gelatin berkisar 15-30
Perubahan kerapuhan kapsul oleh kelembaban relatif telah dipelajari oleh Kontny dan Mulski Gambar 2.7. Pemantauan terhadap karakteristik kapsul yang
disimpan pada kelembaban yang bervariasi membuktikan bahwa kelembaban merupakan salah satu parameter yang penting dalam pembuatan dan penyimpanan
kapsul. Kriteria yang diterima bahwa kerapuhan kapsul yang signifikan tidak boleh terdeteksi pada kapsul yang disimpan pada kelembaban relatif 30 dan
50 selama 4 minggu Kontny, dkk., 1989. C dan 30-60 kelembaban relatif RH. Margareth,
dkk., 2009.
2.7 Disolusi
Disolusi adalah proses dimana suatu zat padat menjadi terlarut dalam suatu pelarut. Pelarutan obat dalam media aqueous merupakan suatu bagian penting
sebelum kondisi absorpsi sistemik Gennaro, 1990. Disolusi dari suatu zat bisa digambarkan oleh persamaan Noyes-Whitney :
dc dt = KS Cs – C di mana dcdt adalah laju disolusi, K adalah konstanta laju disolusi, S adalah luas
permukaan zat padat yang melarut, Cs adalah konsentrasi obat dalam lapisan difusi, C adalah konsentrasi obat dalam medium disolusi pada waktu t Ansel,
1989. Alat disolusi berdasarkan Farmakope Indonesia edisi IV ada dua jenis,
yaitu : a. Metode Keranjang Alat I
b. Metode Dayung Alat II
Universitas Sumatera Utara
2.8 Pengemasan
Proses pengemasan adalah bagian siklus produksi yang dilakukan terhadap produk ruahan untuk menghasilkan produk jadi Anonim
a
Pengemasan berperan untuk melindungi pindahnya kelembapan dari lingkungan luar terhadap kandungan produk dan melindungi produk dari oksidasi
dan cahaya. Hubungan antara kondisi penyimpanan dan variabel pengemasan pada stabilitas disolusi produk dipengaruhi oleh sifat-sifat bahan pengemasnya
mengenai ketahanan terhadap kelembapan. Misalnya sediaan tablet salut enterik yang dibungkus dengan kertas kurang stabil dari sudut pandang sifat-sifat disolusi
sedangkan yang disimpan dalam botol kaca tidak mempengaruhi laju disolusi walaupun terpapar suhu 40
, 2011. Pengemas harus dapat melindungi produk terhadap segala pengaruh luar yang merugikan
yang dapat mempengaruhi kualitas atau potensi produk seperti cahaya, kelembapan, oksigen, kontaminasi biologi, ataupun kerusakan mekanis WHO,
2002.
o
C dan 90 KR atau 50
o
C dan 50 KR selama 40 hari. Dari penelitian lain juga disebutkan bahwa tablet yang disimpan di foil
blister lebih terlindungi, dibandingkan sampel yang dikemas dalam polivinilkloridapolietilen menunjukkan perlambatan laju disolusi setelah
disimpan selama 3 bulan pada suhu 37
o
C dan 75 KR Murthy and Sellassie,1993.
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat-alat
Alat disolusi metode dayung Veego, spektrofotometer Shimadzu, neraca listrik Mettler Toledo, alat pembuat kapsul yang dibuat dari batang besi
bentuk silindris dengan panjang 10 cm dan diameter 7,5 mm untuk bagian badan kapsul dan 8,0 mm untuk bagian tutup kapsul, lemari pengering kapsul,
micrometer Delta, pH meter Hanna, jangka sorong Tricle, stopwatch, viskosimeter Thomas-Stromer Haake, termometer, climatic chamber
Memmert, anak timbangan 50 g dan 2 kg, micrometer Delta, kamera digital Canon, labu tentukur Pyrex, beaker glass Pyrex, pipet volume Pyrex, gelas
ukur Pyrex, pipet tetes, bola karet dan alat-alat laboratorium yang biasa digunakan.
3.2 Bahan-bahan
Natrium alginat 80-120 cP adalah produk Wako Pure Chemical Industries, Ltd. Japan, Titanium dioksida, Nipagin, Fero sulfat heptahidrat, Asam askorbat, Asam
klorida Merck, kalsium klorida anhidrat Wako pure chemical industries, Ltd Japan, Laktosa, 1,10-fenantrolin-monohidrat, Hidroksilamin klorida, Natrium
asetat trihidrat, minyak silikon
Universitas Sumatera Utara