Undang-Undang Sumber Daya Air

X i = Variabel Independen x jumlah penduduk X mean = Nilai Rata-rata X n = Jumlah Data Sudjana,2006

2.8. Undang-Undang Sumber Daya Air

Undang-undang No.7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air o Pasal 32 3 Penggunaan air dari sumber air untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, sosial, dan pertanian rakyat dilarang menimbulkan kerusakan pada sumber air dan lingkungannya atau prasarana umum yang bersangkutan. o Pasal 64 7 Setiap orang atau bahan usaha dilarang melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya prasarana sumber daya air. o Pasal 94 2 Dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 enam tahun dan denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 satu miliar rupiah: a. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan penggunaan air yang mengakibatkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat 3; atau b. Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kegiatan yang mengakibatkan rusaknya prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat 7. o Pasal 95 2 Dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 satu tahun dan denda paling banyak Rp200.000.000,00 dua ratus juta rupiah: a. Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan kegiatan penggunaan air yang mengakibatkan kerugian terhadap orang atau pihak lain dan kerusakan fungsi sumber air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 32 ayat 3; atau; b. Setiap orang yang karena kelalaiannya melakukan kegiatan yang mengakibatkan kerusakan prasarana sumber daya air sebagaimana dimaksud dalam Pasal 64 ayat 7 Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Umum

Keberadaan air bersih di daerah perkotaan menjadi sangat penting mengingat akifitas kehidupan masyarakat kota yang sangat dinamis. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut penduduk daerah perkotaan tidak dapat mengandalkan air dari sumber air langsung seperti air permukaan dan air hujan karena kedua sumber air tersebut sebagianbesar telah tercemar baik secara langsung maupun tidak langsung dari aiktivitas manusiaitu sendiri. Air tanah merupakan salah satu alternatif untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tetapi mempunyai keterbatasan baik secara kualitas maupun kuantitas. Selain itu, pengambilan air tanah secara berlebihan tanpa mempertimbangkan kesetimbangan air tanah akan memberikan dampak lain seperti penurunan air tanah, instrusi air asin dan lain-lain. Pertumbuhan penduduk dan berbagai aktifitas manusia sering kali mamberikan dampak terhadap lingkungan, seperti pencemaran lingkungan dari suatu aktifitas manusia itu sendiri, yang mengakibatkan sumber daya alam tidak terkontrol pemakaiannya, sehingga kualitas air yang baik dan memenuhi persyaratan tertentu sulit diperoleh. Sekarang ini sumber daya alam banyak yang tercemar, sehingga dijadikan sebagai tolak ukur unutk penyediaan air bersih bagi kehidupan daerah perkotaan. Dengan kata lain harus dilakukan konservasi, untuk mengatur daya dukung lingkungan, agar dapat menahan dampak dari kerusakan lingkungan tersebut Kota Tebing Tinggi yang berjarak sekitar 80 km dari Kota Medan ibukota Propinsi Sumatera Utara serta terletak pada lintas utama Sumatera, yaitu yang menghubungkan Lintas Timur dan Lintas Tengah Sumatera melalui Lintas Diagonal pada ruas jalan Tebing Tinggi – Pematangsiantar – Parapat – Balige - Siborong-borong merupakan kota yang padat penduduk. Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Air minum memiliki peran yang sangat strategis dan signifikan di dalam mengembangkan perekonomian suatu wilayah dan kota, bahkan boleh dikatakan 80 upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat ditentukan oleh ketersediaan sumber air minum. Belakangan ini, upaya pengembangan penyediaan air minum dihadapkan pada berbagai perubahan kebijakan. Keluarnya UU No. 7 Tahun 2004 dan PP No. 16 tahun 2006 memerlukan telaah yang komprehensif di dalam upaya pengembangan penyediaan air minum.Perusahaan Daerah Air Minum PDAM sebagai institusi yang diberi tugas oleh pemerintah untuk menyelenggarakan kegiatan penyediaan air minum dihadapkan pada Universitas Sumatera Utara