Pengetahuan Sikap Tindakan TINJAUAN PUSTAKA

2.4. Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membantuk tindakan seseorang overt behavior. Rogers 1974 mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi perilaku baru, di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yakni:awareness kesadaran, interest merasa tertarik, evaluation menimbang, trial mencoba dan adoption adopsi.

2.5. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap stimulus atau objek. Sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktifitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku. Sikap ini masih merupakan reaksi tertutup bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap adalah kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek Notoatmodjo, 2003. Allport 1954 yang dikutip Notoatmodjo 2003 menjelaskan bahwa sikap mempunyai 3 komponen pokok yaitu : kepercayaan, kehidupan emosional dan kecenderungan untuk bertindak. Ketiga komponen ini secara bersama-sama membentuk sikap yang utuh. Sikap juga terdiri Universitas Sumatera Utara dari berbagai tingkatan antara lain menerima, merespon, menghargai dan bertanggung jawab Notoatmodjo, 2003.

2.6. Tindakan

Tindakan adalah sesuatu yang dilakukan. Suatu sikap belum otomatis terwujud dalam tindakan overt behavior. Untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan. 2.7. Keluhan Kesehatan Kulit Akibat Penggunaan Air Kulit gatal dan merah merupakan gejala dermatitis. Dermatitis merupakan peradangan kulit epidermis dan dermis sebagai respons kulit terhadap pengaruh faktor eksogen dan atau faktor endogen. Dermatitis cenderung residif dan menjadi kronis. agens- agens yang beraneka ragam, misalnya zat kimia, protein, bakteri dan dan fungus. Respon tersebut biasanya berhubungan dengan alergi Djuanda,2007. . Dermatitis disebabkan oleh faktor dari dalam tubuh endogen dan luar tubuh eksogen. Faktor endogen seperti gangguan sirkulasi darah dan penyakit sistemik Diabetes mellitus. Faktor eksogen seperti zat toksik deterjen, bakteri, jamur, suhu rendah, suhu tinggi, obat-obatan dan makanan. Menurut Djuanda Adhi 2007 Pada umumnya penderita Dermatitis mengeluh gatal. Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit. Pada stadium akut kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel atau bula, erosi dan eksudasi, sehingga tampak basah. Universitas Sumatera Utara Stadium Subakut, eritema dan edema berkurang. Sedang pada stadium kronis lesi tampak kering. Mungkin juga terdapat erosi atau ekskoriasi karena garukan. Stadium tersebut tidak selalu berurutan, bisa saja suatu dermatitis sejak awal memberi gambaran klinis berupa kelainan kulit stadium kronis. Dermatitis Kontak Dermatitis kontak ialah Dermatitis yang disebabkan oleh bahan substansi yang menempel pada kulit. Dikenal dua macam Dermatitis kontak yaitu Dermatitis kontak iritan dan Dermatitis Kontak Alergik; keduanya dapat bersifat akut maupun kronis.

1. Dermatitis Kontak Iritan

Penyebab munculnya Dermatitis jenis ini ialah bahan yang bersifat iritan, misalnya bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas, asam alkali dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi selain ditentukan oleh ukuran molekul, daya larut, konsentrasi bahan tersebut, dan vehikulum, juga dipengaruhi oleh faktor lain. Faktor yang dimaksud adalah lama kontak, kekerapan terus-menerus atau berselang , suhu dan kelembaban juga ikut berperan.

2. Dermatitis Atopik

Dermatitis Atopik ialah keadaan peradangan kulit kronis dan residif, disertai gatal, yang umumnya sering terjadi selama masa bayi dan anak-anak. Kulit penderita Dermatitis Atopik umumnya kering, pucatredup, kadar lipid di epidermis berkurang, dan kehilangan air lewat epidermis meningkat. Jari tangan teraba dingin. Universitas Sumatera Utara

2.8. Kerangka Konsep Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

3 46 106

Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

2 65 212

Hubungan Higiene Pengguna Air Sungai Deli Dengan Keluhan Kesehatan Kulit dan Gambaran Tindakan Pencemaran Sungai di Kelurahan Hamdan Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2013

0 39 86

Hubungan Kualitas dan Penggunaan air Sungai Belumai dengan Keluhan Kesehatan pada Pengguna Air di Kecamatan Tanjung Morawa

7 58 116

Kualitas Air Dan Keluhan Kesehatan Pemakai Air Danau Toba Di Sekitar Keramba Jaring Apung Di Desa Tanjung Bunga Kecamatan Pangururan Kabupaten Samosir Tahun 2010.

4 72 91

Hubungan Perilaku Pengguna Air dengan Keluhan Kesehatan Pengguna Air Sungai di Desa Pagar Manik Kecamatan Silinda Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010

5 35 104

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

0 0 29

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

0 0 10

Analisis Kualitas Air Dan Keluhan Gangguan Kulit Pada Masyarakat Pengguna Air Sungai Siak Di Pelabuhan Sungai Duku Kelurahan Tanjung Rhu Kecamatan Limapuluh Kota Pekanbaru Tahun 2012

1 1 22

Hubungan Kondisi Sanitasi Dasar dan Kualitas Air Sungai dengan Keluhan Kesehatan Diare Pada Pengguna Air Sungai Di Kelurahan Sukaraja Kecamatan Medan Maimun Kota Medan Tahun 2012

0 0 14