Modal Sosial ALBUM Alumni Budi Mulia

pe mbelajar, mengembangkan “self of mastery”, self efficacy, dan reinforcement bagi pembelajar.

2.9. Modal Sosial

Suatu kelompok masyarakat sangat erat kaitannya dengan modal sosial. Modal sosial adalah suatu sistem yang mengacu kepada atau hasil dari organisasi sosial dan ekonomi, seperti pandangan tentang dunia world-view, kepercayaan trust, pertukaran timbal balik reciprocity, pertukaran ekonomi dan informasi informational and economic exchange, kelompok-kelompok formal dan informal formal and informal groups, serta asosiasi-asosiasi yang melengkapi modal-modal lainnya fisik, manusiawi, budaya sehingga memudahkan terjadinya tindakan kolektif, pertumbuhan ekonomi dan pembangunan Colletta Cullen, 2000. Modal sosial menurut Fukuyama 2000 adalah serangkaian nilai atau norma informal yang dimiliki bersama diantara anggota kelompok masyarakat yang memungkinkan terjadinya kerjasama atas dasar saling mempercayai mutual-trust. Norma-norma yang menghasilkan modal sosial harus secara substantif menginternalkan seperti kejujuran, pemenuhan tugas dan kesediaan untuk saling menolong serta berkomitmen bersama. Fukuyama 2002 juga menyatakan bahwa modal sosial yang kuat akan merangsang pertumbuhan berbagai sektor ekonomi dan sektor lainnya. Ini terkait dengan melekatnya nilai-nilai yang kuat dan tumbuhnya tingkat rasa saling percaya yang tinggi di tengah masyarakat. Tingkat kohesisifitas ke dalam yang kuat, dan Universitas Sumatera Utara keluasan jaringan keluar yang tinggi, adanya rasa saling percaya, nilai-nilai dan norma yang menunjang berbagai bentuk interaksi sosial yang dilakukan akan dapat dipergunakan untuk mengatasi masalah.

2.10. PMI

Palang Merah Indonesia PMI adalah sebuah organisasi perhimpunan nasional di Indonesia yang bergerak dalam bidang sosial kemanusiaan. PMI selalu berpegang teguh pada tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan. Sampai saat ini PMI telah berada di 33 PMI Daerah tingkat provinsi dan sekitar 408 PMI Cabang tingkat kotakabupaten di seluruh Indonesia Anonim, 2010. Tugas-tugas pokok PMI sesuai dengan konvensi-konvensi Jenewa 1949 adalah : 1. Kesiapsiagaan bantuan dan penanggulangan bencana. 2. Pelatihan Pertolongan Pertama untuk sukarelawan. 3. Pelayanan Kesehatan dan Kesejahteraan masyarakat. 4. Pelayanan transfusi darah.

2.10.1. Unit Transfusi Darah UTD

Unit Transfusi Darah sudah dibentuk oleh PMI pada tahun 1950 sebagai kelanjutan usaha Transfusi Darah yang diselenggarakan oleh Palng Merah Belanda, namun antara tahun 1950 sampai dengan tahun 1968 sangat sedikit kemajuan yang dicapai. Di beberapa kota ada Dinas Transfusi Darah DTD seperti di Jakarta, Bogor, Bandung, Semarang , Surabaya, Ujung Pandang, Medan, dan beberapa kota lainnya Universitas Sumatera Utara yang umumnya berupa unit- unit pendaftaran donor. Namun pada masa itu koordinasi tidak berjalan dengan baik Munandar, 2008. Program transfusi darah secara nasional di lingkungan Palang Merah Indonesia baru dimulai pada tanggal 1 Februari 1969, dengan didirikannya Lembaga Pusat Transfusi Darah LPTD yang kemudian berkembang menjadi Unit Transfusi Darah Pusat yang memiliki cabang di seluruh Indonesia. Fungsi dari Unit Transfusi Darah yakni sebagai berikut : 1. Sebagai pelaksana teknis dalam upaya kesehatan transfusi darah di tingkat pusat. 2. Mengawasi dan membina UTDDUTDC PMI seluruh Indonesia. 3. Melaksanakan produksi bahan-bahan alat-alat penyediaan darah dan produk darah. 4. Melaksanakan pegerahan dan pelestarian donor darah sukarela secara nasional. 5. Melaksanakan penyediaan logistik bahan-bahan penyediaan darah. 6. Membantu pengurus pusat PMI dalam menyiapkan pedomanketentuan. 7. Menjalankan hubungan fungsional dengan instansi dan lembaga lain sesuai tugasnya. Pada dasarnya darah tidak boleh diperjualbelikan. Namun pelaksanaan upaya kesehatan transfusi darah sangat memerlukan dukungan ketenagaan, peralatan, dana dan system pengelolalaannya yang pada hakikatnya kesemuannya itu memerlukan biaya. Sumber dana PMI sendiri terbatas, maka dikenakanlah biaya pengelolaan darah service cost, semata-mata untuk mengganti biaya pengelolaan darah sejak darah diambil dari donor sampai darah ditransfusikan pada pasien.

