Pendidikan Analisis dampak implementasi kebijakan larangan penggunaan alat

78 kecuali rumah yang di tempati informan 4 dan keluarga, rumah yang mereka tempati merupakan rumah sewa dengan sewa sebesar 2,5 juta tahunnya, dan informan 1 yang masih menempati rumah orang tuanya. hal tersebut di ungkapkan oleh informan 4: “Rumah yang kami tempati sekarang kami sewa 2 juta per tahunnya, kami belum punya rumah sendiri, inginnya sih begitu namun kami tetap bersyukur meskipun kami sewa setidaknya kami punya tempat untuk tinggal”Herlina, 38 tahun. Dengan menyewa rumah pengeluaran informan 4 pun menjadi lebih besar dibanding informan lainnya. Dalam hal jaminan kesehatan para informan dan keluarga nelayan ini mendapatkan bantuan jamian sosial berupa, JAMKESMASBPJS kesehatan untuk keluarga informan 1, informan 2, informan 3 dan informan 4. Dengan adanya jaminan kesehatan ini maka keluarga nelayan tradisional tidak perlu mengeluarkan biaya bila kelak ia dan keluarga sakit dan hendak berobat ke puskesmas atau rumah sakit,hal ini sangat membantu perekonomian keluarga mereka. Namun bila ada anggota keluarga yang sakit tetapi tidak terlalu parah seperti demam atau flu biasa mereka para informan dan keluarga hanya membeli obat obatan di apotik atau warung yang menjual obat. Dengan kata lain program pemerintah cukup membantu keluarga nelayan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya akan jaminan kesehatan.

5.3.2 Pendidikan

Pendidikan bukan berarti hanya di sekolah saja keluarga juga merupakan dasar dari pendidikan dalam keluarga, Dictionary of Education menyatakan bahwa pendidikan merupakan proses dimana seseorang mengembangkan kemampuan, Universitas Sumatera Utara 79 sikap, dan bentuk-bentuk perilaku lainnya di dalam masyarakat dimana yang bersangkutan hidup. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah proses timbal balik dari tiap pribadi manusia dalam penyesuaian dirinya dengan lingkungan hidupnya. Sementara itu, keluarga adalah kasatuan unit terkecil di dalam masyarakat. Jadi, pendidikan dalam keluarga adalah proses pembentukan mental dan tingkah laku seorang anak manusia secara berkesinambungan dalam unit terkecil di dalam masyarakat. Dalam hal pendidikan para orang tua menganggap pendidikan itu sangat penting.mereka ingin anaknya bersekolah hingga perguruan tinggi, hal ini menunjukan kesadaran bagi mereka akan pentingnya pendidikan, mereka berpendapat bahwa pendidikan yang akan membuka wawasan anak anaknya dalam berfikir dan berprilaku juga, meskipun mereka memiliki keterbatasan ekonomi namun mereka tetap menyekolahkan anak anaknya. Berikut tabel tingkat pendidikan anak dari keluarga nelayan tradisional. Tabel 5.1 Komposisi tingkat pendidikan anak dari keluarga nelayan tradisional No. Tingkat Pendidikan Jumlah 1. Belum bersekolah 2 2. SD 2 3. SMP 3 4. SMASMK 1 Universitas Sumatera Utara 80 Jumlah 8 Sumber : wawancara 2016 Dari tabel 5.1 menjelaskan bahwa anak yang belum bersekolah berjumlah 2 orang yaitu anak dari informan 1 dan informan 3. Anak yang SD berjumlah 2 orang yaitu anak dari informan 3 dan informan 4. Anak yang SMP berjumlah 3 yaitu anak dari informan 2, informan 3 dan informan 4. Anak yang SMASMK berjumlah 1 orang yaitu anak dari informan 2. Dari beberapa pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa menjadi keluarga nelayan tradisional memiliki kondisi ekonomi yang sama. Mereka juga mencari berbagai cara agar mereka memiliki penghasilan guna memenuhi kebutuhan pokok keluarganya. Penghasilan yang dimiliki masing-masih keluarga nelayan juga beragam namun masih masih kurang untuk memenuhi seluruh kebutuhan sosial ekonomi nya, penghasilan mereka hanya cukup bahkan dikatakan pas pasan untuk memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan juga papan. Untuk hal kesehatan masih belum bisa tercukupi oleh penghasilan mereka untung saja mereka mendapatkan bantuan jaminan kesehatan dari pemerintah hal sehingga dari aspek kesehatan masih bisa dipenuhi namun mereka kurang memahami tentang gizi dan kesehatan keluarga akibat kurangnya informasi dan pemahaman mereka tentang hal tersebut. Keluarga para nelayan tradisional memiliki hubungan yang baik dengan tetangga atau orang orang di lingkungan sekitarnya. Dari simpulan diatas dapat berdampak negatif bagi keluarga nelayan, dikarenakan tidak adanya penerapan tentang larangan penggunaan alat tangkap cantrang di kelurahan ini. Universitas Sumatera Utara 81

