut Bastian 2006 : 281 “Terdapat 5 lima tahap untuk melakukan pengukuran kinerja yaitu Penskemaan Strategik, Penciptaan
Indikator, Pengembangan Sistem Pengukuran Data, Penyempurnaan Ukuran Kinerja dan Pengintegrasian dengan Proses Manajemen”.
Berikut uraian masing-masing tahap Gambar 2.1 sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
a. Perencaan Strategik
Siklus pengukuran kinerja dimulai dengan proses perencanaan strategik, yang berkenaan dengan penetapan visi, misi, tujuan, dan sasaran,
kebijakan, program operasional dan kegiatanaktivitas. b.
Penetapan Indikator Kinerja Setelah perumusan strategik, instansi pemerintah perlu menyusun dan
menetapkan ukuranindikator kinerja. Ada beberapa aktivitas yang dilaksanakan dalam proses ini. Untuk beberapa jenis program, tahapan ini
mungkin mudah dan sederhana untuk didefenisi. Indikator kinerja dapat berupa indikator input, process, output, outcomes, benefit atau impacts.
Indikatorukuran yang mudah adalah untuk aktivitas yang dapat dihitung. Misalnya: jumlah klaim yang diproses
c. Mengembangkan Sistem Pengukuran Kinerja
Ada tiga kegiatan dalam tahap ini. Pertama, harus yakin bahwa mempunyai data atau pencarian data yang diperlukan terus dilanjutkan
sesuai dengan siklus pengukuran kinerja. Kedua, mengukur kinerja harus mengumpulkan data. Terakhir, menggunakan data pengukuran kinerja
yang dihimpun, dan hal ini harus dipresentasikan dengan cara yang dapat dimengerti.
d. Penyempurnaan Ukuran
Pada tahapan ini, pemikiran atas indikator hasil outcomes dan indikator dampak impacts menjadi lebih penting dibandingkan pemikiran atas
indikator masukan inputs dan keluaranoutputs.
Universitas Sumatera Utara
e. Pengintegrasian Dengan Proses Manajemen
Pada saat ukuran kinerja tersedia, tantangan selanjutnya adalah mengintegrasi pengukuran kinerja dengan proses manajemen.
Gambar 2.1 Siklus Pengukuran Kinerja
Sumber : Indra Bastian, 2006. Akuntasi Sektor Publik : Suatu Pengantar,
Erlangga, Jakarta, Hal 281.
Siklus pengukuran kinerja ini harus dilaksanakan secara bertahap sesuai dengan tahapan yang ada untuk menghasilkan pengukuran kinerja yang maksimal
dan berkualitas.
Penskemaan Strategi
Integrasikan dengan Proses
Manjemen
Menciptakan Indikator
Mengembangkan Sistem Pengukuran
Data
Penyempurnaan Ukuran
Universitas Sumatera Utara
B. Indikator Kinerja
1. Pengertian dan Elemen Indikator Kinerja
Indikator kinerja adalah ukuran kuantitatif dan kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian sasran atau tujuan yang telah
ditetapkan,dengan memperhitungkan elemen indikator kinerja. Elemen yang terdapat dalam indikator kinerja menurut Bastian 2006 :
267 berupa: ”Indikator Masukan Input, Indikator Proses Process, Indikator Keluaran
Output, Indikator Hasil Outcome, Indikator Manfaat Benefit, Indikator Dampak Impact”.
a. Indikator Masukan Input
Indikator masukan adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator ini
dapat berupa dana dan sumber daya manusia, informasi, kebijakanperaturan perundang-undangan dan sebagainya. Dengan meninjau distribusi sumber daya,
seuatu lembaga menganalisis apakah alokasi sumber daya yang dimiliki telah sesuai dengan rencana strategis yang telah diterapkan.
b. Indikator Proses Process
Rambu yang dominan dalam proses adalah tingkat efisiensi dan ekonomis pelaksanaan kegiatan organisasi. Efisiensi berarti besarnya hasil yang diperoleh
pemanfaatan sejumlah input. Sedangkan ekonomis yang dimaksud adalah bahwa pelaksanaan kegiatan tersebut secara lebih murah dibandingkan dengan standar
biaya atau waktu yang ditentukan untuk itu.
Universitas Sumatera Utara