Gangguan Fungsi Ventrikel Kanan pada Infark Miokard

koroner, ST segmen deviasi ≥ 0,5 mm, ≥ 2 episode angina di terakhir 24 jam, penggunaan aspirin dalam wk sebelumnya, dan tingkat enzim jantung meningkat - Tindakan reperfusi yang gagal atau tertunda - Disfungsi ventrikel kiri - Adanya gagal jantung kongestif atau edema paru - Peningkatan B-peptida natriuretik tipe BNP - Peningkatan protein C-reaktif sensitif tinggi hs-CRP, sebuah penanda inflamasi nonspesifik - Aktivitas fosfolipase A2 yang berhubungan dengan aterosklerosis Zafari, 2013

2.2.6. Gangguan Fungsi Ventrikel Kanan pada Infark Miokard

Diperkirakan 14 sampai 84 kejadian infark ventrikel kiri berkaitan dengan infark ventrikel kanan. Namun infark miokard akut yang hanya melibatkan ventrikel kanan jarang terjadi, diperkirakan hanya sekitar 3 dari keseluruhan kasus Persira, 2006. Keterlibatan ventrikel kanan biasanya terjadi pada 30-50 kasus infark inferior, dan pada 10 kasus infark anterior. Beberapa komplikasi dapat menyertai infark inferior yang disertai infark ventrikel kanan, komplikasi ini dapat menimbulkan kematian Pandey, 2006. Keterlibatan ventrikel kanan umumnya mengenai septum posterior dan dinding inferior, posterior ventrikel kanan, tidak pada dinding bebas ventrikel kanan. Kontraksi dinding anterior ventrikel kanan biasanya masih baik, karena banyaknya kolateral. Aliran darah kolateralnya juga didapat dari vena thebesian dan difusi oksigen langsung melalui dinding ventrikel Rampengan, 2007. Meskipun kinerja ventrikel dapat treimprovisasi spontan bahkan dalam keadaan tidak adanya reperfusi koroner, pemulihannya mungkin berjalan lambat dan dapat mengakibatkan tingginya tingkat konduksi atrioventrikular, ketidakstabilan hemodinamik dan kematian di rumah sakit Pareira, 2006. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.3 Postulated interactions between ventricular remodeling, neurohormonal and cytokine activation, and gene expression in the setting of right ventricular failure Dikutip dari Voelkel, et al. dalam Haddad, 2008 Karena ventrikel kanan merupakan pompa darah dengan tekanan rendah, maka kontraktilitasnya sangat tergantung pada tekanan diastolik. Ketika kontraktilitas dan fungsi diastolik terganggu akibat infark miokard, maka curah ventrikel kanan akan menurun secara dramatik, tekanan diastolik ventrikel kanan meningkat secara substansial dan tekanan sistolik turun. Kenaikan tekanan diastolik ventrikel kanan diikuti oleh kenaikan tekanan atrium kanan dan kongesti vena sistemik. Jika disfungsi ventrikel kanan juga diikuti oleh disfungsi ventrikel kiri, maka terjadi peningkatan beban akhir afterload ventrikel kanan yang akan memperburuk kondisi ventrikel kanan. Peningkatan tekanan atrium kanan oleh karena infark ventrikel kanan, merangsang sekresi natriuretik atrial, yang akan memperburuk gejala klinis. Penurunan curah ventrikel kanan mengakibatkan penurunan beban awal preload ventrikel kiri, dan hilangnya sikronisasi atrioventrikular Rampengan, 2007. Universitas Sumatera Utara Gambar 2.4 Pathophysiology of right ventricular failure Dikutip dari Haddad, 2008 Kegagalan ventrikel kanan adalah sindrom klinis yang kompleks yang merupakan keluaran dari gangguan kardiovaskular struktural atau fungsional kardiovaskular yang mengganggu kemampuan ventrikel kanan untuk mengisi atau memompa darah. Gagal jantung kanan terjadi bila kerusakan sel miokard ventrikel kanan cukup luas, sehingga menekan fungsi sistolik ventrikel kanan. Kondisi ini ditandai adanya bendungan vena sistemik berupa JVP yang meningkat, hepar yang membesar, sampai udema pada tungkai. Kegagalan ini biasanya ditemukan bersama dengan infark miokardium inferior luas yang disertai infark ventrikel kanan Rampengan, 2007. Tekanan atrium kanan yang tinggi pada disfungsi ventrikel kanan akibat infark miokard diasosiasikan dengan tingginya angka kematian selama perawatan. Rampengan, 2007. Sebuah penelitian berkaitan dengan hal ini dilakukan pada 522 subjek dengan durasi median follow up 24 bulan, menunjukkan bahwa Universitas Sumatera Utara memburuknya fungsi ventrikel kanan, yang dalam hal ini diukur menggunakan RVFAC Right Ventricular Fractional Area Change, terkait dengan peningkatan mortalitas. Dalam penelitian ini disebutkan bahwa penurunan fungsi sistolik ventrikel kanan merupakan faktor risiko mayor kematian, kematian mendadak, gagal jantung, dan stroke setelah infark miokard masing-masing p0,001, tetapi tidak berkaitan dengan infark miokard berulang p 0,77 Anavekar, 2008. Hal yang sama juga dikemukakan dalam penelitian Larose, dkk. pada tahun 2007. Pada 147 pasien infark miokard, didapati 26 kematian terjadi selama median follow up 17 bulan kisaran 6 - 53 bulan. Dalam analisis univariabel dikemukakan bahwa RVEF 40 RVEF = Right Ventricular Ejection Fraction sangat terkait dengan angka kematian rasio hazard 4,02; p 0,0007 Larose, 2007. 2.3. Ekokardiografi 2.3.1 Penggunaan Ekokardiografi