Pengaruh Penggunaan Minyak Silikon dalam Proses Pengeringan Cangkang Kapsul

viskositas maka semakin tebal cangkang kapsul dan memperlambat laju pelepasan Sari, 2011. Berdasarkan hasil pengukuran viskositas larutan alginat yang digunakan dalam pembuatan cangkang kapsul alginat dengan konsentrasi Na alginat 4 dan 4,5 diketahui bahwa Na alginat 4,5 memiliki viskositas yang lebih tinggi daripada Na alginat 4 Lihat Lampiran 1, sehingga mempengaruhi ketebalan cangkang kapsul, dimana ketebalan cangkang kapsul dengan konsentrasi Na alginat 4 berkisar antara 0,078-0,102 mm, dan ketebalan cangkang kapsul dengan konsentrasi Na alginat 4,5 berkisar antara 0,140-0,164 mm. Hal tersebut mempengaruhi pelepasan Fero sulfat dalam cangkang kapsul dimana laju disolusi Fero sulfat dalam kapsul dengan konsentrasi Na alginat dalam cangkang kapsul 4,5 memperlihatkan profil disolusi yang lebih lambat daripada cangkang kapsul alginat dengan konsentrasi Na alginat 4 .

4.2.4 Pengaruh Penggunaan Minyak Silikon dalam Proses Pengeringan Cangkang Kapsul

4.2.4.1 Laju Pelepasan Fero sulfat dalam kapsul alginat yang menggunakan minyak silikon dan tanpa menggunakan minyak silikon Laju pelepasan Fero sulfat dalam kapsul alginat pada medium pH 1,2 dalam cangkang kapsul alginat yang tanpa menggunakan minyak silikon dan menggunakan minyak silikon terlihat ada perbedaan. Dapat dilihat pada Gambar 4.12. Universitas Sumatera Utara 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 50 100 150 200 250 300 Waktu m enit K u m u lat if yan g t er lep as tanpa menggunakan minyak silikon menggunakan minyak silikon Gambar 4.12 Pengaruh penggunaan minyak silikon terhadap pelepasan Ferosulfat dalam cangkang kapsul alginat yang tanpa menggunakan minyak silikon dan cangkang kapsul alginat yang menggunakan minyak silikon sebagai lubrikan. Pada pelepasan Fero sulfat dalam kapsul alginat yang tanpa menggunakan minyak silikon pada menit ke-60, 120, dan 180 masing-masing adalah 55,96, 65,44, dan 84,52. Sedangkan, pelepasan Fero sulfat dalam cangkang kapsul alginat yang menggunakan minyak silikon pada menit ke-60, 120, dan 180 masing-masing adalah 57,12, 63,92, dan 82,43. Dari grafik diatas dapat diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada menit ke-60 dan 120 dimana p ≥0,05. Pada menit ke-180 terlihat adanya perbedaan yang signifikan dengan p ≤0,05. Pada menit terakhir di menit 240 kapsul alginat yang tanpa menggunakan minyak silikon mengalami pelepasan Fero sulfat sebanyak 85,97 dan cangkang kapsul alginat yang menggunakan minyak silikon mengalami pelepasan Fero sulfat sebanyak 85,20. Setelah dilakukan uji statistik profil pelepasan Fero sulfat dalam kapsul alginat yang tanpa menggunakan minyak silikon dan yang menggunakan minyak silikon menggunakan metode Independent T-Test dengan tingkat kepercayaan 95 α = 0,05 menunjukkan tidak ada perbedaan antara cangkang kapsul alginat Universitas Sumatera Utara yang tanpa menggunakan minyak silikon dan cangkang kapsul alginat yang menggunakan minyak silikon. Jadi, penggunaan minyak silikon sebagai lubrikan untuk memudahkan pengeluaran cangkang kapsul dari cetakan cangkang kapsul alginat tidak berpengaruh terhadap pelepasan Fero sulfat dari kapsul alginat. Universitas Sumatera Utara

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Penyimpanan kapsul alginat yang mengandung Fero sulfat dan menggunakan pemburam TiO 2 pada suhu 30 C, RH 70 dan suhu 40 C, RH 75 dengan menggunakan pengemas aluminium foil selama 3 bulan berpengaruh terhadap stabilitas kimia Fero sulfat dimana kadar Fero Fe 2+ setelah penyimpanan menunjukkan perbedaan dengan sebelum penyimpanan. Pada penyimpanan suhu 30 C,RH 70 selama 3 bulan kadar Fe masih memenuhi persyaratan, tetapi pada penyimpanan suhu 40 C,RH 75 2. Penyimpanan berpengaruh terhadap stabilitas fisik Fero sulfat dalam kapsul alginat dimana dengan pengamatan secara visual warna serbuk Fero sulfat pada suhu 30 kadar Fe menjadi tidak memenuhi persyaratan. C, RH 70 setelah penyimpanan selama 3 bulan, dimana sebelum penyimpanan berwarna hijau kebiruan berubah menjadi warna coklat muda, dan pada suhu 40 C, RH 75 berubah menjadi warna coklat tua, akan tetapi warna cangkang kapsul tidak berubah selama penyimpanan dan tidak menunjukkan kerapuhan. Penyimpanan kapsul alginat yang mengandung Fero sulfat pada suhu 30 C, RH 70 dan suhu 40 C, RH 75 berpengaruh terhadap pelepasan Fero sulfat dimana penyimpanan pada suhu 30 C, RH 70 dan suhu 40 C, RH 75 memiliki perbedaan dengan pelepasan Fero sulfat sebelum penyimpanan. Universitas Sumatera Utara