Kesabaran Cupikan 1 Halaman 95-98.

rasanya. Memang manusia tidak punya banyak pilihan? Bagaikan cacing yang selalu kalah, tetap saja kita harus memasak, makan, lalu tidur. Analisis: Orang-orang yang kita cintai meninggal satu per satu. Sekalipun demikian kita harus tetap bertahan hidup. Dari cuplikan diatas menunjukkan adanya sifat yang mengarah pada sifat yang tegar yang dapat dilihat dari kalimat “ orang yang kita cintai meninggal satu per satu. sekalipun demikian kita harus tetap hidup.” Kalimat ini menunjukkan bahwa Mikage memiliki sifat yang tegar. Dari segi pragmatik yang telah dijelaskan Abrams, penulis melihat bahwa Mikage memiliki sifat yang tegar. Walaupun seluruh anggota keluarganya lenyap satu per satu. Nilai yang diangkat dari sifat Mikage adalah apapun masalah yang sedang kita hadapi saat ini walaupun itu sangat berat, kita tidak boleh larut dalam kesdihan kita harus tetap semangat untuk melanjutkan hidup.

3.2.2 Kesabaran Cupikan 1 Halaman 95-98.

“nama saya Okuno. Saya datang karena ingin bicara dengan Mikage Sakurai, “ jawabnya dengan suara tinggi dan serak. “ maaf sekarang sedang jam kerja, bagaimana kalau kau menelpon saya dirumah nanti malam?” Begitu aku selesai mengucapkan kalimatku, dia bertanya dengan nada tajam, “ maksudmu rumah Tanabe?” “ ya, saya teman sekelasnya.... hari ini saya datang karena ada permintaan. Akan saya ucapkan dengan jelas. Tolong jauhi Tanabe,” katanya. “ apakah kamu teman Tanabe?” tanyaku dengan suara tenang. “wajahnya memerah karena marah. Dia berkata, “ apakah kamu tidak merasa salah? Walaupun kamu bilang bukan pacarnya, kamu dengan tenang berkunjung ke apartemennya. Dan menginap. Itu kan sikap egois dan semaunya sendiri Sikapmu bahkan jauh lebih buruk daripada kumpul kebo bersamnya.” “ baru saja aku berkata demikian, dia memotong kata-kataku. “ tapi kamu mangkir dari semua tanggungjawab sebagai pacar. Kamu hanya suka mencicipi bagian yang menyenangkan dari percintaan, terus-menerus memamerkan keperempuananmu di hadapanya. “ saya sudah tidak tinggal lagi bersamnya,” kataku dengan tenang. Pengamatan mengenai manusia yang dia lakukan sebenarnya bisa membantuku menuju kondisi yang lebih baik tapi kata-katanya yang tajam sungguh mengena dibagian yang sakit di dalam diriku dan hatiku sangat terluka. Dia membuka mulut untuk meneruskan kata-katanya. Aku langsung berseru “ Hentikan” Dia tampak kaget. Aku meneruskan. “ saya mengerti perasaanmu, tapi saya rasa semua manusia ialah makhluk yang hidup dengan berusaha mengurusi perasaannya sendiri. Dari semua yang tadi kamu katakan, hanya ada satu masalah. Semua itu bukan mengenai perasaan saya. Bagaimana mungkin kamu yang pertama kali bertemu dengan saya bisa memahami apa yang tidak saya pikirkan?” hatiku pedih sekali. Sepertinya dia tidak mau tahu tentang kondisiku ketika ibu Yuichi yang ternyata laki-laki mengizinkan aku menumpang dirumahnya, ataupun tentang hubunganku dengan Yuichi yang sekarang terasa rumit dan rapuh. Dia datang semata-mata untuk menyalahkan aku. “ saya berniat lebih peka,” ujarku. “ saya juga baru kehilangan seorang kenalan. Tapi disini adalah tempat kerja. Kalau masih ada yang ingin dibicarakan....” semula aku ingin bilang agar sebaiknya dia menelepon ke rumah, tapi sebagai gantinya aku berkata,” atau kau akan senang jika aku menangis meraung-raung dan menusukmu dengan pisau?” aku terlanjur berkata begitu. Kuakui kata-kataku kejam sekali. Gadis itu memelototiku. “ saya sudah menyampai semua yang ingin saya katakan. Permisi,” katanya dengan dingin, lalu pergi dengan suara kaki yang menghentak-hentak. Dia membanting pintu dengan keras, kemudian pergi. Analisis: Dari cuplikan diatas menunjukkan bahwa Mikage adalah sosok penyabar dalam menghadapi suatu masalah. Sabar ketika seseorang mengatakan hal yang tidak-tidak dan menjawab setiap cacian dengan lembut agar Mikage dapat membuktikan kalau apa yang dikatakan adalah hal yang tidak benar. Dari segi pragmatik yang dijelaskan oleh teori Abrams dapat dilihat bahwa Mikage adalah sosok penyabar. Walaupun cacian dan perkataan yang keras keluar dari mulut seorang teman satu sekelas Yuichi namun Mikage tetap menjawab dengan lembut dan hati-hati. Nilai yang dapat diangkat dari cuplikan diatas adalah Mikage menunjukkan kepada kita agar kita dapat menjadi pribadi yang sabar.

3.2.3 Kepedulian Cuplikan 1 Halaman 59.