2.10.2 Darah

Universitas Sumatera Utara Darah adalah materi biologis yang bersifat multi antigenik, sehingga secara potensial dapat menimbulkan berbagai reaksi pada individu lain. Darah merupakan suatu jaringan tubuh yang terdapat dalam pembuluh darah yang berwarna merah Syaifuddin, 1995. Darah adalah jaringan ikat berbentuk cairan yang terdiri dari 4 bagian yaitu sel- sel darah merah eritrosit, sel-sel darah putih leukosit, sel-sel darah pembeku atau keeping-keping darah trombosit, dan cairan darah plasma darah. Darah merupakan alat pengangkut utama didalam tubuh kita. Darah manusia berwarna merah, tetapi warna itu tidak tetap. Kadang-kadang darah itu berwarna merah kehitam-hitaman, hal ini terkangantung jumlah oksigen dan karbondioksida yang terkandung dalam darah Irianto, 2004. Secara umum fungsi darah adalah sebagai berikut: a. Sebagai zat pengangkut sari-sari makanan ke seluruh jaringan tubuh. b. Sel darah merah eritrosit membawa oksigen O2 dari paru-paru ke jaringan dan karbondioksida CO2 dari jaringan ke paru-paru. c. Melawan infeksi bakteri melalui kerja sel darah putih. d. Mengatur keseimbangan asam dan basa untuk menghindari kerusakan jaringan. e. Mengangkut metabolism dari jaringan ke alat-alat pengeluaran. f. Menjaga suhu tubuh. g. Mengedarkan air ke seluruh tubuh. h. Mengedarkan hormon dan enzim-enzim ke seluruh tubuh. Volume rata-rata darah orang dewasa adalah 6-8 dari berat tubuh atau sekitar 5 – 6 liter. Darah terdiri dari komponen berbentuk dan komponen plasma. Universitas Sumatera Utara Komponen berbentuk kurang lebih 45 yang terdiri dari sel darah merah atau disebut eritrosit, sel darah putih atau disebut lekosit dan sel pembekuan atau disebut trombosit. 55 merupakan bentuk cair yang disebut sebagai plasma. Komponen darah terdiri dari : a. Sel darah merah atau eritrosit b. Keping-keping darah atau trombosit c. Sel darah putih atau leukosit d. Serum darah atau plasma

2.10.3 Transfusi Darah

Transfusi darah adalah suatu tindakan medis dalam rangka proses pemindahan darah dari seorang donor kepada resipien untuk memulihkan kesehatan dan menyelamatkan nyawa seseorang. Dalam proses ini terkait berbagai usaha yaitu memelihara keadaan biologis viability darah dan komponennya, mengamankan serta mencocokkan dengan resipien, sehingga tetap bermanfaat sebagai pengobatan bagi resipien Ebrahim, 2004.

