Interaksionis Simbolik Kajian Pustaka

3. Temukan hubungan antarkomponen yang membangun peristiwa komunikasi, yang akan dikenal kemudian sebagai pemolaan komunikasi communication pattering.

2.2.3 Interaksionis Simbolik

Istilah Interaksionis Simbolik pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dalam lingkup sosiologi, sebenarnya ide ini telah dikemukakan oleh George Herbert Mead yang tidak lain adalah guru dari Herbert Blumer, yang kemudian dimodifikasi oleh Blumer untuk tujuan tertentu. Kuswarno, 2008: 21 Teori interaksionis simbolik adalah suatu teori yang menerangkan perilaku manusia dengan menggunakan analisis makna. Menurut Blumer dalam Kuswarno, 2008:22 Dalam melakukan analisis tersebut pendekatan interaksi simbolik mengacu pada tiga premis utama yaitu: 1 Manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna-makna yang ada pada sesuatu itu bagi mereka. 2 Makna itu diperoleh dari hasil interaksi sosial yang dilakukan oleh orang lain. 3 Makna-makna tersebut disempurnakan disaat proses interaksi sosial sedang berlangsung. Menurut Herbert Blumer istilah interaksionisme simbolik menujuk pada sifat khas dari interaksi antar manusia. Interaksionis simbolik adalah interaksi yang menimbulkan makna khusus dan menimbulkan interpretasi atau penafsiran. Simbolik berasal dari kata “symbol” yakni tanda yang muncul dari hasil kesepakatan bersama. Teori interaksionis simbolik menggunakan paradigma individu aktif yang proaktif. Perspektif interaksionis simbolik sebenarnya berada dibawah payung perspektif fenomenologi dan interpretif Mulyana 2003:29. Penganut interaksionisme simbolik berpandangan bahwa perilaku manusia pada dasarnya adalah produk dari interpretasi mereka atas dunia sekelilingnya. Yang menjadi esensi interaksi simbolik adalah suatu aktivitas yang merupakan ciri khas manusia, yakni pertukaran simbol yang diberi makna. Menurut teoritisi interaksi simbolik, kehidupan sosial pada dasarnya adalah interaksi manusia dengan menggunakan simbol-simbol. Manusia menggunakan simbol-simbol dalam merepresentasikan apa yang mereka maksudkan untuk berkomunikasi dengan sesama manusia. Komunikasi dalam perspektif interaksi simbolik digambarkan sebagai pembentukan Universitas Sumatera Utara makna penafsiran atas pesan atau perilaku orang lain oleh peserta komunikasi. Interaksi simbolik memberikan banyak penekanan pada individu yang aktif dan kreatif dalam proses pertukaran simbolnya. 2.2.4 Komunikasi Antarbudaya 2.2.4.1 Definisi Komunikasi Antarbudaya

Dokumen yang terkait

POLA KOMUNIKASI INTERPERSONAL ORANG DENGAN LUPUS (ODAPUS) DALAM MASYARAKAT Pola Komunikasi Interpersonal Orang Dengan Lupus (Odapus) Dalam Masyarakat (Studi Fenomenologi Pola Komunikasi Interpersonal Odapus Pada Komunitas Griya Kupu Solo Dalam Masyarakat

0 2 12

Pola Pemukiman Masyarakat Tenganan Pegringsingan Bali.

0 1 2

Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali (Studi Deskriptif Etnografi Pola Komunikasi Masyarakat Suku Bali dalam Berinteraksi dengan Masyarakat yang Multietnis di Desa Cipta Dharma)

0 0 14

Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali (Studi Deskriptif Etnografi Pola Komunikasi Masyarakat Suku Bali dalam Berinteraksi dengan Masyarakat yang Multietnis di Desa Cipta Dharma)

0 0 2

Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali (Studi Deskriptif Etnografi Pola Komunikasi Masyarakat Suku Bali dalam Berinteraksi dengan Masyarakat yang Multietnis di Desa Cipta Dharma)

0 0 7

Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali (Studi Deskriptif Etnografi Pola Komunikasi Masyarakat Suku Bali dalam Berinteraksi dengan Masyarakat yang Multietnis di Desa Cipta Dharma)

0 0 14

Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali (Studi Deskriptif Etnografi Pola Komunikasi Masyarakat Suku Bali dalam Berinteraksi dengan Masyarakat yang Multietnis di Desa Cipta Dharma)

0 0 3

Pola Komunikasi Masyarakat Kampung Bali (Studi Deskriptif Etnografi Pola Komunikasi Masyarakat Suku Bali dalam Berinteraksi dengan Masyarakat yang Multietnis di Desa Cipta Dharma)

0 0 59

MAKALAH POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT DESA

0 0 16

POLA KOMUNIKASI MASYARAKAT MISKIN

1 2 221