dan akhirnya, kalimat inilah yang menjadi kata-kata pembakar semangat serta meraih mimpi bersama:
...Hei, Yuichi.Aku tidak mau kehilangan kamu. Selama ini kita selalu kesepian, tapi tak pernah kita hiraukan perasaan kita. Kematian adalah sesuatu yang berat.
Kita masih muda dan seharusnya belum perlu tahu tentang hal itu, tapi mau tidak mau kita harus begitu...Dan nanti jika masih bersama-sama denganku, mungkin
kau akan menyaksikan hal-hal yang menyedihkan, menyebalkan, buruk. Tapi kalau kau tidak keberatan, kita bisa bersama-sama menghadapi apa saja, baik
yang jauh lebih menyusahkan maupun menyenangkan. Aku ingin kau memutuskan itu setelah perasaanmu lebih baik. Pikirkan masak-masak dan manfaatkan
waktumu, ya?...Halaman 137.
3.2 NilaiPragmatik dalam Novel“Kitchen” karya Banana Yoshimoto
3.2.1 Ketegaran Cuplikan 1 : Halaman 4-5.
“ tiga hari setelah upacara pemakaman, pikiranku masih kosong. Berteman kepedihan yang begitu menyakitkan hingga air mata tak mampu lagi
menetes, terseret pelan-pelan oleh kantuk, aku membentangkan kasur di dapur yang berbinar dalam kesunyian. Tak ubahnya Linus, aku meringkuk di balik
selimut lalu tidur. Dengung kulkas melindungi benakku dari rasa sepi. Disana, malam panjang yang damai berlalu dan pagi datang.
Aku hanya ingin tidur dibawah bintang. Aku hanya ingin membuka mata dalam cahaya pagi.
Selain kedua hal itu, segalanya berlalu secara samar.
Bagaimanapun, aku tak bisa terus seperti itu Pada kenyataannya hidup memang menakjubkan.
Analisis :
Dari cuplikan diatas dapat dilihat bahwa Mikage adalah seorang gadis yang tegar dia memotivasi dirinya untuk tetap semangat melanjutkan hidup
walaupun kesedihan sering menerpa dirinya. Mikage mengatakan “bagaimanapun, aku tak bisa terus seperti itu”.
Dari segi pragmatik yang telah dijelaskan Abrams, penulis melihat bahwa Mikage merupakan pribadi yang tegar, bisa mengatasi kesedihan dengan caranya
sendiri dengan berada didapur beberapa waktu. Nilai yang dapat diangkat dalam novel ini adalah setiap manusia pasti
memiliki bagian penting dalam hidupnya. Bagaimanapun keadaan kita saat itu, ketika harus diperhadapkan pada masa sulit sekali pun, dimana pun kita harus
menunjukkan kepribadian kita. Dan berusaha untuk tegar ketika menghadapi suatu masalah sekalipun.
Cuplikan 2 Halaman 110 .
“ aku menangkap maksud kata-kata Eriko. Aku ingat, meskipun bukan saat itu juga bahwa aku pernah berpikir begini: apakah ini cara untuk menjadi
bahagia? Sekarang aku paham sekali maksud Eriko, sampai ingin muntah
rasanya. Memang manusia tidak punya banyak pilihan? Bagaikan cacing yang selalu kalah, tetap saja kita harus memasak, makan, lalu tidur.
Analisis:
Orang-orang yang kita cintai meninggal satu per satu. Sekalipun demikian kita harus tetap bertahan
hidup.
Dari cuplikan diatas menunjukkan adanya sifat yang mengarah pada sifat yang tegar yang dapat dilihat dari kalimat “ orang yang kita cintai meninggal satu
per satu. sekalipun demikian kita harus tetap hidup.” Kalimat ini menunjukkan bahwa Mikage memiliki sifat yang tegar.
Dari segi pragmatik yang telah dijelaskan Abrams, penulis melihat bahwa Mikage memiliki sifat yang tegar. Walaupun seluruh anggota keluarganya lenyap
satu per satu. Nilai yang diangkat dari sifat Mikage adalah apapun masalah yang sedang
kita hadapi saat ini walaupun itu sangat berat, kita tidak boleh larut dalam kesdihan kita harus tetap semangat untuk melanjutkan hidup.
3.2.2 Kesabaran Cupikan 1 Halaman 95-98.