2.3.1. Program dengan kontribusi yang ditentukan define-contribution plan
Merupakan program pensiun dengan pengusaha melakukan pembayaran berkala kedalam rekening pensiun karyawan. Tunjangan pensiun karyawan ini
tergantung pada kontribusi yang ditentukan dan tingkat pendapatan karyawan. Program ini bergantung pada pengembalian modal investasi dari kontribusi
sebelumnya yang dapat bervariasi sesuai dengan tingkat keuntungan dan faktor lainnya sehingga tunjagan pensiun karyawan menjado agak kurang aman dan
kurang dapat diprediksi.
2.3.2. Program dengan tunjangan yang telah ditentukan define-benefit plan
Merupakan program pensiun dengan seorang karyawan dijanjikan pensiun dengan jumlah yang berdasarkan usia dan masa kerja. Program dengan tunjangan
yang telah ditetapkan memberikan karyawan suatu kepastian yang lebih besar pada tunjangan ini dan lebih dapat diprediksi dalam hal besar tunjangan yang
akan tersedia ketika pensiun. Menurut Manulife
2.4. Tujuan Program Pensiun
Menurut Wursanto 2001:134, tujuan program pensiun yaitu : a.
Memberikan perangsang kerja kepada karyawan b.
Meningkatkan kesetiaanloyalitas karyawan
Universitas Sumatera Utara
c. Memberikan ketenangan hidup kepada karyawan yang bersangkutan
maupun keluarganya. Menurut Hasibuan 2000:209, program pensiun bertujuan sebagai berikut:
a. Memberikan ketenangan hidup bagi karyawan dan keluarganya pada usia
lanjut b.
Turnover karyawan relatif rendah karena karyawan tidak tertarik pada lapangan kerja yang lain
c. Sebagai daya tarik bagi tenaga skill dari luar yang diperlukan perusahaan
d. Menjamin stabilitas dan kontinuitas perusahaan
e. Adanya semangat dan kegairahan kerja yang efektif untuk meningkatkan
produktivitas kerja.
2.5. Kontribusi Program Pensiun
Menurut Mathis dan Jackson 2002:214-215, program pensiun dapat bersifat kontributif ataupun non-kontributif. Dalam program kontributif, uang
untuk tunjangan pensiun dibayarkan baik oleh perusahaan maupun karyawan. Dalam program non-kontributif, perusahaan menyediakan seluruh dana untuk
tunjangan pensiun. Sebagaimana diharapkan, program non-kontributif ini lebih disukai oleh para karyawan.
Menurut Sastrohadiwiryo 2002:215-217, perusahaan yang sudah menganut sistem pemberian pensiun, umumnya kontribusi pensiun dilakukan
dengan memilih salah satu dari tiga cara, yaitu : 1. Dibiayai oleh karyawan
Universitas Sumatera Utara
2. Dibiayai oleh perusahaan 3. Dibiayai secara bersama oleh kedua belah pihak
Ad.1. Dibiayai oleh karyawanpegawai
Pembiayaan pensiun dapat dilakukan dengan sistem menabung, yaitu memotong beberapa persen upah karyawan tiap bulan yang dimasukkan pada
dana jaminan hari tua karyawan. Bila sudah sampai pada masa tertentu, dana tersebut dikembalikan pada karyawan berupa cicilan tiap bulan. Pada dasarnya
besarnya uang jaminan hari tua sama dengan tabungan karyawan yang bersangkutan. Ada pula perusahaan yang memberi tambahan bila karyawan yang
bersangkutan sudah memenuhi syarat misalnya sudah bekerja dalam perusahaan sedikitnya lima belas tahun. Bila karyawan berhenti sebelum memenuhi saat
minimal yang ditentukan, maka karyawan hanya dibayar sebesar uang yang ditabung oleh karyawan. Dengan cara ini ada dorongan bagi karyawan untuk terus
bekerja dalam perusahaan untuk memenuhi masa minimal yang telah ditetapkan. Dengan pembiayaan seperti ini sesungguhnya perusahaan tidak menanggung
beban dalam pemberian jaminan hari tua, perusahaan hanya sekedar memberikan pertolongan saja.
Ad.2. Dibiayai oleh perusahaan
Pembayaran jaminan hari tua ada pula dengan cara memotong sebagian keuntungan perusahaan untuk disetor kepada dana jaminan hari tua. Dengan cara
ini perusahaanlah yang menanggung beban dalam pemberian jaminan hari tua kepada karyawannya.
Universitas Sumatera Utara
Ad.3. Dibiayai secara bersama oleh kedua belah pihak
Pembiayaan jaminan hari tua dapat pula dilakukan dengan cara menggabungkan kedua cara di atas. Dengan kata lain kedua pihak bersama-sama
membiayai pemensiunan tersebut. Dengan cara ini karyawan dibebankan pemotongan upah beberapa persen dan perusahaan membayar sebesar yang
dibayarkan oleh karyawan. Pengumpulan dana dengan cara terakhir ini lebih mudah dibandingkan dari kedua cara di atas.
2.6. Pengambil Inisiatif dalam Pemensiunan