Analisa data bivariat yang dilakukan antara variabel independen dan variabel dependen dapat dilakukan dengan uji Chi square. Analisa uji bivariat ini
akan ditampilkan dalam bentuk tabel korelasi dimana dalam tabel ini akan ditampilkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel independen
karakteristik pasien dengan variabel dependen kualitas hidup. Hasil uji chi square hanya dapat menyimpulkan adatidaknya hubungan dua variabel
kategorik. Dengan demikian uji chi square tidak dapat menjelaskan derajat hubungan, dalam hal ini uji chi square tidak dapat mengetahui kelompok mana
yang memiliki resiko lebih besar dibandingkan kelompok lain. Menginterpretasikan nilai signifikan p untuk uji satu arah, jika nilai p
kurang dari nilai alpa 0,05 berarti terdapat hubungan sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa hipotesa alternatif Ha diterima dan dapat diinterpretasikan
sebagai adanya hubungan karakteristik pasien dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang menjalani terapi hemodialisa di RSUP H. Adam Malik Medan
dan jika p lebih dari nilai alpa 0,05 berarti hubungan yang tidak signifikan, maka hipotesa alternatif Ha ditolak dan otomatis menerima hipotesa nol Ho. Hal ini
dapat diinterpretasikan sebagai tidak ada hubungan yang bermakna antara karakteristik pasien dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronis yang
menjalani terapi hemodialisa di RSUP H. Adam Malik Medan.
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan karakteristik pasien dengan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik yang
menjalani terapi hemodialisa di RSUP H. Adam Malik Medan. Penelitian ini dimulai pada tanggal 10 September 2012 sampai dengan tanggal 15 September
2012 di RSUP H. Adam Malik Medan.
5.1 Hasil Analisis Univariat
Hasil analisis univariat dilakukan untuk mengidentifikasi distribusi frekuensi data riwayat hemodialisa pasien, distribusi frekuensi karateristik pasien, dan
kualitas hidup pasien.
5.1.1. Distribusi Frekuensi Data Riwayat Hemodialisa
Dari tabel 5.1 dapat diuraikan riwayat hemodialisa responden berdasarkan frekuensi terbanyak yaitu lama menjalani hemodialisa 1 tahun berjumlah 34
60,70 responden, penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa disebabkan oleh yang lain-lain asam urat, batu ginjal, nefrotik
sidrowm 23 41,10 responden, dan frekuensi hemodialisa 2 kali seminggu 56 100 responden.
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi dan persentase riwayat hemodilisa responden n=56 di RSUP H. Adam Malik Medan pada bulan Agustus-September
2012.
No Data Riwayat Hemodialisa Frekuensi
Persen 1
Lama Menjalani HD
1 Tahun
1 Tahun
34 22
60,70 39,30
2 Penyakit Penyebab HD
Diabetes Mellitus Hipertensi
Lain-lain
11 22
23 19,60
39,30 41,10
3 Frekuensi HD dalam satu Minggu
2 Kali Seminggi 56
100
5.1.2. Distribusi Frekuensi Karakteristik Pasien
Dari tabel 5.2 dapat diuraikan karakteristik responden berdasarkan frekuensi terbanyak diperoleh 25 44,6 responden berusia 41-60 tahun, 31
55,4 responden berjenis kelamin laki-laki, 33 58,9 responden bersuku Batak, 29 51,8 responden beragama Kristen, 55 98,2 responden yang
sudah menikah, 26 46,4 responden jenjang pendidikan SMA, 14 25,0 responden bekerja sebagai wiraswasta, dan 35 62,5 responden berpenghasilan
Rp 1.000.000 bulan.