Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua Analisis Data

25

3.4 Pembuatan Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua

Serbuk simplisia diekstraksi dengan cara maserasi dengan menggunakan pelarut etanol. Menurut Farmakope Indonesia Edisi III, 1979 caranya adalah sebagai berikut: Sebanyak 500 g 10 bagian serbuk simplisia dimasukkan ke dalam sebuah bejana, dituangi dengan 3750mL 75 bagian etanol, ditutup, dibiarkan selama 5 hari terlindung dari cahaya sambil sering diaduk, diserkai, diperas. Ampas diremaserasi dengan etanol secukupnya hingga diperoleh 5 L100 bagian. Pindahkan ke dalam bejana tertutup, dibiarkan di tempat sejuk terlindung dari cahaya selama 2 hari. Enap tuangkan atau saring. Pemekatan ekstrak dilakukan dengan alat rotary evaporator pada suhu 40°C, selanjutnya diuapkan di waterbath pada suhu 40°C sampai diperoleh ekstrak kental.

3.5 Pembuatan Pereaksi

Pembuatan pereaksi mencakup larutan aloksan, pembuatan suspensi Na- CMC 0,5 , pembuatan suspensi glibenklamid dosis 0,65 mgkg bb, pembuatan suspensi metformin dosis 65 mgkg bb, pembuatan suspensi EEDLM dosis 100 mgkg bb, 150 mgkg bb, dan 200 mgkg bb,

3.5.1 Pembuatan Larutan Aloksan

Sebanyak 150 mg Aloksan dilarutkan dalam larutan NaCl 0,9 dibuat sebanyak 10 mL.

3.5.2 Pembuatan Suspensi Na-CMC 0,5

Sebanyak 0,5 g Na-CMC ditaburkan dalam lumpang yang berisi ±20 mL air suling panas. Didiamkan selama 15 menit lalu digerus hingga diperoleh massa yang transparan, lalu digerus sampai homogen, diencerkan dengan air suling, Universitas Sumatera Utara 26 dihomogenkan dan dimasukkan ke labu tentukur 100 mL, dicukupkan volumenya dengan air suling hingga 100 mL. 3.5.3 Pembuatan Suspensi Glibenklamid dosis 0,65 mgkg bb Gerus 20 tablet glibenklamid, lalu timbang serbuk setara 0,65 mg glibenklamid. Masukkan ke dalam lumpang dan ditambahkan suspensi Na-CMC 0,5 bv sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen, volume dicukupkan hingga 10 mL. Perhitungan dosis glibenklamid dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 60.

3.5.4 Pembuatan Suspensi Metformin dosis 65 mgkg bb

Gerus 20 tablet metformin, lalu timbang serbuk setara 65 mg metformin. masukkan ke dalam lumpang dan ditambahkan suspensi Na-CMC 0,5 bv sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen, volume dicukupkan hingga 10 mL.Perhitungan dosis metformin dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 62.

3.5.5 Pembuatan Suspensi Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua EEDLM

Dalam pengujian akan digunakan 3 variasi dosis yakni dosis 100 mgkg bb, 150 mgkg bb, dan 200 mgkg bb. Sejumlah 100 mg, 150 mg, dan 200 mg ekstrak etanol daun lidah mertua dimasukkan ke dalam lumpang dan ditambahkan suspensi Na-CMC 0,5 bv sedikit demi sedikit sambil digerus sampai homogen hingga 10 mL.

3.6 Penyiapan Hewan Percobaan

Hewan percobaan yang digunakan dalam penelitian adalah mencit putih jantan dengan berat badan 25 –35 g. Pada metode uji toleransi glukosa, sebanyak 25 ekor mencit dibagi dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Pada metode induksi aloksan sebanyak 25 ekor mencit dibagi dalam 5 Universitas Sumatera Utara 27 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 ekor mencit. Sebelum pengujian dikondisikan terlebih dahulu selama 1 minggu dengan kondisilingkungan, makanan, suhu, dan minuman yang sama. Setelah 1 minggu, dipilih mencit yang sehat ditandai dengan berat badan yang stabil atau meningkat. 3.7 Pengujian Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua 3.7.1 Penggunaan Blood Glucose Test Meter “Easy Touch®GCU” Kadar glukosa darah diukur dengan alat glukometer menggunakan strip tes yang bekerja secara enzimatis.Alat ini bekerja secara elektro kimia, dengan mengubah sinyal kimia menjadi sinyal listrik untuk diteruskan ke pengolah data lalu di tampilkan beberapa detik kemudian pada layar. Alat yang digunakan untuk mengukur kadar glukosa darah pada penelitian ini adalah glukometer Easy Touch®GCU. Glukometer ini secara otomatis akan hidup ketika strip tesdimasukkan dan akan mati setelah strip tesdicabut atau tidak digunakan setelah beberapa menit.Kunci glukometer dipasang pada posisinya, lalu strip tesEasy Touch®GCU dimasukkan ke slotnya sehingga glukometer ini akan hidup secara otomatis, kemudian dicocokkan kode nomor yang muncul pada layar dengan yang ada pada vial strip tesEasy Touch®GCU. Tes strip yang dimasukkan pada glukometer pada bagian layar akan tertera angka yang harus sesuai dengan kode vial strip tesEasy Touch®GCU, kemudian pada layar monitor glukometer muncul tanda siap untuk diteteskan darah. Caranya dengan menyentuh 1 tetes darah yang keluar ke tes strip dan ditarik sendirinya melalui celah kapiler. Ketika celah kapiler pada strip terisi penuh oleh darah, alat mulai mengukur kadar glukosa darah secara otomatis dan nilai KGD ditampilkan dalam konsentrasi mg dL. Universitas Sumatera Utara 28