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Hasil penelitian dan pengamatan secara langsung terhadap informan penelitian ditemukan fakta, bahwa di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan kebijakan larangan penggunaan alat tangkap cantrang tidak di laksanakan dengan baik. Dikarenakan dari pihak pemerintah tidak adanya sosialisasi kebijakan ini terhadap nelayan-nelayan tradisional secara langsung di kelurahan ini. Tidak dilaksanakan nya kebijakan ini terhadap para nelayan tradisional berdampak pada kebutuhan sosial ekonomi nya ialah melalui beberapa aspek yaitu penghasilan, pendidikan, kesehatan dan juga sandang dan pangan. Penghasilan, dari pekerjaan mereka jalani penghasilan mereka masih belum terlalu cukup untuk memenuhi seluruh aspek sosial ekonomi, penghasilannya hanya dapat memenuhi kebutuhan pokok saja seperti sandang, pangan dan papan, sedangkan untuk bidang kesehatan mereka masih belum tercukupi dari penghasilan mereka untung saja mereka mendapatkan bantuan jaminan kesehatan dari program pemerintah sehingga untuk jaminan kesehatan mereka sudah terpenuhi namun keluarga nelayan ini masih kurang pemahaman dan informasi tentang gizi juga kesehatan keluarga. Dapat disimpulkan bahwa kebutuhan sosial ekonomi mereka sekarang masih bisa dikatakan cukup terpenuhi meskipun belum terpenuhi sepenuhnya. Pendidikan, untuk pendidikan keluarga para nelayan ini sendiri sudah cukup mengerti, mereka ingin anak anaknya bisa bersekolah agar memiliki pemahaman dan juga membuka wawasan anak anaknya. Namun anak anak dari ibu yang menjadi Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Karakteristik Nelayan dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Nelayan di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan

8 101 124

Analisis Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Produksi Ikan Tangkap Studi Kasus : (Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, Kotamadya Medan)

4 63 52

Dampak Implementasi Kebijakan Larangan Penggunaan Alat Tangkap Cantrang Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Tradisional di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 10

Dampak Implementasi Kebijakan Larangan Penggunaan Alat Tangkap Cantrang Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Tradisional di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 2

Dampak Implementasi Kebijakan Larangan Penggunaan Alat Tangkap Cantrang Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Tradisional di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 14

Dampak Implementasi Kebijakan Larangan Penggunaan Alat Tangkap Cantrang Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Tradisional di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

1 1 24

Dampak Implementasi Kebijakan Larangan Penggunaan Alat Tangkap Cantrang Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Tradisional di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 2

Dampak Implementasi Kebijakan Larangan Penggunaan Alat Tangkap Cantrang Terhadap Sosial Ekonomi Keluarga Nelayan Tradisional di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan

0 0 6

I. PENDAHULUAN - Analisis Karakteristik Nelayan dan Pengaruhnya terhadap Pendapatan Nelayan di Kelurahan Bagan Deli Kecamatan Medan Belawan Kota Medan

0 0 7

ANALISIS KARAKTERISTIK NELAYAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN NELAYAN DI KELURAHAN BAGAN DELI KECAMATAN MEDAN BELAWAN KOTA MEDAN TESIS

0 0 16