Prognosis Infark Miokard Akut 1 Definisi

2.2.5 Prognosis

Penderita yang didiagnosa infark miokard akut, selanjutnya dilakukan stratifikasi rasio dengan tujuan menentukan prognosis jangka pendek dan panjang serta meramalkan terjadinya komplikasi yang berat. Prognosis jangka pendek adalah prognosis selama penderita infark miokard akut dalam perawatan di rumah sakit, sedangkan prognosis jangka panjang adalah prognosis setelah penderita infark miokard dipulangkan Zafari, 2013. Sepertiga dari pasien yang mengalami STEMI meninggal dalam waktu 24 jam setelah onset iskemia, dan banyak penderita infark miokard akut lainnya yang bertahan hidup akan mengalami morbiditas yang signifikan. Tingkat kematian infark mikard akut mencapai 30, setengah dari kematian terjadi sebelum tiba di rumah sakit. Diperkirakan 5-10 korban meninggal dalam tahun pertama setelah mengalami infark miokard Zafari, 2013. Secara keseluruhan, prognosis infark miokard akut sangat bervariasi dan sangat tergantung pada luas infark, fungsi ventrikel kiri residual, dan apakah pasien menjalani revaskularisasi. Prognosis yang lebih baik dikaitkan dengan faktor-faktor berikut: - Keberhasilan tindakan reperfusi awal pada STEMI: dilakukan infus fibrinolisis dalam 30 menit semenjak kedatangan pasien atau intervensi koroner perkutan dalam waktu 90 menit semenjak kedatangan pasien - Fungsi Ventrikel kri yang masih adekuat - Pengobatan jangka pendek dan jangka panjang dengan beta-blocker, aspirin, dan ACE inhibitor Sedangkan prognosis yang lebih buruk dikaitkan dengan faktor-faktor berikut: - Meningkatnya umur - Diabetes - Riwayat penyakit pembuluh darah seperti penyakit serebrovaskular atau penyakit pembuluh darah perifer - Meningkatnya skor resiko Thrombolysis in Myocardial Infarction TIMI pada penderita angina tidak stabil atau NSTEMI yaitu, 7 faktor: Usia ≥ 65 y, ≥ 3 faktor risiko untuk penyakit jantung, riwayat penyakit jantung Universitas Sumatera Utara koroner, ST segmen deviasi ≥ 0,5 mm, ≥ 2 episode angina di terakhir 24 jam, penggunaan aspirin dalam wk sebelumnya, dan tingkat enzim jantung meningkat - Tindakan reperfusi yang gagal atau tertunda - Disfungsi ventrikel kiri - Adanya gagal jantung kongestif atau edema paru - Peningkatan B-peptida natriuretik tipe BNP - Peningkatan protein C-reaktif sensitif tinggi hs-CRP, sebuah penanda inflamasi nonspesifik - Aktivitas fosfolipase A2 yang berhubungan dengan aterosklerosis Zafari, 2013

2.2.6. Gangguan Fungsi Ventrikel Kanan pada Infark Miokard