3.7.2 Pengukuran Kadar Glukosa Darah KGD

Sebelum percobaan dilakukan, diukur KGD mencit dimana KGD yang diukur adalah KGD puasa yaitu mencit dipuasakan tidak diberi makan tetapi tetap diberi minum selama 16 jam sebelum percobaan. Masing-masing mencit diukur dengan diambil darah mencit melalui pembuluh darah vena.Darah yang keluar diteteskan pada glukometer.Angka yang tampil pada layar dicatat sebagai KGD mgdL. 3.7.3 Pengujian Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Lidah MertuaEEDLM dengan Metode Toleransi Glukosa Mencit putih jantan sebanyak 25 ekor dengan berat badan 25 – 35 g yang telah dipuasakan ditimbang berat badannya, diukur kadar glukosa darah KGD puasa, dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, yang masing –masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit dan diberi perlakuan secara per oral, sebagai berikut: Kelompok I : Mencit diberikan suspensi Na-CMC 0,5 bv Kelompok II : Mencit diberikan suspensi EEDLM dosis 100 mgkg bb Kelompok III : Mencit diberikan suspensi EEDLM dosis 150 mgkg bb Kelompok IV : Mencit diberikan suspensi EEDLM dosis 200 mgkg bb Kelompok V : Mencit diberikan suspensi glibenklamid dosis 0,65 mgkg bb Setiap kelompok yang telah diberikan sediaan uji, 30 menit kemudian diberikan larutan glukosa 50 dengan dosis 1 bb, kemudian dilakukan pengukuran KGD pada menit ke-30, 60, 90 dan 120 setelah pemberian larutan glukosa dengan menggunakan alat ukur glukometer Fitrianingsih dan Purwanti, 2012. Universitas Sumatera Utara 29 3.7.4 Pengujian Aktivitas Antidiabetes Ekstrak Etanol Daun Lidah Mertua EEDLM Metode Induksi Aloksan Mencit jantan putih sebanyak 25 ekor dengan berat badan 25 – 35 g yang telah dipuasakan ditimbang berat badannya, ditentukan kadar glukosa darah puasa, kemudian masing-masing mencit diinduksi dengan aloksan dosis 150 mgkg bb secara intraperitoneal lalu diukur kadar glukosa darah pada hari ketiga hingga hari berikutnya sampai menunjukkan kenaikan. Mencit diberi makanan dan minuman seperti biasa, diamati tingkah laku mencit dan bobot badan.mencit dianggap diabetes apabila kadar glukosa darah puasa ≥ 200 mgdL Shetti dkk, 2012. dan telah dapat digunakan untuk pengujian. Selanjutnya disebut sebagai mencit diabetes. Mencit diabetes yang sudah dapat digunakan dan diukur kadar glukosa darahnya, dikelompokkan secara acak menjadi 5 kelompok, yang masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor mencit dan diberi perlakuan secara per oral, sebagai berikut: Kelompok I : Mencit diberikan suspensi Na-CMC 0,5 bv Kelompok II : Mencit diberikan suspensi Metformin dosis 65 mgkg bb Kelompok III : Mencit diberikan suspensi EEDLM dosis 100 mgkg bb Kelompok IV : Mencit diberikan suspensi EEDLM dosis 150 mgkg bb Kelompok V : Mencit diberikan suspensi EEDLM dosis 200 mgkg bb Kelima kelompok diberi perlakuan selama 3 minggu berturut- turut.Bamidele dkk, 2014.Selanjutnya pengukuran kadar glukosa darah dilakukan pada hari ke-3, 5, 7, 9, 11, 13, 15, 17, 19 dan ke-21 menggunakan alat ukur glukometer. Universitas Sumatera Utara 30

3.8 Analisis Data

Data hasil penelitian dianalisis dengan metode analisis variansi ANAVA dengan tingkat kepercayaan 95 dan dilanjutkan dengan uji post hoc Tukey HSD untuk melihat perbedaan nyata sebelum dan sesudah perlakuan. Analisis Statistik ini menggunakan program SPSS 15. Universitas Sumatera Utara 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Karakteristik simplisia

Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap potongan daun segar lidah mertua diperoleh bentuk agak berdaging, permukaan licin, dengan organoleptik warna hijau tua dengan corak belang-belang dan kuning cerah, memiliki rasa dan bau yang khas. Gambar potongan daun segar lidah mertua dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 50. Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap simplisia daun lidah mertua diperoleh bentuk melengkung dengan sebagian menggulung, tipis dan bila diremas rapuh, permukaan kasar dan berkerut, dengan organoleptik warna hijau dan kuning cerah pada sampel segar menjadi warna hijau dan kuning lemah pada simplisia, memiliki rasa dan bau yang khas. Gambar simplisia daun lidah mertua dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 50. Hasil pemeriksaan makroskopik terhadap serbuksimplisia daun lidah mertua diperoleh serbuk kasar terdapat banyak serat, dengan organoleptik warna hijau kekuningan serta memiliki rasa dan bau yang khas. Gambar serbuk simplisia dapat dilihat pada Lampiran 3, halaman 50.

4.2 Hasil pemeriksaan golongan senyawa kimia

Pemeriksaan golongan kimia dilakukan untuk mengetahui golongan metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas biologi yang terdapat dalam simplisia teripang.Pemeriksaan golongan senyawa kimia yang dilakukan adalah pemeriksaan golongan senyawa glikosida, saponin dan triterpenoidstreroid.Hasil Universitas Sumatera Utara