BAB V PEMBAHASAN
5.1 Umur
Umur secara tidak lansung berpengaruh pada pengetahuan. Semakin bertambah umur pengalaman pun semakin luas, dan jika pengalaman luas maka
pengetahuan pun semakin baik. Dari Tabel 4.1 dapat dilihat umur responden pada penelitian ini adalah 14 tahun sebanyak 6 orang 11.5, 15 tahun sebanyak 14 orang
26.9, 16 tahun sebanyak 25 orang 48.1 dan 17 tahun sebanyak 7 orang 13.5.
5.2 Dismenorea
Dismenorea adalah nyeri perut yang berasal dari kram rahim yang terjadi selama menstruasi. Dismenoreanyeri haid terjadi karena ketidak seimbangan hormon
dalam darah sehingga menyebabkan rasa nyeri timbul. Faktor psikologis juga ikut berperan terjadinya dismenorea pada wanita. Status gizi wanita sangat mempengaruhi
terjadinya menarke atau haid pertama, apabila status gizi baik maka pada saat menstruasi remaja tidak akan mengalami keluhan nyeri haid dismenorea.Dito,
2011 Nyeri haid diduga terkait dengan produksi hormon progesteron yang
meningkat. Hormon progesteron dihasilkan oleh jaringan ikat kelenjar indung telur corpus luteum setelah melepaskan sel telur matang setiap bulan. Hormon tersebut
memperbesar ketegangan mulut rahim hingga lubang mulut rahim menjadi sempit, akibatnya otot-otot rahim lebih kuat berkontraksi untuk dapat mengeluarkan
darah haid melalui mulut rahim yang sempit. Kontraksi otot rahim yang
Universitas Sumatera Utara
menyebabkan kejang otot yang dirasakan sebagai nyeri. Keluhan nyeri haid berkurang atau
malahan hilang setelah kehamilan atau melahirkan anak pertama. Hal ini karena regangan pada waktu rahim membesar dalam kehamilan membuat ujung-
ujung syaraf dirongga panggul dan sekitar rahim menjadi rusak. Bobak, Irene M. 2005
Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa remaja putri SMA Cahaya Medan mengalami nyeri haid dismenorea sebanyak 52 orang. Hal ini dapat dilihat
dari perilaku makan siswi SMA Cahaya Medan lebih banyak dalam kategori kurang.
5.3 Perilaku Makan Remaja
Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pada pengetahuan 36.5, sikap 42.3 dan tindakan 46.2 remaja putri sebagian besar pada kategori
kurang. Hal ini dapat disebabkan kebiasaan makan remaja yang dipengaruhi oleh lingkungan, teman sebaya, tingkat perkembangan teknologi dan komunikasi,
kehidupan putri dan kegiatan diluar rumah. Dimana kebiasaan remaja tidak suka sarapan pagi, kegemaran makan snack, kembang gula, makanan cepat saji dan
softdrinks. Salah satu penyebab kebiasaan makan remaja pada remaja adalah
pengetahuan gizi yang rendah dan terlihat pada kebiasaan makan yang salah. Pengetahuan dan praktek gizi remaja yang rendah tercermin dari perilaku
menyimpang dalam kebiasaan memilih makanan. Remaja yang memiliki pengetahuan gizi yang baik akan lebih mampu memilih makanan yang sesuai dengan kebutuhanya.
Universitas Sumatera Utara
Kebiasaan makan remaja ini akan berpengaruh saat mereka menstruasi. Karena ada makanan-makanan tertentu yang dapat memperberat rasa nyeri saat haid.
5.4 Pola Makan Remaja