2.10.4 Donor Darah

Menurut WHO, Depkes dan UNFPA 2001 ada 3 macam donor darah yaitu : a. Donor keluargadonor pengganti DP Donor darah pengganti adalah donor yang menyumbangkan darahnya untuk mengganti darah yang telah diambil dari UTD untuk keluargateman mereka. Dalam sistem ini darah yang dibutuhkan pasien dipenuhi oleh donor dari keluarga atau kerabat pasien. Biasanya keluarga pasien diminta untuk menyumbang darahnya,. Di Universitas Sumatera Utara beberapa negara setiap pasien wajib memberikan nama sejumlah donor pengganti, donor tidak dibayar oleh UTD tetapi mereka diberikan uang atau bayaran dalam bentuk lain oleh keluarga pasien. Ada dua bentuk utama system ini yaitu : 1 Keluarga pasien menyumbangkan darah dengan jumlah yang sama dengan yang diberikan kepada kerabatnya, oleh UTD darah tersebut dijadikan persediaan stok UTD dan donor tidak diberi tahu identitas dari penerima darahnya. 2 Donasi khusus directed donation bentuk ini donor secara khusus minta agar darahnya diberikan kepada pasien tertentu, hal ini sangat tidak dianjurkan oleh WHO dan badan keamanan darah dunia Global Blood Safety Initiative. Dalam ketentuan target minimum pelayanan transfusi darah minimum target for blood transfusion services menyatakan bahwa sumbangan donor darah dari keluarga atau pengganti harus ditujukan kepada UTD dan tidak boleh khusus ditujukan kepada penerima tertentu WHO, 2001. b. Donor komersialdonor bayaran Donor komersil menerima uang untuk darah yang disumbangkannya. Mereka seringkali menyumbangkan darah secara teratur bahkan rentang waktu donorpun tidak sesuai dengan jadwal yang ditentukan.Cara lainnya mereka menjual darah kepada lebih dari satu UTD atau mendekati para keluarga pasien dan menjual jasa mereka sebagai donor pengganti dengan pembayaran menurut tarif tersendiri Roestam. M, 1978. Donor komersil biasanya termotivasi oleh apa yang akan mereka terima untuk darah mereka, bukan oleh keinginan menolong orang lain. Universitas Sumatera Utara c. Donor sukarela Donor sukarela adalah orang yang memberikan darah, plasma atau komponen darah lainnya atas kerelaan mereka sendiri dan tidak menerima uang atau bentuk pembayaran lainnya. Motivasi utama mereka adalah membantu mendonorkan darah kepada orang yang tidak mereka kenal dan tidak menerima sesuatu keuntungan. Bentuk penghargaan yang tidak dipandang sebagai pembayaran atau sebagai pengganti uang adalah : 1. Tanda jasa atau penghargaan sederhana, seperti badge atau sertifikat, yang tidak memiliki nilai komersil. 2. Penggantian biaya perjalanan yang secara khusus harus dilaksanakan dalam rangka menyumbangkan darah. 3. Pemberian makanan ringan sebelum, selama, dan setelah menyumbangkan darah.

2.10.5 Syarat-Syarat Untuk Donor Darah

Syarat-syarat untuk menjadi pendonor adalah sebagai berikut UTD-PMI,2010 : 1. Umur 18-60 tahun usia 17 tahun diperbolehkan menjadi donor bila mendapat izin tertulis dari orang tua 2. Berat badan minimal 50 kg. 3. Temperatur tubuh: 36,6 – 37,5 derajat Celcius. 4. Tekanan darah baik yaitu sistole = 110 – 160 mmHg, diastole = 70 – 100 mmHg. 5. Denyut nadi teratur yaitu sekitar 70-95 kali menit. 6. Hemoglobin perempuan minimal 12 grdl, untuk pria minimal 12,5 grdl. Universitas Sumatera Utara 7. Tidak sedang menderita penyakit jantung, hati, paru-paru, ginjal, diabetes, kanker, penyakit kulit kronis, dan tidak menderita penyakit infeksi : malaria, hepatitis, HIV AIDS. 8. Tidak menerima transfusi darah komponen darah 6 bulan terakhir. 9. Bagi pendonor tetap, donor darah terakhir minimal 8 minggu yang lalu, maksimal donor 5 kali dalam setahun. 10.Bagi wanita tidak sedang hamil, menyusui dan menstruasi. 11. Bukan Pecandu alkohol Narkoba.

