Kebijakan Dividen TINJAUAN PUSTAKA

28 yang menghadapi risiko bisnis tinggi sebagai akibat dari kegiatan operasinya, akan menghindari untuk menggunakan hutang yang tinggi dalam mendanai aktivanya. Hal ini karena perusahaan tidak akan meningkatkan risiko yang berkaitan dengan kesulitan dalam pengembalian hutangnya Mamduh, 2004.

2.5 Kebijakan Dividen

Kebijakan dividen adalah kebijakan mengenai keputusan yang diambil perusahaan mengenai laba yang diperoleh apakah dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan dalam bentuk laba ditahan guna membiayai investasi perusahaan di masa datang. Kebijakan dividen merupakan salah satu return yang diperoleh oleh pemegang saham dalam kegiatan menanam modal di perusahaan selain capital gain. Kebijakan dividen penting karena dua alasan, yaitu: 1. Pembayaran dividen akan mempengaruhi harga saham. 2. Pendapatan yang ditahan retained earning biasanya merupakan sumber tambahan modal sendiri yang terbesar dan terpenting untuk pertumbuhan perusahaan. Kebijakan dividen yang dipilih oleh perusahaan sudah tentu harus melewati pertimbangan yang matang agar tidak timbul masalah bagi perusahaan dikemudian hari. Kebijakan dividen mengenai keputusan apa yang akan diambil oleh perusahaan terhadap laba yang diperoleh perusahaan apakah akan dibagikan kepada pemegang Universitas Sumatera Utara 29 saham sebagai dividen atau akan ditahan dalam bentuk laba ditahan guna pembiayaan investasi dimasa datang. Apabila perusahaan memilih untuk membagikan laba perusahaan sebagai dividen, maka akan mengurangi laba yang ditahan dan selanjutnya mengurangi total sumber dana intern atau internal financing, sebaliknya apabila laba yang diperoleh perusahaan digunakan sebagai laba, maka kemampuan pembentukan dana intern perusahaan akan semakin besar Ningsih dan Iin, 2012. Dividen dan capital gain merupakan tujuan dari investor dari penanaman modal yang dilakukannya. Kebijakan dividen dengan demikian menjadi hal yang sangat menarik untuk diteliti. Dalam signaling theory dijelaskan bahwa ada ketidaksamaan informasi antara pihak eksternal dan internal sehingga manajer keuangan perusahaan harus memberikan sinyal kepada investor bahwa perusahaannya sehat. Untuk membuktikan hal ini dividen dapat dijadikan sebagai sinyal positif bagi investor. Pembayaran dividen bagi investor dinilai sangat mahal baik bagi perusahaan yang melakukan pembayaran karena pembayaran dividen akan mengurangi jumlah dana yang tersedia untuk digunakan dalam investasi maupun bagi pemegang saham yang menerima pembayaran dividen karena harus membayar pajak dari pembagian dividen. Hal ini menunjukkan bahwa badan usaha yang benar-benar sehat saja yang mampu membayar dividen sedangkan perusahaan dengan kemampuan terbatas akan kesulitan membayar dividen. Terdapat 4 faktor yang mempengaruhi kebijakan pembagian dividen suatu perusahaan Riyanto, 2001, yaitu: Universitas Sumatera Utara 30 a. Posisi likuiditas perusahaan. Posisi kas atau likuiditas perusahaan merupakan faktor penting yang harus dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan untuk menetapkan besamya dividen yang akan dibayarkan kepada pemegang saham. Semakin kuat posisi likuiditas perusahaan maka semakin besar kemampuan perusahaan untuk membayar dividen. b. Kebutuhan dana untuk membayar hutang. Jika perusahaan telah menetapkan bahwa pelunasan hutangnya akan diambil dari laba ditahan, maka perusaham harus menahan sebagian besar pendapatannya untuk keperluan tersebut, sehingga hanya sebagian kecil pendapatan yang dibayarkan sebagai dividen. c. Tingkat pertumbuhan perusahaan. Dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dengan pertumbuhan yang cepat relatif lebih besar dibandingkan perusahaan dengan tingkat pertumbuhan lambat.Dengan demikian perusahaan yang bertumbuh pesat cenderung menahan pendapatannya dibandingkan membaginya dalam bentuk dividen. d. Pengawasan terhadap perusahaan Ini terutama berkaitan dengan kebi.lakan perusahaan untuk membiayai ekspansinya dengan sumber dana intemal saja agar kontrol dari kelompok dominan di dalam perusahaan tetap bisa dijalankan. Dengan kebijakan ini, perusahaan lebih suka menahan earningnya untuk membiayai ekspansinya dibandingkan membagikan dividen. Universitas Sumatera Utara 31

2.6 Penelitian Terdahulu

Dokumen yang terkait

Pengaruh Leverage dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Dividen pada Perusahaan Jasa Sektor Property dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014

0 8 8

Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial Dan Kebijakan Hutang Terhadap Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Property Dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2014

0 9 1

PENGARUH KEPEMILIKAN MANAJERIAL, LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, UKURAN DAN LEVERAGE PERUSAHAAN TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN PERUSAHAAN (STUDI PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

1 10 104

Pengaruh Keputusan Investasi, Kebijakan Hutang, Kebijakan Dividen, dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Properti dan Real Estate yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2014

0 3 134

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

2 6 18

Pengaruh Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

0 0 26

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN UTANG, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Perusahaan Property, Real Estate, dan Konstruksi Bangunan yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2014-2017)

0 0 9

PENGARUH KEBIJAKAN HUTANG, KEBIJAKAN DIVIDEN, LIKUIDITAS, DAN PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGARUH PROFITABILITAS, KEBIJAKAN HUTANG DAN DIVIDEN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2011 - 2014

0 2 106

PENGARUH KEBIJAKAN DIVIDEN, KEBIJAKAN HUTANG TERHADAP NILAI PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 25