Analisis SWOT Diagram Ishikawa diagram Sebab Akibat Cause and Effect Diagram.

2.5 Analisis SWOT

Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strenghts dan peluang Oppurtunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weaknesess dan ancaman Threats. Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan, misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut analisis situasi yaitu model yang paling popular untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT. Penelitian menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh faktor internal dan eksternal. Kedua faktor tersebut harus dipertimbangkan dalam analisis SWOT. SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan External Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal peluang Opportunities dan ancaman Threats dengan faktor internal kekuatan Strengths dan kelemahan Weaknesess, Rangkuti 2008 Gambar 2.1 Analisis SWOT Universitas Sumatera Utara

2.6 Diagram Ishikawa diagram Sebab Akibat Cause and Effect Diagram.

Diagram ini disebut juga diagram tulang ikan fishbone chart dan berguna untuk memperlihatkan faktor-faktor utama yang berpengaruh pada kualitas dan mempunyai akibat pada masalah yang kita pelajari. Selain itu kita juga dapat melihat faktor-faktor yang lebih terperinci yang berpengaruh dan mempunyai akibat pada faktor utama tersebut yang dapat kita lihat dari panah-panah yang berbentuk tulang ikan pada diagram fishbone tersebut Heizer dan Render 2006. Diagram Ishikawa disebut juga diagram tulang ikan atau diagram sebab- akibat adalah diagram yang menunjukkan penyebab peristiwa tertentu. umum yang menggunakan diagram Ishikawa adalah untuk desain produk, kontrol kualitas dan untuk mengidentifikasi faktor-faktor potensial yang menyebabkan efek keseluruhan. Setiap penyebab atau alasan ketidaksempurnaan merupakan sumber dari permasalahan. Penyebab umumnya dikelompokkan ke dalam kategori utama untuk mengidentifikasi sumber-sumber masalahnya. Kategori biasanya meliputi: Manusia : Siapa saja yang terlibat dengan proses. Metode : Bagaimana proses yang dilakukan dan persyaratan khusus untuk melakukannya, seperti kebijakan, prosedur, aturan, peraturan dan hukum Mesin: Peralatan, komputer, peralatan dan lain-lain yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan. Material : bahan baku, suku cadang, pena, kertas, dll yang digunakan untuk menghasilkan produk akhir. Universitas Sumatera Utara Pengukuran: Data yang dihasilkan dari proses yang digunakan untuk mengevaluasi kualitas Lingkungan: Kondisi, seperti lokasi, waktu, suhu, dan budaya di mana proses tersebut beroperasi. Diagram Ishikawa berbentuk fishbone yang menunjukkan faktor Peralatan, Proses, Manusia, Bahan, Lingkungan dan Manajemen. Itu semua merupakan masalah yang mempengaruhi keseluruhan. Panah kecil menghubungkan sub- penyebab penyebab utama. Ishikawa diagram yang diajukan oleh Kaoru Ishikawa pada tahun 1960. Ia mempelopori proses manajemen mutu di galangan kapal Kawasaki, dan merupakan salah satu pencetus teori manajemen modern. Diagram Ishikawa pertama kali digunakan pada tahun 1960, dan dianggap sebagai salah satu dari tujuh alat dasar kontrol kualitas. Diagram ini dikenal sebagai diagram fishbone karena bentuknya mirip dengan kerangka dasar ikan. Diagram tulang ikan dapat di lihat berdasarkan gambar dibawah ini : Gambar 2.2. Diagram Tulang Ikan Universitas Sumatera Utara Untuk mendapatkan diagram ishikawa yang baik, penyusunan yang lancar dan mendapatkan hubungan sebab akibat yang rumit, maka beberapa hal perlu diperhatikan dalam rangka penyusunannya : a. Nyatakan masalah yang akan ditelusuri penyebabnya, pastikan semua peserta memahami dan menyetujui permasalahan itu sebagai akibat utama. b. Tuliskan akibat utama masalah utama tersebut di dalam segi-empat pada posisi kepala ikan . c. Tuliskan ke 4 faktor penyebab primer yaitu SDM, metoda, material dan mesin pada masing-masing 4 cabang utama tulang ikan jika proses yang dianalisis adalah proses manufacturing. d. Kembangkan tiap faktor primer tersebut ke dalam faktor penyebab sekunder. Kemudian faktor penyebab sekunder yang ditemukan dituliskan sebagai ranting pada cabang tulang ikan. e. Ulangi hal yang sama terhadap masing-masing ranting, yaitu kembangkan kemungkinan penyebab tersier dan susunlah ke dalam grafik berupa anak ranting dan seterusnya. f. Pertimbangkan untuk melakukan pemecahan ranting apabila anak ranting yang terbentuk terlalu bertumpuk. Periksa kembali semua penyebab yang telah dituliskan, hilangkan hal-hal yang mungkin merupakan suatu akibat dengan demikian menjadi masalah lain, atau merupakan suatu gejala dengan demikian menjadi tidak nyata karena tidak dapat diukur, dikontrol atau tidak spesifik. g. Ulangi pemeriksaan terhadap grafik yang diperoleh, eliminasi penyebab yang tidak dapat atau belum dapat diukur dan dikonrtrol atau dengan kata Universitas Sumatera Utara lain tidak dapat dilakukan perbaikan atas penyebab tersebut karena tidak spesifik. Selain itu lakukan penggantian istilah apabila ada istilah yang kurang tepat atau kurang spesifik. h. Usahakan agar penyebab-penyebab teridentifikasi yang tersisa juga merupakan proses variabel. Sehingga peningkatan dan perbaikan terhadap proses variabel tersebut akan dapat dipastikan memberikan masukan. Sebab dalam diagram seringkali disebut dengan 4 M yang akan dijelaskan di bawah ini. Diagram sebab akibat dapat mengungkapkan hubungan penting dalam sebuah variabel dan penyebab yang mungkin memberikan informasi tambahan ke dalam perilaku proses. Penyebab dapat diturunkan atau di “brainstorming” dimasukan dalam label kategori tulang ikan tersebut. Teknik untuk membuatnya dengan pertanyaan “mengapa?” Kategori dan tipe umum diagram sebab-akibat ini antara lain : 4 M digunakan dalam manufaktur, adalah : - Machine Mesinteknologi - Method proses inspeksi - Material Bahan baku, bahan habis pakai dll - Man power Tenaga kerja fisik Pikiran kerja otak: Kaizens, Saran 8 P digunakan dalam industri jasa, adalah : - ProductService Layanan - Price Harga - Place Tempat - Promotion Promosi Universitas Sumatera Utara - People Orang - Process Proses - Physical Evidence Bukti - Productivity Quality Produktivitas dan kualitas 4 S digunakan dalam industri jasa, adalah : • Surroundings Terdekat • Suppliers Pemasok • Systems Sistem • Skills Keterampilan M yang lain adalah : • Mother Nature Environment Lingkungan • Measurement Inspection Pengukuran • Maintenance Pemeliharaan • Money Power Uang • Management Manajemen Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA KONSEPTUAL