2.10.6. Manfaat Donor Darah

Ada manfaat yang sangat besar untuk kesehatan tubuh setelah melakukan donor darah bagi si pendonor Anonim, 2010 : 1. Mengetahui golongan darah tanpa di pungut biaya 2. Secara teratur memeriksakan kesehatan tiap kali menjadi donor meliputi : tekanan darah, nadi, suhu, tinggi badan, berat badan, hemoglobine, penyakit dalam, penyakit hepatitis A dan C, penyakit HIVAIDS. 3. Pendonor yang secara teratur mendonorkan darah setiap 3 Bulan akan menurunkan resiko terkena penyakit jantung terutama pada laki-laki sebesar 30 British Journal Heart seperti serangan jantung koroner dan stroke karena memungkinkan terjadinya pergantian sel darah baru. 4. Meningkatkan produksi sel darah merah donor darah juga akan membantu tubuh mengurangi jumlah sel darah merah dalam darah. Tak perlu panik dengan berkurangnya sel darah merah, karena sumsum tulang belakang akan segera mengisi ulang sel darah merah yang telah hilang. Hasilnya, sebagai pendonor kita Universitas Sumatera Utara akan mendapatkan pasokan darah baru setiap kali kita mendonorkan darah. Oleh karena itu, donor darah menjadi langkah yang baik untuk menstimulasikan pembuatan darah baru. 5. Membantu penurunan berat tubuh. Menjadi donor darah adalah salah satu metode diet dan pembakaran kalori yang ampuh. Sebab dengan memberikan sekitar 350 ml darah, akan membantu proses pembakaran kalori kira-kira 650. Itu adalah jumlah kalori yang banyak untuk membuat pinggang kita ramping.

2.10.7. Pengambilan Darah Donor

Di Indonesia pengambilan darah untuk donor sebanyak 350 ml, namun apabila dalam keadaan darurat orang yang memiliki berat badan kurang dari 50 kg diizinkan untuk mendonorkan darah dengan pengambilan darah sebanyak 250 ml. Di Negara barat pengambilan darah sebanyak 450 ml, sedangkan di asia seperti Jepang pengambilan darah sebanyak 400 ml, Korea 300 ml, singapura 350 mlRoestam, 1978.

2.11. ALBUM Alumni Budi Mulia

ALBUM-Medan atau Alumni Budi Mulia yang berdomisili di medan merupakan organisasi kepemudaan yang bergerak dalam kegiatan sosial. Sejarah terbentuknya Ikatan Alumni SMA Budi Mulia –Medan, atau Album Medan berawal dari rasa persaudaraan , rasa sosial dan ingin berkumpul bersama dengan teman- teman SMA dulu. Sehingga muncul inisiatif untuk membentuk sebuah komunitas, dimana pada saat itu memang sudah ada komunitas Alumni Budi Mulia tetapi masih tiap stambuk. Universitas Sumatera Utara Pertemuan demi pertemuan adakan oleh setiap perwakilan kampus di medan yang berasal dari tamatan SMA Budi Mulia Pematangsiantar, namun hasilnya kadang kurang maksimal dan tidak sesuai dengan yang harapkan, dengan beberapa kali pertemuan akhirnya menemukan titik terang sehingga begitu banyaknya teman- teman alumni yang ada di Medan datang untuk berkumpul dan memberikan ide- idenya, mulai dari stambuk 1998 sampai dengan stambuk 2003. Maka kesimpulan dari pertemuan itu ditetapkan untuk melanjutkan ikatan Alumni Budi Mulia dan bukan untuk membentuk lagi, itulah yang menjadi syarat dari alumni yang terdahulu, karena sebelumnya ikatan alumni itu sudah ada di Medan, namun pada saat itu masih belum berjalan dengan baik, dengan kata lain, kurangnya keseriusan dari alumni-alumni, makanya untuk melanjutkan ikatan alumni tersebut harus dibentuk Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan pertimbangan- pertimbangan yang dipaparkan demi kelangsungan organisasi ini. Dan semua peserta rapat menyetujuinya. Oleh sebab itu dibentuklah Tim Sembilan yang akan membentuk ADART ALBUM-Medan. Dengan menyisihkan waktu, mengutarakan ide, tenaga serta kerja keras yang dilakukan tim Sembilan seehingga menghasilkan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dengan 10 Bab 19 Pasal pada Anggaran Dasar, 9 Bab dan 34 Pasal pada Anggaran Rumah Tangga. Universitas Sumatera Utara

2.12. Kerangka Konsep