Kegelisahan ini dapat terwujud dalam bentuk ketidaktenangan kerja, keluh kesah serta hal-hal lain.
Ad.e. Pemogokan
Pemogokan adalah tingkat indikasi yang paling kuat dalam mengukur turunnya semangat kerja. Hal ini disebabkan karena perwujudan dari
ketidakpuasan, kegelisahan, dan sebagainya. Bila hal ini telah memuncak dan tidak tertahan lagi, maka akan menimbulkan tuntutan dan bila tuntutan ini tidak
berhasil, pada umumnya akan berakhir dengan pemogokan.
2.3.3. Sebab-sebab Turunnya Semangat Kerja
Pada prinsipnya turunnya semangat kerja disebabkan karena timbulnya ketidakpuasan karyawan terhadap perusahaan. Dengan ketidakpuasan yang
dirasakan tersebut, hal ini akan menimbulkan kekurangbahagiaan bagi karyawan sehingga semangat kerja karyawan menurun.
Ada yang berpendapat bahwa sumber ketidakpuasan adalah hal-hal yang bersifat materil, misalnya upah yang diterima tidak sesuai dengan pekerjaan yang
dilakukan, fasilitas yang minim, dan sebagainya. Tetapi sebenarnya sumber ketidakpuasan itu tidak hanya bersifat materil, namun juga bersifat non materil,
misalnya penghargaan sebagai manusiawi, kebutuhan untuk berpartisipasi, dan sebagainya.
Untuk mengetahui sebab-sebab turunnya semangat kerja karyawan, perusahaan perlu mencari sumber-sumber yang menimbulkan ketidakpuasan baik
Universitas Sumatera Utara
yang bersifat materil maupun non materil sehingga dapat memecahkan masalah tersebut dengan tuntas.
Nitisemito,1996:168
2.3.4. Cara Meningkatkan Semangat Kerja
Menurut Nitisemito 1996:170, ada beberapa cara untuk meningkatkan semangat kerja baik bersifat materil maupun non materil, yaitu:
a. Gaji yang cukup
b. Memperhatikan kebutuhan rohani
c. Perlu menciptakan suasana santai
d. Harga diri perlu mendapat perhatian
e. Tempatkan karyawan pada posisi yang tepat
f. Berikan kesempatan karyawan untuk maju
g. Perasaan aman menghadapi masa depan perlu diperhatikan
h. Usahakan para karyawan mempunyai loyalitas
i. Karyawan perlu diajak berunding
j. Pemberian insentif yang terarah
k. Fasilitas yang menyenangkan
Ad.a. Gaji yang Cukup
Setiap perusahaan seharusnya dapat memberikan gaji yang cukup kepada karyawannya. Pengertian cukup disini adalah jumlah yang mampu dibayarkan
tanpa menimbulkan kerugian bagi perusahaan dan dengan sejumlah gaji yang diberikan tersebut mampu meningkatkan semangat kerja karyawan.
Universitas Sumatera Utara
Ad.b. Memperhatikan Kebutuhan Rohani
Selain kebutuhan materi yang berwujud gaji yang cukup, karyawan juga membutuhkan kebutuhan rohani. Kebutuhan ini antara lain menyediakan tempat
untuk menjalankan ibadah, rekreasi, partisipasi, kebutuhan untuk dihargai, kebutuhan ketentraman jiwa, dan sebagainya.
Ad.c. Perlu Menciptakan Suasana Santai
Suasana kerja yang rutin seringkali menimbulkan kebosanan dan ketegangan kerja bagi karyawan. Untuk menghindarkan hal tersebut perusahaan
perlu menciptakan suasana santai dalam waktu tertentu. Banyak cara yang dapat dijalankan oleh perusahaan, misalnya
mengadakan rekreasi bersama-sama, pertandingan olah raga, dan sebagainya. Tentu saja usaha ini harus disesuaikan dengan kemampuan perusahaan dan
dijalankan dalam waktu tertentu saja. Hal ini akan meningkatkan semangat kerja karyawan, karyawan merasa dalam satu kesatuan dan satu naungan dibawah nama
perusahaan.
Ad.d. Harga Diri perlu Mendapat Perhatian
Pihak perusahaan bukan saja perlu memperhatikan harga diri karyawan tetapi juga perlu membangkitkan harga diri karyawan.
Seorang pemimpin seharusnya tidak memarahi karyawan di depan umum, apalagi di depan anak buah karyawan tersebut karena hal ini akan menimbulkan
perasaan malu dan jengkel. Harga dirinya merasa direndahkan dan dapat menurunkan semangat kerjanya.
Universitas Sumatera Utara
Sebaliknya jika seorang karyawan berprestasi maka pimpinan memberikan pujianpenghargaan di depan rekan-rekannya secara wajar.
Ad.e. Tempatkan Karyawan pada Posisi yang Tepat
Setiap perusahaan harus mampu menempatkan karyawan pada posisi yang tepat. Artinya tempatkan karyawan dalam posisi yang sesuai dengan keterampilan
masing-masing. Ketidaktepatan menempatkan posisi karyawan akan menyebabkan jalannya pekerjaan menjadi kurang lancar dan tidak dapat
memperoleh hasil yang maksimal. Selain itu, semangat kerja pun akan menurun. Kadang-kadang memang sulit menempatkan seseorang pada posisi yang
tepat secara langsung meskipun sebelumnya telah diadakan seleksi. Untuk itu perusahaan harus senantiasa mengawasi pekerjaan karyawannya sehingga dapat
cepat diketahui tempat mana yang paling tepat bagi karyawan masing-masing.
