Unit Pengolahan WTP I Unit Pengolahan WTP II Pemompaan

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih kota Tebing Tinggi menggunakan 2 unit WTP yang berbeda lokasi WTP I dengan kapasitas 60 ldet, terdapat di desa Bandar Sakti dan WTP II dengan kapasitas 60 ldet terdapat di kelurahan Bulian.

3.6.4.1. Unit Pengolahan WTP I

Adapun unit pengolahan pada water treatmaent plan I adalah sebagai berikut : 1. Unit Pradimentasi Pada Intake 2 WTP I dibangun Bah Pradimentasi dengan Dimensi panjang 19 m, Lebar 4,5 m kedalaman = 2 m dan = 1, 85 jam. Ketinggian permukaan ini pada bak pradimentasi ini sama dengan permukaan sungai padang. 2. Unit Koagulator bahan koagulator pembentukan flow dilakukan dengan cara injeksi pada pipa transmisian baku kira-kira 7 m sebelum masuk bak floculasi. 3. Unit Floculasi Sistim floculasi dilakukan dengan sistim Baffel Chamel dimana panjang bah 3 m, lebar 3 m dan kedalaman 1 m. 4. Unit Sedimentasi Sistim penyedapan pada unit WTP I digunakan dengan sistim High Rate Plate Settler dengan panjang Bah 4 m, lebar 3 m dan kedalaman 1,2 m. 5. Unit Filtrasi Sistim penyaringan menggunakan sistim Dawa Flow dengan Panjang Bak 3 m, lebar 3 m dan kedalaman 2 m.

3.6.4.2. Unit Pengolahan WTP II

Adapun unit pengolahan pada water treatmaent plan II adalah sebagai berikut: 1. Unit Prasedimentasi WTP II belum ada unit prasedimentasi. 2. Unit Koagulasi Pencampuran bahan koagulasi dilakukan dengan cara injeksi pada pipa transmasi air baku. 3. Unit Floculasi Universitas Sumatera Utara Sistim floculasi WTP II adalah dengan Baffel Chamel untuk 2 unit instalasi sedangkan 1 unit lagi dengan up flow. Ukuran Bah Baffel Chamel = panjang 4 m, lebar 3 m, kedalaman 1 m sedangkan sistim Up flow diameter 2 m. 4. Unit Sedimentasi Sistim pengendapan pada WTP II ini dengan panjang Bak 3 m, lebar 3 m, dan kedalaman 1,20 m. 5. Unit Filtrasi Sistim penyaringan WTP II adalah dengan sistim saringan pasir cepat down flow dengan ukuran panjang Bak 3 m, lebar 3 m dan kedalaman 2 m.

3.6.4.3. Pemompaan

Pompa yang ada pada sistem SPAM kota Tebing Tinggi terdapat pada intake dan instalasi pengolahan. Fungsi pompa ini adalah pada lokasi intake untuk mengangkat air baku dari intake sungai ke instalasi pengolahan sedangkan pada instalasi pengolahan adalah untuk mendistribusikan air bersih kepada konsumen. - Pompa Air Baku Pada WTP I Di lokasi intake yang memakai prased ada 3 unit pompa air baku dengan masing masing kapasitas 20 ldet. Total head = 50 m, rata – rata tekanan sebesar 4 atm, dipasang pada tahun 1997. Untuk sekali operasi sebanyak 2 buah. Pada lokasi intake biasa terdapat 2 buah pompa submersible dan 1 buah pompa dalam keadaan rusak, masing – masing kapasitas 60 ldet. Di WTP II Pada lokasi intake sumuran terdapat 2 buah pompa submersible masing masing kapasitas 40 ldet. - Pompa Air Bersih Distribusi Universitas Sumatera Utara Pompa distribusi air bersih pada WTP I terdapat 4 unit pompa sentrifugal masing – masing dengan kapasitas 40 ldet dan 2 unit kapasuitas 20 ldet. Head rata – rata sebesar 45 m dengan tekanan rata – rata 70 kgcm 2 . Sekali operasi digunakan 2 buah pompa yakni kapasitas 40 ldet dan 20 ldet, kondisi pompa pada saat ini 1 buah mengalami kerusakan. - Pompa Bahan Kimia Bahan kimia yang dipompakan saat ini adalah pompa atau dosing untuk Almunium Sulfat AL 2 SO 4 3 dan Kaporit Cl. Secara schematic, sistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara Gambar 3.6. Skema Diagram Hidrolisis SPAM Kota Tebing Tinggi Pada WTP I Gambar 3.7. Skema Diagram Hidrolisis SPAM Kota Tebing Tinggi Pada WTP II

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1 Analisa Jumlah Penduduk Perkiraan Jumlah Penduduk Pada Tahun 2040 Yang Akan Datang

Dalam membuat perkiraan jumlah penduduk sampai tahun 2040, terlebih dahulu harus dicari data data jumlah penduduknya tahun sebelumnya beserta persen pertumbuhannya untuk mempermudah dalam memproyeksi jumlah penduduk yang akan dating. Dalam hal ini Universitas Sumatera Utara