76
sosial ekonomi keluarga bagaimana keluarga nelayan tradisional dapat memenuhi kebutuhan sosial ekonomi keluarga nya.
5.3.1. Penghasilan
Dari pekerjaan nya sebagai nelayan dan di bantu oleh istri-istri mereka maka mereka memiliki penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sosial ekonomi
keluarganya dari penghasilan mereka inilah bisa dilihat apakah penghasilannya cukup untuk memenuhi kebutuhan pokok mereka seperti sandan, pangan, kesehatan
dan pendidikan anak-anaknya. Penghasilan yang didapatkannya dari bekerja tidak bisa disisihkan untuk di karenakan penghasilan mereka sangat pas pasan sehingga
tidak ada untuk ditabung. Untuk pemenuhan sandang sendiri semua keluarga nelayan tradisional jarang
membeli pakaian baru dan tidak memiliki tabungan khusus untuk hal ini rata rata mereka membeli pakaian hanya pada saat Hari Raya Idul Fitri dan bila ada rejeki
lebih. Hal ini berdasarkan penuturan mereka masing masing. “Kami jarang beli pakaian dek. Bila pakaiannya masih layak pakai maka
tidak perlu beli yang baru karena ini merupakan pemborosan mengingat kondisi ekonomi kami”Ilham, 28 tahun dan Santi, 27 tahun
“Saya jarang beli pakaian, paling kalo beli pakaian pas hari raya Idul Fitri saja kadang diluar itu juga namun sangat jarang, saya tidak punya tabungan khusus
untuk membeli pakaian paling kalau ada uang lebih baru saya belanjakan untuk pakaian” Yus, 50 tahun
“Saya jarang beli pakaian untuk anak anak tidak pasti seberapa sering saya beli, namun biasanya saat hari raya Idul Fitri saya belikan mereka pakaian, kalo
diluar itu ya kalo ada rejeki lah kadang saya belanjakan juga” Harianto, 36 tahun
Universitas Sumatera Utara
77
“kalau buat pakaian ya seadanya aja seperlunya aja Cuma seringnya beli ya paling kalo hari raya Idul Fitri” Darma, 40 tahun
Para informan merasa bahwa pakaian merupakan kebutuhan utama namun bukan menjadi prioritas dengan kata lain pengeluaran untuk pakaian lebih sedikit
dibandingkan dengan kebutuhan pangan. Soetjiningsih 1998:10 menyatakan bahwa pendapatan keluarga yang baik
dapat menunjang tumbuh kembang anak. Karena orang tua menyediakan semua kebutuhan anak-anaknya Rendahnya pendapatan merupakan rintangan lain yang
menyebabkan orang tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan. Sehingga tinggi rendahnya pendapatan sangat mempengaruhi daya beli keluarga
terhadap bahan pangan yang akhirnya berpengaruh terhadap status gizi seseorang terutama anak karena diperlukan banyak zat gizi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya. Dalam pemenuhan pangan rata rata mereka makan 3 kali sehari pagi, siang, malam namun tidak banyak dari mereka yang paham tentang
pemenuhan makanan bergizi, Pemenuhan gizi keluarga merupakan hal yang sangat penting harus mengetahui gizi untuk keluarganya agar anaknya betumbuh dan
berkembang dengan baik karena tercukupi gizinya. Rata-rata keluarga nelayan tidak ada yang mengetahui tentang penting gizi bagi keluarga mereka. seharusnya mereka
memiliki banyak informasi dan juga gizi seputar makanan bergizi dan juga variasinya agar mereka bisa memenuhi kebutuhan gizi keluarga dan anaknya.
Mereka juga mengatakan ingin lebih memahami tentang gizi dan pemenuhannya selagi anak anak mereka masih dalam masa pertumbuhan.
Untuk hal papan sendiri, rumah yang mereka tempati untuk keluarganya hampir semua rumah yang mereka tempati merupakan milik mereka sendiri pribadi
Universitas Sumatera Utara
78
kecuali rumah yang di tempati informan 4 dan keluarga, rumah yang mereka tempati merupakan rumah sewa dengan sewa sebesar 2,5 juta tahunnya, dan informan 1
yang masih menempati rumah orang tuanya. hal tersebut di ungkapkan oleh informan 4:
“Rumah yang kami tempati sekarang kami sewa 2 juta per tahunnya, kami belum punya rumah sendiri, inginnya sih begitu namun kami tetap bersyukur
meskipun kami sewa setidaknya kami punya tempat untuk tinggal”Herlina, 38 tahun.
Dengan menyewa rumah pengeluaran informan 4 pun menjadi lebih besar dibanding informan lainnya.
Dalam hal jaminan kesehatan para informan dan keluarga nelayan ini mendapatkan bantuan jamian sosial berupa, JAMKESMASBPJS kesehatan untuk
keluarga informan 1, informan 2, informan 3 dan informan 4. Dengan adanya jaminan kesehatan ini maka keluarga nelayan tradisional tidak perlu mengeluarkan
biaya bila kelak ia dan keluarga sakit dan hendak berobat ke puskesmas atau rumah sakit,hal ini sangat membantu perekonomian keluarga mereka. Namun bila ada
anggota keluarga yang sakit tetapi tidak terlalu parah seperti demam atau flu biasa mereka para informan dan keluarga hanya membeli obat obatan di apotik atau
warung yang menjual obat. Dengan kata lain program pemerintah cukup membantu keluarga nelayan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya akan jaminan kesehatan.
5.3.2 Pendidikan