Ad.f. Berikan Kesempatan Karyawan untuk Maju
Semangat karyawan akan timbul jika mempunyai harapan untuk maju. Maka setiap perusahaan hendaknya memberikan kesempatan kepada karyawan.
Berikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi. Penghargaan itu dapat berupa pengakuan yang disertai hadiah, kenaikan gaji, kenaikan pangkat,
pemindahan ke posisi yang lebih sesuai, dan sebagainya. Tentu jenis penghargaan harus disesuaikan dengan keadaan perusahaan dan prestasi karyawan yang
bersangkutan.
Ad.g. Perasaan Aman Menghadapi Masa Depan
Semangat kerja karyawan akan terpupuk jika mempunyai perasaan aman terhadap masa depan pekerjaannya. Untuk menciptakan perasaan aman tersebut,
Universitas Sumatera Utara
perusahaan perlu melaksanakan program pensiun bagi karyawannya. Jika pemberian tunjangan pensiun dirasakan sebagai suatu tindakan yang berat bagi
perusahaan, maka ada jalan lain yang cukup baik. Misalnya dengan cara mewajibkan karyawan untuk menyisihkan sebagian penghasilannya untuk
ditabung dalam bentuk polis asuransi. Bagi perusahaan hal ini penting karena karyawan akan merasa enggan meninggalkan perusahaan jika telah terikat dengan
asuransi yang menjamin perasaan aman di masa depan.
Ad.h. Usahakan para Karyawan Mempunyai Loyalitas
Kesetiaanloyalitas karyawan terhadap perusahaan akan dapat menimbulkan rasa tanggung jawab. Tanggung jawab dapat menciptakan semangat
kerja. Untuk dapat menimbulkan loyalitas karyawan maka pimpinan harus mengusahakan agar karyawan merasa senasib dengan perusahaan. Dengan
perasaan senasib ini kemajuan dan kemunduran perusahaan akan dirasakan juga oleh karyawan. Pihak perusahaan biasanya mengusahakan agar kemajuan
perusahaan dapat dirasakan oleh karyawan dengan cara membagikan laba perusahaan membagikan bonus.
Ad.i. Karyawan Perlu diajak Berunding
Jika karyawan diajak berunding, karyawan akan merasa ikut bertanggung jawab dan dengan perasaan tanggung jawab tersebut dapat meningkatkan
semangat kerjanya. Namun bukan berarti bahwa dalam merundingkan sesuatu semua karyawan harus diajak. Karyawan yang diikutsertakan adalah karyawan
yang mempunyai sangkut paut dengan masalah yang akan dirundingkan.
Universitas Sumatera Utara
Ad.j. Pemberian Insentif yang Terarah
Sistem insentif adalah sistem yang paling efektif sebagai pendorong semangat kerja. Tetapi sistem ini harus disertai dengan kebijaksanaan yang tepat.
Misalnya pihak perusahaan menetapkan akan memberikan insentif kepada karyawan yang mampu menyelesaikan pekerjaannya melebihi target yang
ditentukan. Namun dengan kebijaksanaan tersebut ternyata karyawan manjadi kurang berhati-hati. Karyawan semata-mata hanya mengejar target pekerjaan
tanpa memikirkan hasilnya. Kebanyakan hasil pekerjaan menjadi banyak yang salah dan kurang bermutu. Maka pertimbangan-pertimbangan yang dapat
merugikan perusahaan sebaiknya dihindarkan.
Ad.k. Fasilitas yang Menyenangkan
Setiap perusahaan hendaknya menyediakan fasilitas yang menyenangkan bagi karyawannya bila dengan fasilitas tersebut dapat menambah kesenangan
karyawan dan meningkatkan semangat kerjanya. Fasilitas yang menyenangkan tersebut antara lain, sarana olahraga, balai pengobatan, tempat ibadah, kamar
mandi yang bersih, pendidikan untuk anak, dan sebagainya.
Menurut Sastrohadiwiryo 2002:285, secara umum cara yang dapat ditempuh perusahaan untuk meningkatkan semangat kerja karyawan adalah
sebagai berikut; 1.
Memberikan kompensasi kepada tenaga kerja dalam porsi yang wajar tetapi tidak memaksakan kemampuan perusahaan.
2. Menciptakan kondisi kerja yang menggairahkan semua pihak.
Universitas Sumatera Utara
3. Memperhatikan kebutuhan yang berhubungan dengan spiritual tenaga
kerja. 4.
Sarana penyegaran sebagai media pengurangan ketegangan kerja dan memperkokoh rasa setia kawan antara tenaga kerja maupun perusahaan.
5. Penempatan tenaga kerja pada posisi yang tepat
6. Memperhatikan hari esok tenaga kerja
7. Peran tenaga kerja untuk menyumbangkan aspirasinya mendapatkan
tempat yang wajar. Ketujuh cara diatas bukanlah resep yang mujarab, akan tetapi dalam
prakteknya banyak dianut perusahaan yang berkepentingan. Meskipun sebenarnya masih terdapat cara lain untuk meningkatkan semangat kerja karyawan, amatlah
tergantung kepada motif masing-masing perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
29
BAB 3 GAMBARAN PERUSAHAAN
3.1. Sejarah PT. Inti Kimiatama Perkasa di Tj. Morawa