76 bawah 0,05. Hal ini berarti bahwa kebijakan deviden dalam perusahaan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Dengan demikian hipotesis 4 dapat diterima.
4.3 Pembahasan
Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa besarnya nilai perusahaan pada laporan perusahaan dapat dijelaskan oleh kombinasi penggunaan
variabel profitabilitas, likuiditas, kebijakan hutang dan kebijakan deviden, secara bersama-sama.Hal ini dapat diketahui dari hasil uji F yang memperlihatkan nilai F
adalah sebesar 5.331 dengan probabilitas 0,001. Karena probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka dari keempat variabel independen memperlihatkan bahwa secara simultan
atau bersama-sama dapat mempengaruhi nilai perusahaan, yang berarti model yang digunakan dalam penelitian ini sudah memenuhi goodness of fit
.
Pembahasan hasil penelitian dari masing-masing variabel dapat dijelaskan sebagai berikut:
4.3.1 Pengaruh Likuiditas Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa likuiditas tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Hal ini berarti hipotesis yang
menyatakan bahwa likuiditasberpengaruh terhadap nilai perusahaan,tidakdapat diterima.
Dapat dikatakan bahwa sorang investor dalam melakukan investasi tidak memperhatikan faktor current ratio yang dimiliki oleh perusahaan karena
Universitas Sumatera Utara
77 ratio ini hanya menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menutupi hutang
lancar dengan aktiva lancar perusahaan. Posisi likuiditas tidak diperhitungkan investor dalam berinvestasi Nurhayati, 2013.
Kondisitersebut jugadiartikanbahwa,nilaikekayaanlancar yang
segera dapatdijadikanuangdenganperbandinganhutang jangkapendektidak
memberikan pengaruhpositif dalam meningkatkan nilaiperusahaan,
meskipuncurrentratio jugamenunjukkantingkatkeamananmarginof safety
kreditor jangka pendek, atau kemampuan perusahaan dalam membayarhutang-hutangjangkapendekNugroho, 2012.
4.3.2 Pengaruh Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa profitabilitas memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini berarti
hipotesis yang menyatakan profitabilitas memiliki hubungan terhadap nilai
perusahaandapat diterima.
Dari penelitian tersebut dapat diartikan bahwa semakin tinggi nilai profityang didapat maka akan semakin tinggi nilai perusahaan. Karena profit
yang tinggi akan memberikan indikasi prospek perusahaan yang baik sehingga dapat memicu investor untuk ikut meningkatkan permintaan saham. Permintaan
saham yang meningkat akan menyebabkan nilai perusahaan yang meningkat, Mardiyati 2012.
4.3.3 Pengaruh Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa kebijakan
Universitas Sumatera Utara
78 hutang dalam perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan tidak dapat diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triyono 2014 yang menyatakan bahwa kebijkan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Kebijakan hutangyaitukemampuan perusahaandalampembiayaan
hutang.Perusahaan dengan kebijakan hutangyangtinggiakan menanggung monitoring
cost yang tinggijugainiberarti
perusahaandengan Kebijakanhutangyangtinggi akan menyediakaninformasiyang lebih luas dan
detailuntuk memenuhituntutan debitur jangka panjang, dibanding dengan perusahaanKebijakan hutangrendah.Hal ini dikarenakan perusahaandengan
tingkatlaba rendah mengungkapkan informasisedemikian rupa untukmenjelaskan alasan terjadinya nilaiperusahaanyang rendah dan jugauntuk menyakinkanpasar
akan pertumbuhanperusahaan dimasayang akan datang.Lebih lanjut,dimana perusahaan mengungkapkan informasi secara luas tentanghal-halburuk pada awal
masa privatisasidalam pasar, dengantujuanuntuk menghindari tanggung jawabhukum,devaluasinilai saham dan merosotnyareputasiperusahaan.
4.3.4 Pengaruh Kebijakan DevidenTerhadap Nilai Perusahaan