78 hutang dalam perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal
ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa kebijakan hutang berpengaruh
terhadap nilai perusahaan tidak dapat diterima.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Triyono 2014 yang menyatakan bahwa kebijkan hutang tidak berpengaruh terhadap nilai
perusahaan. Kebijakan hutangyaitukemampuan perusahaandalampembiayaan
hutang.Perusahaan dengan kebijakan hutangyangtinggiakan menanggung monitoring
cost yang tinggijugainiberarti
perusahaandengan Kebijakanhutangyangtinggi akan menyediakaninformasiyang lebih luas dan
detailuntuk memenuhituntutan debitur jangka panjang, dibanding dengan perusahaanKebijakan hutangrendah.Hal ini dikarenakan perusahaandengan
tingkatlaba rendah mengungkapkan informasisedemikian rupa untukmenjelaskan alasan terjadinya nilaiperusahaanyang rendah dan jugauntuk menyakinkanpasar
akan pertumbuhanperusahaan dimasayang akan datang.Lebih lanjut,dimana perusahaan mengungkapkan informasi secara luas tentanghal-halburuk pada awal
masa privatisasidalam pasar, dengantujuanuntuk menghindari tanggung jawabhukum,devaluasinilai saham dan merosotnyareputasiperusahaan.
4.3.4 Pengaruh Kebijakan DevidenTerhadap Nilai Perusahaan
Berdasarkan hasil uji statistik, dapat disimpulkan bahwa kebijakan deviden dalam perusahaan memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
79 berarti hipotesis yang menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh
terhadap nilai perusahaan dapat diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Herawati
2012 yang menyatakan bahwa kebijakan deviden berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Kebijakan Deviden adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat ini yang akan dibayarkan sebagai deviden daripada ditahan untuk
diinvestasikan kembali dalam perusahaan. Kebijakan deviden dapat dilihat dari nilai Deviden Payout Ratio DPR yang merupakan bagian dari laba bersih
perusahaan yang dibagikan sebagai deviden. Besarnya deviden yang dibagikan kepada para pemegang saham akan menjadi daya tarik bagi pemegang saham
karena sebagian investor cenderung lebih menyukai deviden dibandingkan Capital Gain karena deviden bersifat lebih pasti. Banyaknya investor yang
berinvestasi diperusahaan tersebut dapat menyebabkan meningkatnya harga saham sehingga dengan meningkatnya harga saham akan meningkatkan nilai
perusahaan itu sendiri. Jadi kebijakan deviden yang ditetapkan oleh perusahaan dapat mempengaruhi nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah diuraikan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Likuiditas tidak memengaruhi nilai perusahaan secara parsial dengan tingkat
signifikansi sebesar 0,071. 2.
Profitabilitasmemengaruhi nilai perusahaan secara parsial dengan tingkat signifikansi sebesar 0,006.
3. Kebijakan hutang tidak memengaruhi nilai perusahaansecara parsial dengan
tingkat signifikansi sebesar 0,580. 4.
Kebijakan deviden memengaruhi nilai perusahaan secara parsial dengan tingkat signifikansi sebesar 0,013
5. Hasil uji koefisien determinasi, besarnya nilai adjusted R2 diperoleh sebesar
0,259. Hal ini berarti bahwa hanya 25,9 variasi variabel dependen yaitu Tobins Q nilai perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi keempat variabel
independen yaitu profitabilitas, likuiditas, kebijakan hutang dan kebijakan deviden sedangkan sisanya sebesar 74,1 dipengaruhi oleh faktor lain yang
tidak dimaksukkan dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara