26 Kenaikan rasio ini berarti terjadi kenaikan laba bersih dari laba yang
bersangkutan yang selanjutnya dikaitkan dengan peluang kemungkinan pembiayaan dividen terutama bagi bank yang telah go public. Semakin besar
rasio ini menunjukkan kemampuan modal disetor bank dalam menghasilkan laba pemegang saham semakin besar. Seberapa besar kemampuan bank
memperoleh keuntungan terhadap modal yang dia tanamkan. Untuk mengukur kemampuan bank memperoleh keuntungan terhadap kepentingan
pemilik.
2.4 Kebijakan Hutang
Hutang merupakan semua kewajiban keuangan perusahaan kepada pihak lain yang belum terpenuhi, di mana hutang ini merupakan sumber dana atau modal
perusahaan yang berasal dari kreditur. Hutang atau kewajiban perusahaan dapat dibedakan ke dalam hutang lancar dan hutang jangka panjang. Hutang lancar atau
hutang jangka pendek adalah kewajiban keuangan perusahaan yang pelunasannya akan dilakukan dalam jangka pendek dengan menggunakan aktiva lancar yang
dimiliki oleh perusahaan. Hutang jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu pembayarannya masih jangka panjang atau lebih dari satu
tahun.Munawir, 2004. Kebijakan hutang adalah kebijakan yang dilakukan oleh perusahaan untuk
menjalankan operasionalnya dengan menggunakan hutang keuangan atau financial leverageBrigham dan Houston, 2006.Kebijakan hutang yaitu kebijakan perusahaan
Universitas Sumatera Utara
27 dalam menentukan seberapa besar kebutuhan pendanaan perusahaan dibiayai oleh
hutang.Kebijakan hutang merupakan kebijakan pendanaan perusahaan yang sumbernya berasal dari eksternal perusahaan.Kebijakan hutang pada umumnya lebih
banyak digunakan oleh perusahaan daripada menerbitkan saham baru karena dirasa lebih aman, sehingga dengan demikian semakin tinggi kebijakan hutang yang
dilakukan pada tingkat tertentu maka semakin tinggi pula nilai perusahaan.Menurut Babu dan Jain 1986 terdapat empat alasan mengapa perusahaan lebih menyukai
menggunakan hutang daripada saham baru, yaitu 1 adanya manfaat pajak atas pembayaran bunga; 2 Biaya transaksi pengeluaran hutang lebih murah daripada
biaya transaksi emisi saham baru; 3 lebih mudah mendapatkan pendanaan hutang daripada pendanaan saham; 4 Kontrol manajemen lebih besar adanya hutang baru
daripada saham baru. Banyak faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang perusahaan antara lain
adalah faktor struktur aset, peluang investasi, laba ditahan, net organizational capital, dan beban pajak. Kebijakan hutang berkaitan erat dengan struktur modal karena
hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal Darmawan, 2012
. Kebijakan hutang merupakan keputusan yang sangat penting bagi setiap
perusahaan karena kebijakan ini diambil oleh manajemen perusahaan dalam rangka memperoleh sumber pembiayaan bagi perusahaan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan Rahmawati, 2012.Risiko bisnis juga menentukan keputusan tentang kebijakan hutang yang akan diambil perusahaan. Risiko bisnis ini berkaitan
dengan ketidakpastian dalam pendapatan yang diperoleh perusahaan. Perusahaan
Universitas Sumatera Utara
28 yang menghadapi risiko bisnis tinggi sebagai akibat dari kegiatan operasinya, akan
menghindari untuk menggunakan hutang yang tinggi dalam mendanai aktivanya. Hal ini karena perusahaan tidak akan meningkatkan risiko yang berkaitan dengan
kesulitan dalam pengembalian hutangnya Mamduh, 2004.
2.5 Kebijakan Dividen