Tatacara tentang penyusunan kegiatan dan Indikator Kinerja Informasi “tentang Realisasi Kinerja disajikan secara bersanding

8. Bentuk LaporanKinerja

Bentuk dari Laporan Kinerja Pemerintah ProvinsiKabupatenKota yang tercantum dalam PP No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 17 ayat 1 dan 2 yaitu: Ayat 1 Laporan Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, berisi ringkasan tentang keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBNAPBD. Ayat 2 Bentuk dan isi Laporan Kinerja disesuaikan dengan bentuk dan isi rencana kerja dari anggaran sebagaimana ditetapkan dalam peraturan pemerintah terkait, ilustrasi format Laporan Kinerja disajikan pada Lampiran III. Format Laporan Keuangan pada Lampiran III PP No.8 Tahun 2006 ini tercantum dalam Lampiran A. Dalam Penjelasan atas PP No.8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 17 ayat 1:

a. Tatacara tentang penyusunan kegiatan dan Indikator Kinerja

dimaksud didasarkan pada ketentuan peraturan pemerintah tentang rencana kerja pemerintah dan peraturan pemerintah tentang penyusunan rencana kerja dan anggaran Kementerian NegaraLembaga.

b. Informasi “tentang Realisasi Kinerja disajikan secara bersanding

dengan Kinerja yang direncanakan dan dianggarkan sebagaimana tercantum dalam Rencana Kerja dan Anggaran KementerianLembagaSatuan Kerja Perangkat DaerahPemerintah PusatDaerah untuk tahun anggaran yang bersangkutan. Universitas Sumatera Utara

D. Pengukuran Kinerja Berdasarkan LAKIP

1. Penyusunan LAKIP

Menurut Inpres No. 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 1999 : 5 Pelaksanaan penyusunan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dilakukan dengan :

a. mempersiapkan dan menyusun perencanaan strategik;

b. merumuskan visi, misi, faktor-faktor kunci keberhasilan, tujuan,

sasaran dan strategi instansi Pemerintah; c. merumuskan indikator kinerja instansi Pemerintah dengan berpedoman pada kegiatan yang dominan, menjadi isu nasional dan vital bagi pencapaian visi dan misi instansi Pemerintah;

d. memantau dan mengamati pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

dengan seksama; e. mengukur pencapaian kinerja dengan : 1 perbandingan kinerja aktual dengan rencana atau target; 2 perbandingan kinerja aktual dengan tahun-tahun sebelumnya; 3 perbandingan kinerja aktual dengan kinerja di negara-negara lain, atau dengan standar internasional.

f. melakukan evaluasi kinerja dengan :

1 menganalisis hasil pengukuran kinerja ; 2 menginterprestasikan data yang diperoleh; 3 membuat pembobotan rating keberhasilan pencapaian program; 4 membandingkan pencapaian program dengan visi dan misi instansi pemerintah. PP No. 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah Pasal 20 Ayat 5 menyatakan:”Sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat 1 setidak-tidaknya mencakup perkembangan keluaran dari masing-masing kegiatan dan hasil yang dicapai dari masing-masing program sebagaimana ditetapkan dalam dokumen pelaksanaan APBNAPBD”. Universitas Sumatera Utara